Mahasiswa UTM Akui Kurikulum RI Bagus
A
A
A
SEMARANG - Sejumlah mahasiswa asal negeri Malaysia yang tengah melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) di beberapa sekolah di Kota Semarang, mengakui jika kurikulum pendidikan yang dipakai di Indonesia tak kalah dengan negara lain.
Kurikulum pendidikan di Indonesia dinilai mampu mempersiapkan siswanya secara utuh. “Pembelajaran yang diberikan, dimulai dari bagaimana me ngajarkan anak aktif dalam pembelajaran hingga membangun sikap dan tingkah laku yang baik,” ujar Ratna Layakan, salah satu mahasiswi Universiti Tek nologi Malaysia (UTM) yang tengah melakukan praktik me ngajar di SMKN 7 Semarang, Selasa (10/3).
Ratna bersama delapan mahasiswa UTM lainnya dari berbagai fakultas melaksanakan PPL internasional di Kota Semarang melalui kerja sama yang dijalin dengan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Pada pelaksanaan praktik itu, selain menyerap pengalaman serta ilmu pendidikan dari Indonesia, Ratna juga berbagi dan menularkan ilmunya selama kuliah di UTM ketika mengajar di Semarang.
Dia juga mudah berinteraksi dengan siswa-siswi. Selain menyerap ilmu pendidikan yang merupakan produk Indonesia, dia juga menularkan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah di UTM. Dekan Fakulti Pendidikan UTM Prof Baharuddin Abdul Azis saat mengunjungi lokasi PPL internasional di SMKN 7, SMKN 6, dan SMAN 1 Semarang bersama Rektor UPGRIS Muhdi kemarin juga mengakui kualitas tingkat kompetensi pen didikan yang berlaku di Indonesia.
Sebagai bukti pengakuan itu, UTM akan terus memperkuat kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia termasuk UPGRIS. “Melalui PPL yang ada di Semarang ini, mahasiswa kami akan banyak menimba ilmu dari sini,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UPGRIS Muhdi menyebutkan melalui kerja sama PPL internasional antara UTM dan UPGRIS, tak hanya mahasiswa asal UTM yang bisa melaksanakan PPL di Semarang, mahasiswa dari UPGRIS juga dapat mengikuti program serupa dan melaksanakan praktik mengajar di Jo hor Baru, Malaysia.
“Bisa me laksanakan praktik mengajar di negeri orang, mampu membentuk kepribadian dan karakter mereka. Terutama pada mental mereka, akan teruji setelah mengikuti program semacam ini,” ucapnya.
Susilo himawan
Kurikulum pendidikan di Indonesia dinilai mampu mempersiapkan siswanya secara utuh. “Pembelajaran yang diberikan, dimulai dari bagaimana me ngajarkan anak aktif dalam pembelajaran hingga membangun sikap dan tingkah laku yang baik,” ujar Ratna Layakan, salah satu mahasiswi Universiti Tek nologi Malaysia (UTM) yang tengah melakukan praktik me ngajar di SMKN 7 Semarang, Selasa (10/3).
Ratna bersama delapan mahasiswa UTM lainnya dari berbagai fakultas melaksanakan PPL internasional di Kota Semarang melalui kerja sama yang dijalin dengan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Pada pelaksanaan praktik itu, selain menyerap pengalaman serta ilmu pendidikan dari Indonesia, Ratna juga berbagi dan menularkan ilmunya selama kuliah di UTM ketika mengajar di Semarang.
Dia juga mudah berinteraksi dengan siswa-siswi. Selain menyerap ilmu pendidikan yang merupakan produk Indonesia, dia juga menularkan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah di UTM. Dekan Fakulti Pendidikan UTM Prof Baharuddin Abdul Azis saat mengunjungi lokasi PPL internasional di SMKN 7, SMKN 6, dan SMAN 1 Semarang bersama Rektor UPGRIS Muhdi kemarin juga mengakui kualitas tingkat kompetensi pen didikan yang berlaku di Indonesia.
Sebagai bukti pengakuan itu, UTM akan terus memperkuat kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia termasuk UPGRIS. “Melalui PPL yang ada di Semarang ini, mahasiswa kami akan banyak menimba ilmu dari sini,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UPGRIS Muhdi menyebutkan melalui kerja sama PPL internasional antara UTM dan UPGRIS, tak hanya mahasiswa asal UTM yang bisa melaksanakan PPL di Semarang, mahasiswa dari UPGRIS juga dapat mengikuti program serupa dan melaksanakan praktik mengajar di Jo hor Baru, Malaysia.
“Bisa me laksanakan praktik mengajar di negeri orang, mampu membentuk kepribadian dan karakter mereka. Terutama pada mental mereka, akan teruji setelah mengikuti program semacam ini,” ucapnya.
Susilo himawan
(ars)