Simalungun Bantu Karo Rp150 Juta

Sabtu, 21 Maret 2015 - 10:31 WIB
Simalungun Bantu Karo Rp150 Juta
Simalungun Bantu Karo Rp150 Juta
A A A
KARO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menyalurkan bantuan sebesar Rp150 juta kepada Pemkab Karo untuk pembangunan rumah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di kawasan Siosar, Kecamatan Merek.

Bantuan itu diserahkan Bupati Simalungun JR Saragih kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana di pendapa rumah dinas Bupati Karo di Kabanjahe, kemarin. Bupati Simalungun didampingi istri beserta Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Gidion Purba mengatakan, bantuan yang diberikan ini merupakan tali kasih untuk Kabupaten Karo yang saat ini dilanda musibah erupsi Gunung Sinabung yang berlangsung lama.

Pemkab Simalungun turut prihatin atas derita pengungsi Gunung Sinabung dan merasa terpanggil memberikan bantuan untuk meringankan beban para korban akibat erupsi Gunung Sinabung. Bantuan yang diberikan bukan untuk membeli makanan, namun diperuntukkan percepatan pembangunan perumahan relokasi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang saat ini dibangun di Siosar.

Dengan begitu, perumahan tersebut dapat segera diselesaikan pembangunannya. “Kami turut merasakan beban yang dirasakan masyarakat Karo. Abu vulkanik bukan hanya di Karo, tetapi sampai juga ke Simalungun. Jadi kami turut merasakan penderitaan pengungsi Sinabung dan berharap penderitaan ini jangan berlarut-larut dan semoga Sinabung berhenti erupsi.

Kami mendukung apa yang dilakukan TNI dalam membangun rumah para pengungsi di Siosar dan berharap para pengungsi segera menempati rumah yang sudah selesai dibangun,” ujar JR Saragih. Bupati Karo Terkelin Brahmana mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan berharap bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.

Terkelin berharap ke depan Karo dan Simalungun sebagai tetangga bisa saling bergandengan tangan dan mempererat hubungan untuk memajukan kedua daerah itu. Seperti diketahui, hingga saat ini sudah 50 unit rumah yang selesai dibangun di kawasan relokasi Siosar. Namun, mata pencaharian penduduk yang akan direlokasi belum ada, karena masyarakat yang bekerja sebagai petani belum tersedia lahan pertaniannya di Siosar.

Riza pinem
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6353 seconds (0.1#10.140)