Al Furqon Latih Siswanya Berdagang

Jum'at, 13 Maret 2015 - 11:34 WIB
Al Furqon Latih Siswanya Berdagang
Al Furqon Latih Siswanya Berdagang
A A A
PALEMBANG - Menumbuhkan karakter kewirausahaan sejak dini di kalangan siswanya, Yayasan Sekolah Islam Terpadu Al Furqon menggelar entrepreneur day mulai 12 - 14 Maret 20 15, kemarin.

Semua siswa tingkat PG, TK, dan SDIT Al Furqon dilatih berdagang dalam kegiatan tersebut. Dalam kesempatan itu Ibu Gubernur Sumsel Eliza Alex Noerdin mengatakan, kegiatan ini sangat baik dalam memperkenalkan dunia usaha kepada anak-anak.

Dengan menumbuhkan jiwa wirausaha, maka kedepannya diyakini mereka akan mampu mandiri dalam menghadapi globalisasi, terutama pasar bebas ASEAN (MEA).“Kegiatan ini sangat membantu pemerintah provinsi dalam mendidik siswa untuk bisa berwirausaha,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Yayasan Al Furqon Emil Rosmali melalui Ketua Panitia Pelaksana Entrepreneur Day 2015 Achmad Tasmi mengatakan, selain memperkenalkan kepada siswa tentang kewirausahaan dalam Islam kegiatan ini juga mengembangkan kemampuan penalaran, konsepsional, dan kreativitas siswa.

Pihaknya juga berharap kegiatan ini bisa melatih dan mengembangkan potensi, skill, dan kreativitas bekerja sama para siswa. “Di sini para siswa bisa menunjukkan skillnya. Stand bazar terbaik masing-masing akan mendapatkan entrepreneur award,” jelasnya.

Selain kegiatan bazar, digelar pula beragam lomba dalam berbagai tingkat. Mulai dari lomba mewarnai dan menggambar, spelling contest, cerdas cermat, adzan, sampai menjadi da'i cilik. Untuk perlombaan diikuti 55 sekolah PG, TK, dan SD dilima kabupaten/kota di Sumsel dengan total peserta 1.076 siswa.

Penjuriannya dibantu praktisi sesuai bidanganya di luar SIT Al-Furqon. Penanggung Jawab Aktivitas Entrepreneur TKIT Al Furqon Deka Yani mengatakan, dalam kegiatan bazar para siswa ditarget untuk mengumpulkan modal Rp20.000. Barang yang didagangkan sesuai kesepakatan bersama, seperti buku, mainan, makanan, bahkan permainan pancing-pancingan yang menarik konsumen kecil lainnya.

“Siswa PG dan TK dibagi dalam delapan kelompok dan masing-masing diberikan satu stand. Agar lebih menarik, setiap stand diberi nama-nama surat dalam Alquran. Mereka diajarkan jadi kasir dan belajar berhitung,” jelas Deka.

Yulia savitri
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4655 seconds (0.1#10.140)