The Jupiters Tetap Jadi Kebanggaan
A
A
A
SLEMAN - Jupiter Aaerobatic Team (JAT) TNI AU atau The Jupiters batal tampil di Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition di Langkawi Malaysia, 17–- 21 Maret 2015, karena dua pesawatnya bersenggolan saat latihan.
Namun, The Jupiters tetap menjadi kebanggaan Indonesia. Hal ini terlihat dari sambutan hangat dari keluarga besar Lanud Adisutjipto, keluarga para penerbang, serta masyarakat saat mereka mendarat di Lanud Adisutjipto kemarin pagi. Wakil Komandan Pendidikan Angkatan Udara (Wadan Kodikau) Marsma TNI Asep Adang Supriyadi menyambut langsung kedatangan rombongan The Jupiters.
Enampesawat TheJupiters yang menggunakan pesawat latih KT 1B Woong Bee sendiri tiba di Lanud Adisutjipto pukul 09.45 WIB. Enam pesawat itu langsung menuju ke shelter Woong Bee yangadadiSkuadronPendidikan (Skadik) 102 Lanud Adisutjipto. Setelah enam pesawat terparkir di hanggar shelter, para keluarga penerbang kemudian menghampiri mereka, termasuk Wadan Kodikau Marsma TNI Asep Adang Supriyadi yang menyalami satu persatu penerbang.
Para penerbang yang memakai seragam hijau bersama keluarga langsung menuju mobil telah disiapkan untuk mengantar mereka ke rumah dinas masing- masing. Untuk rombongan The Jupiters ini, tidak ada dua penerbang The Jupiters di posisi 5 dan 6, yaitu Mayor Pnb Sri Raharjo dan Mayor Pnb HS Romas. Keduanya sudah terbang dulu ke Lanud Adisutjipto pada Selasa (17/3) malam.
Sementara untuk posisi 1, 2, 3, dan 4, masing-masing Letkol Pnb Feri Yulnadi, Kapt Pnb Idam Satria, Kapt Pnb Made Yogi, dan Mayor Pnb Putu Sucahyadi, terlihat dalam rombongan itu. Dengan alasan psikologis, untuk kedatangan The Jupiters kali ini tidak ada sesi wawancara dengan para penerbang. Untuk pengambilan foto pun dibatasi sekitar 50 meter dari hanggar. Dari ekspresi para penerbang dan keluarga yang bertemu terlihat ada rasa haru di antara mereka.
“Maaf untuk kali ini tidak ada wawancara,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Yogyakarta Mayor Sus Hamdi Londong Allo di sela-sela penyambutan The Jupiters, kemarin. Marsma TNI Asep Adang Supriyadi mengatakan kedatangan ke Lanud Adisutjipto ini untuk mengawal kedatangan The Jupiters. Sebagai tidak lanjut dari insiden tersebut, pihaknya segera mengadakan evaluasi, termasuk membentuk tim investasi, khususnya guna mengetahui kekurangan dari tim aerobatik kebanggaan TNI AU ini.
“Ini juga sesuai dengan perintah pimpinan, setiap kejadian akan selalu dievaluasi,” ungkap Asep seusai menyambutThe Jupiters, kemarin. Terlepas dari itu, lanjut dia, keberadaan The Jupiters tetap menjadi kebanggaan Indonesia, TNI AU khususnya. Apalagi keberadaan tim ini dibangun sejak lama. Jadi setelah kejadian di Langkawi, The Jupiters tetap akan melakukan latihan seperti biasa untuk menghadapi event-event lainnya. Karena itu, evaluasi tersebut sangat penting. “Karena menjadi kebanggaan bersama, The Jupiters tetap akan tampil (pada acara-acara lain),” katanya.
Disinggung bangkai dua pesawat The Jupitersyang mengalami kecelakaan, Asep mengatakan, keduanya sudah dibawa ke Lanud Adisutjipto. Dua pesawat itu dibawa yang menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Rombongan Hercules mendarat di Base Ops Lanud, bukan di shelter. “Untuk serpihan sudah ada di Yogyakarta, sekarang di Base Ops Lanud,” kata Asep singkat.
Sementara itu, Londong menginformasikan keberadaan empat penerbang lainnya, tiga di antaranya sudah berada di Lanud Adisutjipto, Selasa (17/3) malam. Masing-masing Kadispers Lanud Adisutjipto Letkol Pnb Arif Hartono, Mayor Pnb Sri Raharjo dan Mayor Pnb HS Romas. Sementara Danlanud Marsma TNI Yadi Indrayadi Sutanandika masih di Jakarta.
“Kondisi mereka sudah baik,” katanya. Danlanud Marsma TNI Yadi Indrayadi Sutanandika meski sudah baik, tetap harus menjalani rawat jalan. Ini lantaran ada sedikit masalah dengan otot pinggangnya. Secara umum kondisi kesehatannya bagus. “Saya mengalami trauma otot pinggang,” kata Yadi melalui pesan BlackBerry Messengernya. Karena itu, dirinya harus rawat jalan sehingga masih harus di Jakarta. “Saya kembali ke Adisutjipto malam ini (tadi malam),” katanya.
