Orang-Orang Hebat di Balik Keberhasilan Pidato Soekarno

Jum'at, 20 Maret 2015 - 05:05 WIB
Orang-Orang Hebat di Balik Keberhasilan Pidato Soekarno
Orang-Orang Hebat di Balik Keberhasilan Pidato Soekarno
A A A
PRESIDEN SOEKARNO merupakan salah seorang orator politik terbaik Indonesia yang namanya layak disejajarkan dengan tokoh-tokoh besar dunia, seperti Winston Churchill*, Adolf Hitler**, dan Franklin D. Roosevelt***.

Tidak ada orang Indonesia yang bisa menandingi kehebatan Soekarno dalam berpidato. Dia bisa menyihir jutaan rakyat Indonesia dari semua lapisan masyarakat dengan suaranya yang menggelegar bagai guntur.

Saat Soekarno mulai berpidato, semua perhatian rakyat Indonesia seakan tertuju padanya. Baik yang ada di kota, maupun di kampung-kampung. Baik yang melihat langsung, atau melalui siaran radio.

Berbagai aktivitas kerja pun dihentikan hanya untuk mendengar pidato Soekarno, dan mencerna apa yang disampaikannya. Semua terkesima dengan kharisma dan kepandaian Soekarno menyampaikan pidato.

Kata-katanya meresap ke dalam kalbu masyarakat, membakar semangat perjuangan, dan menimbulkan optimisme. Rangkaian kata-kata dan bahasa dalam setiap pidato-pidatonya terdengar sangat indah di telinga.

Bahkan, ketika dia menyelipkan beberapa kalimat asing yang kerap disertai dengan terjemahannya, rakyat tetap dengan mudah mengikuti dan menyerap isi dari pidato-pidatonya yang sangat mengesankan.

Ramuan kata dan bahasa inilah yang menjadi kekuatan dari pidato-pidato Soekarno. Dia bisa membuat rakyat tanpa sadar telah dididik, diajar, dan dilatih berpolitik, tanpa harus merasa digurui olehnya.

Dalam setiap pidato-pidatonya, Soekarno bukan hanya berperan sebagai tenaga pendidik dan guru bangsa, tetapi juga sebagai seorang petani yang menanamkan benih-benih nasionalisme kepada rakyat Indonesia.

Dia juga tanpa ragu menjadi seorang buruh pemberani yang dengan penuh semangat menjebol sistem kapitalisme, menelanjangi bobroknya politik kolonialisme, dan praktik kotor imperialisme barat di Indonesia.

Soekarno merupakan seorang orator ulung Indonesia yang diakui dunia. Namun, siapa sangka banyak dari pidatonya yang berapi-api itu bukan hasil dari karyanya sendiri. Melainkan dibuat oleh beberapa orang yang ada di belakanganya.

Ulasan Cerita Pagi kali ini, akan mengungkap rahasia kecil tersebut. Namun, bukan untuk menjatuhkan kharismatik sang pembaca naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 itu.

Melainkan untuk memperkenalkan kepada pembaca, bahwa Soekarno tidak sendiri. Di belakangnya terdapat orang-orang hebat yang juga sangat mencintai Indonesia, melebihi cintanya terhadap dirinya sendiri.

Orang-orang itulah yang kadang perannya dilupakan, karena selalu ada di balik layar, dan tampil dengan wajah yang berbeda sebagai pribadi yang utuh. Tulisan ini untuk menghargai jasa mereka semua.

Di antara orang-orang hebat itu, sedikitnya ada dua orang yang ingin penulis perkenalkan kepada pembaca. Pertama adalah Wakil Presiden dan Perdana Menteri Indonesia Mohammad Hatta.

Kepandaian Mohammad Hatta tidak kalah hebat dengan Soekarno. Dia merupakan ketua Perhimpunan Indonesia, perkumpulan mahasiswa Indonesia di Belanda yang mengusung cita-cita Indonesia merdeka.

Selama menjadi mahasiswa, Hatta telah dikenal sebagai penulis ulung yang memperkenalkan nasionalisme Indonesia dan menggali nilai-nilai demokrasi dari kehidupan masyarakat asli Indonesia di desa-desa.

Bahasa tulisan Hatta, kendati dikenal sifat keilmiahannya, namun tidak sulit dicerna dan mudah dimengerti. Bahasa yang digunakannya mengalir deras bagai aliran sungai yang membelah perkampungan.

