SFC Raih Gelar Perdana

Minggu, 22 Maret 2015 - 09:29 WIB
SFC Raih Gelar Perdana
SFC Raih Gelar Perdana
A A A
PALEMBANG - Berhasil menahan imbang Semen Padang dengan skor 1-1, Laskar Wong Kito menjadi kampiun turnamen Piala Gubernur Sumsel 2015.

Dengan rekor 2 kali menang 1 kali imbang, poin 7, langka Sriwijaya FC (SFC) tidak dapat dihentikan oleh kontestan lain. Tim pesaing Semen Padang hanya memperoleh 5 poin dari 2 kali imbang dan 1 kali menang. Satu gol Laskar Wong Kito diciptakan oleh Goran Ljubojevic menit ke- 19, dan gol penyeimbang Kabau Sirah dicetak menit ke- 29 oleh Airlangga Sucipto.

Sebagai juara pertama, SFC mendapatkan uang tunai Rp50 juta dan piala bergilir. Semen Padang di posisi kedua mendapatkan trofi dan uang tunai Rp25 juta. Sedangkan dua kontestan lain, Martapura FC dan PSPS Riau mendapatkan uang tunai 12 juta. Pada Babak pertama kedua tim peserta Indonesia Super League (ISL), sama-sama terlihat melakukan tekanan. Bermain di depan publik sendiri Laskar Wong Kito terus mencoba melakukan desakan.

Alhasil, dimenit ke-19 umpan Ferdinand Sinaga berhasil dioptimalkan Goran melalui sundulan kepala menciptakan gol pertama skor 1-0. Ketinggalan satu gol Kabau Sirah mencoba meraih angka, namun peluang Vendri Mofu sia-sia hanya melebar sisi kiri Dian Agus Prasetyo. Desakan-desakan tim tamu berbuah manis melalui shooting keras Nur Iskandar yang mengenai mistar gawang sisi kanan kiper.

Lalu si kulit bundar yang terlepas disambar Airlangga Sucipto menjadi gol menit ke-29 skor berubah 1-1. Beberapa kali, bola yang dihalau Jeki Arisandi terlepas berujung didapatkan tim lawan. Hingga di menit ke-37 ia terpaksa diparkirkan pelatih digantikan Wildansyah. Jual beli serangan kedua tim terus terjadi tetapi kedudukan tidak berubah di babak pertama. Babak kedua, Laskar Wong Kito terlihat bermain dominan.

Namun, kedudukan tetap tidak berubah. Menit ke-64 Yohanis Nabar diplot untuk menambah daya gedor menantikan Patrich Wanggai. Hanya berkelang beberapa menit, Asri Akbar juga digantikan Mori Makan Koita. Tensi permainan tiba-tiba panas kedua tim terus melakukan jual beli serangan. Sampai di menit ke-68 Sapulloh harus dilarikan ke rumah sakit karena pelipis mata kanan berdarah terkena kaki Ferdinand Sinaga saat melakukan duel di udara.

Lagi-lagi pelatih melakukan rotasi Goran Ljubojevic dan Titus “Tibo” Bonai digantikan oleh Ichsan Kurniawan dan Syakir Sulaiman. Ternyata tidak muda menaklukkan Semen Padang, kedua tim akhirnya berbagi angka. Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo mengatakan, hasil tersebut sangat pantas didapatkan anak asuhnya. Ia menilai faktor kelelahan membuat para pemain tidak bisa memberikan penampilan optimal.

“Hasil imbang saya rasa pantas karena kita bermain tiga kali full hanya berjarak satu hari. Pastinya kondisi pemain drop,” kata Hendri usai pertandingan. Hendri menilai anak asuhnya masih perlu pembenahan di sana-sini sebelum menatap kompetisi resmi ISL. Ia harus mengejar kekurangan itu, hingga batas waktu tanggal 4 April di pertandingan perdana Laskar Wong Kito.

“Masih ada kekurangan di sana sini. Sebelum kompetisi dimulai kami akan selesaikan persoalan tersebut,” tegasnya. Sementara itu, Pelatih Semen Padang Nilmaizar menyatakan memang tidak muda mengalahkan SFC di kandang. Hasil tersebut juga dirasanya pantas untuk anak asuhnya.

“Berdasarkan sejarah pertemuan saya dengan SFC memang kita selalu kalah. Sekarang kita bisa imbang, apa lagi memang persiapan kami masih minim. Untuk ISL nanti, saya yakin kita bisa menangkan per ta rungan melawan mereka, mes kipun dikandang lawan,” ujar Nil. Nil mengaku sedikit kecewa tidak bisa memboyong piala Gubernur Sumsel karena sangat baik untuk mental anak asuhnya di ISL nanti. Ia berharap hasil seri, tetap menjadi semangat bagi tim.

Muhammad moeslim
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)