Priyo setyawan
Namun, The Jupiters tetap menjadi kebanggaan Indonesia. Hal ini terlihat dari sambutan hangat dari keluarga besar Lanud Adisutjipto, keluarga para penerbang, serta masyarakat saat mereka mendarat di Lanud Adisutjipto kemarin pagi. Wakil Komandan Pendidikan Angkatan Udara (Wadan Kodikau) Marsma TNI Asep Adang Supriyadi menyambut langsung kedatangan rombongan The Jupiters.
Enampesawat TheJupiters yang menggunakan pesawat latih KT 1B Woong Bee sendiri tiba di Lanud Adisutjipto pukul 09.45 WIB. Enam pesawat itu langsung menuju ke shelter Woong Bee yangadadiSkuadronPendidikan (Skadik) 102 Lanud Adisutjipto. Setelah enam pesawat terparkir di hanggar shelter, para keluarga penerbang kemudian menghampiri mereka, termasuk Wadan Kodikau Marsma TNI Asep Adang Supriyadi yang menyalami satu persatu penerbang.
Para penerbang yang memakai seragam hijau bersama keluarga langsung menuju mobil telah disiapkan untuk mengantar mereka ke rumah dinas masing- masing. Untuk rombongan The Jupiters ini, tidak ada dua penerbang The Jupiters di posisi 5 dan 6, yaitu Mayor Pnb Sri Raharjo dan Mayor Pnb HS Romas. Keduanya sudah terbang dulu ke Lanud Adisutjipto pada Selasa (17/3) malam.
Sementara untuk posisi 1, 2, 3, dan 4, masing-masing Letkol Pnb Feri Yulnadi, Kapt Pnb Idam Satria, Kapt Pnb Made Yogi, dan Mayor Pnb Putu Sucahyadi, terlihat dalam rombongan itu. Dengan alasan psikologis, untuk kedatangan The Jupiters kali ini tidak ada sesi wawancara dengan para penerbang. Untuk pengambilan foto pun dibatasi sekitar 50 meter dari hanggar. Dari ekspresi para penerbang dan keluarga yang bertemu terlihat ada rasa haru di antara mereka.
“Maaf untuk kali ini tidak ada wawancara,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Yogyakarta Mayor Sus Hamdi Londong Allo di sela-sela penyambutan The Jupiters, kemarin. Marsma TNI Asep Adang Supriyadi mengatakan kedatangan ke Lanud Adisutjipto ini untuk mengawal kedatangan The Jupiters. Sebagai tidak lanjut dari insiden tersebut, pihaknya segera mengadakan evaluasi, termasuk membentuk tim investasi, khususnya guna mengetahui kekurangan dari tim aerobatik kebanggaan TNI AU ini.
“Ini juga sesuai dengan perintah pimpinan, setiap kejadian akan selalu dievaluasi,” ungkap Asep seusai menyambutThe Jupiters, kemarin. Terlepas dari itu, lanjut dia, keberadaan The Jupiters tetap menjadi kebanggaan Indonesia, TNI AU khususnya. Apalagi keberadaan tim ini dibangun sejak lama. Jadi setelah kejadian di Langkawi, The Jupiters tetap akan melakukan latihan seperti biasa untuk menghadapi event-event lainnya. Karena itu, evaluasi tersebut sangat penting. “Karena menjadi kebanggaan bersama, The Jupiters tetap akan tampil (pada acara-acara lain),” katanya.
Disinggung bangkai dua pesawat The Jupitersyang mengalami kecelakaan, Asep mengatakan, keduanya sudah dibawa ke Lanud Adisutjipto. Dua pesawat itu dibawa yang menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Rombongan Hercules mendarat di Base Ops Lanud, bukan di shelter. “Untuk serpihan sudah ada di Yogyakarta, sekarang di Base Ops Lanud,” kata Asep singkat.
Sementara itu, Londong menginformasikan keberadaan empat penerbang lainnya, tiga di antaranya sudah berada di Lanud Adisutjipto, Selasa (17/3) malam. Masing-masing Kadispers Lanud Adisutjipto Letkol Pnb Arif Hartono, Mayor Pnb Sri Raharjo dan Mayor Pnb HS Romas. Sementara Danlanud Marsma TNI Yadi Indrayadi Sutanandika masih di Jakarta.
“Kondisi mereka sudah baik,” katanya. Danlanud Marsma TNI Yadi Indrayadi Sutanandika meski sudah baik, tetap harus menjalani rawat jalan. Ini lantaran ada sedikit masalah dengan otot pinggangnya. Secara umum kondisi kesehatannya bagus. “Saya mengalami trauma otot pinggang,” kata Yadi melalui pesan BlackBerry Messengernya. Karena itu, dirinya harus rawat jalan sehingga masih harus di Jakarta. “Saya kembali ke Adisutjipto malam ini (tadi malam),” katanya.
Priyo setyawan
(bhr)