Saat mendampingi Soekarno diawal berdirinya Republik Indonesia, dia banyak memberikan sumbangan yang sangat besar dalam kemajuan bangsa Indonesia sebagai negara yang telah merdeka dan berdaulat.

Hatta banyak menyunting naskah-naskah pidato Soekarno sebelum dibacakan di depan massa rakyat. Dia juga banyak memberi penekanan pada kalimat-kalimat tertentu yang perlu dan tidak untuk dibacakan.

Dengan suntingan Hatta, pidato Presiden Soekarno menjadi jauh lebih tajam, dan langsung mengena. Namun, hasil suntingan itu baru disetujui setelah dilihat oleh Soekarno. Kuncinya tetap ada di tangan Soekarno.

Tokoh kedua yang jasanya tidak kalah besar adalah Menteri Penerangan Mohammad Natsir. Tokoh Partai Masyumi dan wakil Indonesia di Liga Muslim Sedunia ini merupakan pembuat pidato kemerdekaan Soekarno.

Dalam buku Memoar Senarai Kiprah Sejarah, Natsir bicara blak-blakan tentang rahasia pidato Soekarno itu. Sebagai Menteri Penerangan, salah satu tugas Natsir yang utama adalah membuat pidato-pidato Soekarno.

"Selama saya jadi Menteri Penerangan, semua pidato 17 Agustus saya yang bikin. Statement-statement yang penting dibuat oleh Bung Hatta, dan Bung Karno menyetujui," katanya, di halaman 90.

Sebagai Menteri Penerangan, Natsir wajib mengetahui apa isi pidato Soekarno. Bahkan, tidak jarang dia menyunting pidato itu sendiri, meski tidak mendasar. Namun, dia selalu dilibatkan ketika pernyataan penting.

Pernyataan-pernyataan penting dan sensitif saat itu adalah menyangkut hubungan Indonesia dan Belanda. Bukan hanya Natsir, Hatta juga dilibatkan. Ketiga pemimpin itu berembuk dahulu sebelum bertindak.

Namun begitu, secara jujur Natsir tidak ingin membesar-besarkan perannya. Dikatakannya, Bung Hatta yang menjadi kunci keberhasilan pidato-pidato itu. Semua pernyataan penting Hatta yang buat.

Bahkan, Soekarno tidak mau mengeluarkan suatu pernyataan jika Bung Hatta tidak setuju. Seperti dalam pidato menghadapi peristiwa Madiun oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan berbagai peristiwa lainnya.

Kendati begitu, bukan berarti peran Natsir bisa dikecilkan. Pernah suatu kali Natsir hendak mengundurkan diri sebagai Menteri Penerangan, tapi dilarang oleh Soekarno dengan alasan peran Natsir sangat penting.

Menurut Soekarno, lebih baik kehilangan 10 menteri dari pada kehilangan satu orang Natsir. Demikian cara Soekarno untuk merayu dan membesarkan hati Natsir agar tetap bisa menggandengnya.

Hubungan kerja sama antara Soekarno-Hatta-Natsir berlangsung di awal berdirinya Republik Indonesia. Demikian ulasan singkat orang-orang hebat di balik kesuksesan pidato Soekarno. Semoga bermanfaat.

Sumber tulisan:

1. Agus Barsi, Mohammad Natsir: Politik Melalui Jalur Dakwah, Tempo 2 Desember 1989 dibukukan oleh Grafiti tahun 1993 dengan judul Memoar Senarai Kiprah Sejarah.

2. Wikipedia Indonesia, Orator-orator Ulung di Dunia

Catatan:

*Sir Winston Leonard Spencer Churchill atau Winston Churchill merupakan tokoh politik dan pengarang asal Inggris yang kemudian menjadi Perdana Menteri Britania Raya sewaktu Perang Dunia Kedua.

Peranannya sebagai ahli strategi, orator, diplomat, dan politikus terkemuka menempatkan Churchill sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia. Dia mendapat nobel di bidang literatur pada tahun 1953.

**Adolf Hitler merupakan seorang politisi asal Jerman dan Ketua Partai Pekerja Sosialis Nasional atau Nazi. Dia menjadi Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945, dan dikenal sebagai diktator terkejam di abad ke-XX.

***Franklin Delano Roosevelt atau Franklin D. Roosevelt adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan satu-satunya Presiden Amerika yang terpilih empat kali dari tahun 1933 hingga 1945.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5557 seconds (0.1#10.140)
pixels