Kuningan Surplus Beras 87.045 Ton
A
A
A
KUNINGAN - Rata-rata produksi beras di Kabupaten Kuningan mencapai 357.078 ton/tahun atau sebesar 139% dari tingkat kebutuhan dalam daerah. Kondisi itu membuat Kuningan mengalami surplus sekitar 87.045 ton per tahun.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kuningan Utje Ch Suganda saat menghadiri acara panen raya petani Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, kemarin. Disebutkannya, dari total dari luas lahan pertanian di Kabupaten Kuningan yang mencapai 59.636 hektare telah menghasilkan beras melebihi kebutuhan pangan masyarakat Kuningan yang mencapai 115-120 kg/kapita/tahun.
“Dari ketersediaan tersebut, Kabupaten Kuningan mengalami surplus beras sebanyak 87.045 ton/tahun. Dengan demikian pertanian Kabupaten Kuningan telah berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan tidak hanya bagi masyarakat Kuningan namun juga daerah tetangga,” tutur Utje. Salah satu bukti keberhasilan pertanian di Kabupaten Kuningan, lanjut Utje, adalah pelaksanaan panen raya di Desa Cihirup ini yang hasilnya cukup membanggakan.
Dia meyakini, hasil tersebut dapat mendongkrak produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Kuningan sehingga Kuningan mampu menjadi salah satu daerah pemasok kebutuhan pangan Jawa Barat maupun nasional. “Tidak hanya itu, saya juga berharap panen raya ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat petani sehingga kesehjahteraan penduduk Kabupaten Kuningan juga turut meningkat,” imbuh dia.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Sadudin menambahkan, kegiatan panen raya demplot petani Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang yang bekerja sama dengan perusahaan pupuk kali ini berbuah cukup signifikan. Keberhasilan para petani Desa Cihirup yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan Mulya di atas lahan pertanian seluas 145 hektare kali ini menghasilkan padi sebanyak 6,5 ton/hektare atau meningkat dari panen biasanya yang hanya memproduksi 5,5 ton/ hektare.
“Gapoktan ini terdiri dari 4 kelompok tani Desa Cihirup yang menggandeng salah satu perusahaan pupuk dibantu para penyuluhnya di lapangan. Alhamdulillah, peningkatan hasil produksi padi kali ini cukup membanggakan yaitu mengalami peningkatan hingga 20% dari biasanya,” ujar Sadudin.
Mohamad taufik
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kuningan Utje Ch Suganda saat menghadiri acara panen raya petani Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, kemarin. Disebutkannya, dari total dari luas lahan pertanian di Kabupaten Kuningan yang mencapai 59.636 hektare telah menghasilkan beras melebihi kebutuhan pangan masyarakat Kuningan yang mencapai 115-120 kg/kapita/tahun.
“Dari ketersediaan tersebut, Kabupaten Kuningan mengalami surplus beras sebanyak 87.045 ton/tahun. Dengan demikian pertanian Kabupaten Kuningan telah berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan tidak hanya bagi masyarakat Kuningan namun juga daerah tetangga,” tutur Utje. Salah satu bukti keberhasilan pertanian di Kabupaten Kuningan, lanjut Utje, adalah pelaksanaan panen raya di Desa Cihirup ini yang hasilnya cukup membanggakan.
Dia meyakini, hasil tersebut dapat mendongkrak produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Kuningan sehingga Kuningan mampu menjadi salah satu daerah pemasok kebutuhan pangan Jawa Barat maupun nasional. “Tidak hanya itu, saya juga berharap panen raya ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat petani sehingga kesehjahteraan penduduk Kabupaten Kuningan juga turut meningkat,” imbuh dia.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Sadudin menambahkan, kegiatan panen raya demplot petani Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang yang bekerja sama dengan perusahaan pupuk kali ini berbuah cukup signifikan. Keberhasilan para petani Desa Cihirup yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan Mulya di atas lahan pertanian seluas 145 hektare kali ini menghasilkan padi sebanyak 6,5 ton/hektare atau meningkat dari panen biasanya yang hanya memproduksi 5,5 ton/ hektare.
“Gapoktan ini terdiri dari 4 kelompok tani Desa Cihirup yang menggandeng salah satu perusahaan pupuk dibantu para penyuluhnya di lapangan. Alhamdulillah, peningkatan hasil produksi padi kali ini cukup membanggakan yaitu mengalami peningkatan hingga 20% dari biasanya,” ujar Sadudin.
Mohamad taufik
(bhr)