Logo Baru ITdBI Lebih Dinamis
A
A
A
BANYUWANGI - Ajang balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) kembali digelar pada 6-9 Mei 2015.
Tahun ini, Tour de Banyuwangi Ijen memasuki penyelenggaraan keempat. Ajang ini masuk kalender tahunan Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/ UCI) dalam kategori 2.2. Pemkab Banyuwangi, kemarin meluncurkan logo baru ajang balap yang menghadirkan tantangan salah satu tanjakan terekstrem di Asia itu.
Bertempat di Pantai Boom, logo baru Tour de Banyuwangi Ijen diluncurkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; dan Race Director yang merupakan perwakilan UCI, Djamaluddin Mahmood. Menurut Anas, logo ini sengaja dibuat sebagai tanda baru komitmen pemerintah daerah setempat meningkatkan kualitas penyelenggaraan.
”Logo baru Tour de Banyuwangi Ijen kali ini terlihat lebih rancak dan dinamis. Font yang dipakai dalam logo ini sengaja kami pilih lebih modern dan tidak kaku. Ini sebagai pemicu untuk mengingatkan kami agar selalu dinamis dan ada yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan Tour de Ijen . Logo ini akan kami daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM,” kata Anas, kemarin.
Dia mencontohkan sejumlah perubahan yang akan dilakukan pada penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen pada awal Mei 2015 mendatang, di antaranya lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup (lifestyle ) berbasis budaya lokal, ekonomi, dan pariwisata. ”Secara kualitas, otomatis teknis balap sepeda juga akan kami tingkatkan, mulai dari kualitas peserta pembalap, rute, hingga pengamanan saat jalannya lomba,” ujar dia.
Bahkan, mulai kemarin, tim Tour de Banyuwangi Ijen sedang melakukan pemantapan rute bersama Djamaluddin Mahmood. ”Kami bersyukur, dari tahun ke tahun, penilaian UCI terhadap event ini terus meningkat,” ucapnya.
Sentuhan budaya lokal, masih menurut Anas, akan diperbanyak dengan menampilkan berbagai seni tradisi Banyuwangi di sepanjang rute. Tour de Banyuwangi Ijen juga menjadi sarana konsolidasi ekonomi masyarakat, dimana stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan diperbanyak di garis start dan finis .
Untuk penguatan atraksi, Tour de Banyuwangi Ijen akan banyak melibatkan komunitas, seperti komunitas sepatu roda, freestyle sepeda, dan sepeda tua. ”Jadi, Tour de Banyuwangi Ijen bakal menjadi atraksi olahraga sekaligus lifestyle , pariwisata, dan ekonomi rakyat,” ujarnya.
P juliatmoko
Tahun ini, Tour de Banyuwangi Ijen memasuki penyelenggaraan keempat. Ajang ini masuk kalender tahunan Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/ UCI) dalam kategori 2.2. Pemkab Banyuwangi, kemarin meluncurkan logo baru ajang balap yang menghadirkan tantangan salah satu tanjakan terekstrem di Asia itu.
Bertempat di Pantai Boom, logo baru Tour de Banyuwangi Ijen diluncurkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; dan Race Director yang merupakan perwakilan UCI, Djamaluddin Mahmood. Menurut Anas, logo ini sengaja dibuat sebagai tanda baru komitmen pemerintah daerah setempat meningkatkan kualitas penyelenggaraan.
”Logo baru Tour de Banyuwangi Ijen kali ini terlihat lebih rancak dan dinamis. Font yang dipakai dalam logo ini sengaja kami pilih lebih modern dan tidak kaku. Ini sebagai pemicu untuk mengingatkan kami agar selalu dinamis dan ada yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan Tour de Ijen . Logo ini akan kami daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM,” kata Anas, kemarin.
Dia mencontohkan sejumlah perubahan yang akan dilakukan pada penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen pada awal Mei 2015 mendatang, di antaranya lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup (lifestyle ) berbasis budaya lokal, ekonomi, dan pariwisata. ”Secara kualitas, otomatis teknis balap sepeda juga akan kami tingkatkan, mulai dari kualitas peserta pembalap, rute, hingga pengamanan saat jalannya lomba,” ujar dia.
Bahkan, mulai kemarin, tim Tour de Banyuwangi Ijen sedang melakukan pemantapan rute bersama Djamaluddin Mahmood. ”Kami bersyukur, dari tahun ke tahun, penilaian UCI terhadap event ini terus meningkat,” ucapnya.
Sentuhan budaya lokal, masih menurut Anas, akan diperbanyak dengan menampilkan berbagai seni tradisi Banyuwangi di sepanjang rute. Tour de Banyuwangi Ijen juga menjadi sarana konsolidasi ekonomi masyarakat, dimana stan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan diperbanyak di garis start dan finis .
Untuk penguatan atraksi, Tour de Banyuwangi Ijen akan banyak melibatkan komunitas, seperti komunitas sepatu roda, freestyle sepeda, dan sepeda tua. ”Jadi, Tour de Banyuwangi Ijen bakal menjadi atraksi olahraga sekaligus lifestyle , pariwisata, dan ekonomi rakyat,” ujarnya.
P juliatmoko
(ftr)