NasDem: Belum Ada yang Melebihi Risma
A
A
A
SURABAYA - DPW Partai NasDem Jawa Timur menilai belum ada calon wali kota Surabaya melalui partainya yang memiliki gagasan melebihi Tri Rismaharini.
”Sebenarnya saya ingin ada kandidat yang ide-idenya melebihi Rismaharini, tapi belum ada,” ujar Ketua DPW NasDem Jatim Effendy Choirie di sela-sela dialog terbuka kepala daerah Surabaya periode 2015- 2020 di Kantor NasDem Jatim di Jalan Kartini Surabaya, kemarin. Debat kandidat diikuti lima bakal calon, yakni Sutjipto Joe Angga (pengusaha), Sukoto (praktisi media), Dhimam Abror Djuraid (praktisi media), dr Rahmad (dokter dan kader Nasdem), dan Hendrik Purnomo (tenaga kerja alih daya).
Dari kelima tokoh tersebut, pihaknya menilai masih sebatas normatif karena hanya menampilkan program-program semata. ”Sebenarnya yang diinginkan bukan normatif dan program, tapi ada gagasan atau lompatan yang tidak dilakukan Rismaharini selama ini. Saya tidak menangkap itu,” tutur Gus Choi, sapaan akrabnya.
Menurut dia, sebagai wali kota petahana, Risma panggilan akrab Tri Rismaharini, diakuinya masih menjadi tokoh terpopuler dan memiliki elektabilitas tinggi dibandingkan nama-nama lainnya. ”Tapi bukan mustahil akan menurun saat sudah memasuki akhir masa jabatan dan wali kota dijabat penjabat sementara.
Di situ ada kesempatan melawan Risma,” ucapnya. Terkait mekanismenya, kata dia, DPW NasDem memiliki hak mengusulkan dua nama, kemudian DPD Kota Surabaya tiga nama dan membawanya ke DPP. ”Yang merekomendasi pusat. Bisa salah satu dari lima nama atau justru DPP memiliki nama sendiri yang dinilai paling tepat memimpin Surabaya selama lima tahun ke depan,” katanya.
Sebenarnya, kata dia, kandidat yang mengembalikan formulir calon kepala daerah ada enam orang, namun Vinsensius Awey tidak hadir karena sedang mengikuti masa reses sebagai anggota DPRD Surabaya. Sutjipto Joe Angga mengaku optimistis namanya termasuk salah satu yang diusulkan ke DPP NasDem menjadi kandidat kepala daerah.
”Saya bertekad menjadikan Surabaya menjadi lebih baik. Jika terpilih, infrastruktur akan diperbaiki, seperti membangun jalan layang di sejumlah titik, tol tengah susun tiga, dan sebagainya,” ucapnya.
Ihya ulumuddin/ant
”Sebenarnya saya ingin ada kandidat yang ide-idenya melebihi Rismaharini, tapi belum ada,” ujar Ketua DPW NasDem Jatim Effendy Choirie di sela-sela dialog terbuka kepala daerah Surabaya periode 2015- 2020 di Kantor NasDem Jatim di Jalan Kartini Surabaya, kemarin. Debat kandidat diikuti lima bakal calon, yakni Sutjipto Joe Angga (pengusaha), Sukoto (praktisi media), Dhimam Abror Djuraid (praktisi media), dr Rahmad (dokter dan kader Nasdem), dan Hendrik Purnomo (tenaga kerja alih daya).
Dari kelima tokoh tersebut, pihaknya menilai masih sebatas normatif karena hanya menampilkan program-program semata. ”Sebenarnya yang diinginkan bukan normatif dan program, tapi ada gagasan atau lompatan yang tidak dilakukan Rismaharini selama ini. Saya tidak menangkap itu,” tutur Gus Choi, sapaan akrabnya.
Menurut dia, sebagai wali kota petahana, Risma panggilan akrab Tri Rismaharini, diakuinya masih menjadi tokoh terpopuler dan memiliki elektabilitas tinggi dibandingkan nama-nama lainnya. ”Tapi bukan mustahil akan menurun saat sudah memasuki akhir masa jabatan dan wali kota dijabat penjabat sementara.
Di situ ada kesempatan melawan Risma,” ucapnya. Terkait mekanismenya, kata dia, DPW NasDem memiliki hak mengusulkan dua nama, kemudian DPD Kota Surabaya tiga nama dan membawanya ke DPP. ”Yang merekomendasi pusat. Bisa salah satu dari lima nama atau justru DPP memiliki nama sendiri yang dinilai paling tepat memimpin Surabaya selama lima tahun ke depan,” katanya.
Sebenarnya, kata dia, kandidat yang mengembalikan formulir calon kepala daerah ada enam orang, namun Vinsensius Awey tidak hadir karena sedang mengikuti masa reses sebagai anggota DPRD Surabaya. Sutjipto Joe Angga mengaku optimistis namanya termasuk salah satu yang diusulkan ke DPP NasDem menjadi kandidat kepala daerah.
”Saya bertekad menjadikan Surabaya menjadi lebih baik. Jika terpilih, infrastruktur akan diperbaiki, seperti membangun jalan layang di sejumlah titik, tol tengah susun tiga, dan sebagainya,” ucapnya.
Ihya ulumuddin/ant
(bbg)