Rumah Pria Lumpuh Direhab
A
A
A
KABUPATEN TASIKMALAYA - Senyuman Encuh,47, warga Kampung Salaawi Panjang, RT 13/06, Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, tidak bisa disembunyikan lagi ketika pria yang tinggal di rumah nyaris ambruk ini dikunjungi Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, kemarin.
Lelaki yang sudah hampir 10 tahun mengalami kelumpuhan ini memang menjadi perhatian muspika setempat karena rumahnya ambruk beberapa waktu lalu. Siapa pun mungkin tidak akan tega, bila Encuh serta empat anggota keluarga lainnya terpaksa mengungsi setiap kali turun hujan.
Pasalnya, tidak ada lagi ruangan yang layak ditempati di rumah berukuran 5x6 meter ini akibat banjir setinggi mata kaki. Hampir seluruh atap rumahnya telah bocor, bahkan nyaris ambruk termakan pelapukan. Dengan dipapah warga, Encuh mengungsi sementara ke rumah ketua RT sembari menunggu banjir di rumahnya surut.
Bupati yang datang bersama Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Mohamad Zen, serta unsur muspika langsung memberikan sumbangan senilai Rp10 juta, yang diperuntukkan memerbaiki rumah Encuh. Tidak hanya itu, pemerintah pun berencana memberikan bantuan sebuah mesin traktor bagi adik ipar Encuh agar bisa menafkahi anggota keluarganya.
“Meski nilai bantuan ini masih jauh dari kebutuhan merehab rumah, namun saya berharap bisa di cukup-cukupi. Minimalnya mengganti atap rumah agar tidak lagi bocor dan mengancam ambruk,” ujar Uu kepada Encuh. Diungkapkan Uu, kepedulian sosialnya kepada masyarakat kurang mampu merupakan salah satu gerakan Jumat berinfak. Sebelumnya pun, beberapa keluarga di Kabupaten Tasikmalaya yang menempati rumah tidak layak huni telah diberikan bantuan serupa.
Dirinya berharap, kepedulian sosial tidak hanya dilakukan pemkab, tetapi juga masyarakat di sekitar. Sebab anggaran pemerintah yang terbatas mustahil merehab seluruh rumah yang tidak layak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Sementara itu, Ketua RT 13 Kampung Selaawi Panjang Undang Rustandi menjelaskan, setelah diterimanya bantuan dari Bupati pihaknya bakal segera mungkin merehab rumah Encuh agar bisa tinggal di rumah yang lebih layak.
Bantuan yang diterima kemudian bakalan dibelikan material seperti kayu, semen, pasir dan genting. Sementara guna mencukup-cukupi anggaran, pihaknya pun berencana mengerahkan warga agar melakukan gotong royong sehingga biaya untuk tukang bangunan bisa ditekan. “Bantuan akan dibelikan material bangunan, sementara dalam rehab rumah nanti diharapkan semua warga bisa bergotong royong sehingga mempermudah pekerjaan,” ujar Undang.
Nanang Kuswara
Lelaki yang sudah hampir 10 tahun mengalami kelumpuhan ini memang menjadi perhatian muspika setempat karena rumahnya ambruk beberapa waktu lalu. Siapa pun mungkin tidak akan tega, bila Encuh serta empat anggota keluarga lainnya terpaksa mengungsi setiap kali turun hujan.
Pasalnya, tidak ada lagi ruangan yang layak ditempati di rumah berukuran 5x6 meter ini akibat banjir setinggi mata kaki. Hampir seluruh atap rumahnya telah bocor, bahkan nyaris ambruk termakan pelapukan. Dengan dipapah warga, Encuh mengungsi sementara ke rumah ketua RT sembari menunggu banjir di rumahnya surut.
Bupati yang datang bersama Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Mohamad Zen, serta unsur muspika langsung memberikan sumbangan senilai Rp10 juta, yang diperuntukkan memerbaiki rumah Encuh. Tidak hanya itu, pemerintah pun berencana memberikan bantuan sebuah mesin traktor bagi adik ipar Encuh agar bisa menafkahi anggota keluarganya.
“Meski nilai bantuan ini masih jauh dari kebutuhan merehab rumah, namun saya berharap bisa di cukup-cukupi. Minimalnya mengganti atap rumah agar tidak lagi bocor dan mengancam ambruk,” ujar Uu kepada Encuh. Diungkapkan Uu, kepedulian sosialnya kepada masyarakat kurang mampu merupakan salah satu gerakan Jumat berinfak. Sebelumnya pun, beberapa keluarga di Kabupaten Tasikmalaya yang menempati rumah tidak layak huni telah diberikan bantuan serupa.
Dirinya berharap, kepedulian sosial tidak hanya dilakukan pemkab, tetapi juga masyarakat di sekitar. Sebab anggaran pemerintah yang terbatas mustahil merehab seluruh rumah yang tidak layak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Sementara itu, Ketua RT 13 Kampung Selaawi Panjang Undang Rustandi menjelaskan, setelah diterimanya bantuan dari Bupati pihaknya bakal segera mungkin merehab rumah Encuh agar bisa tinggal di rumah yang lebih layak.
Bantuan yang diterima kemudian bakalan dibelikan material seperti kayu, semen, pasir dan genting. Sementara guna mencukup-cukupi anggaran, pihaknya pun berencana mengerahkan warga agar melakukan gotong royong sehingga biaya untuk tukang bangunan bisa ditekan. “Bantuan akan dibelikan material bangunan, sementara dalam rehab rumah nanti diharapkan semua warga bisa bergotong royong sehingga mempermudah pekerjaan,” ujar Undang.
Nanang Kuswara
(bhr)