Jembatan Putus di Lebak, BPBD Siagakan Dua Perahu Karet
Rabu, 11 Maret 2015 - 22:00 WIB
Jembatan Putus di Lebak, BPBD Siagakan Dua Perahu Karet
A
A
A
LEBAK - Setelah putusnya jembatan di Lebak, Banten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak menyiagakan dua perahu karet untuk menyeberangkan warga maupun siswa.
Menurut Kepala BPBD Lebak Kaprawi, BPBD telah menyediakan dua perahu karet guna membantu masyarakat menyeberangi sungai.
"Kita siapkan dua perahu karet untuk penyeberangan, tapi untuk sekarang baru satu yang digunakan, satunya standby," kata Kaprawi di lokasi jembatan putus di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Rabu (11/3/2015).
Ia juga mengatakan, pihaknya juga sudah menempatkan personel dan mendirikan posko di pinggir Sungai Ciberang sejak hari pertama kejadian putusnya jembatan.
"Sejak kemaren sudah ada, soalnya Ibu Bupati (Iti Octavia) kemarin langsung mantau dan merintahkan langsung mengerahkan perahu," ujarnya.
Ia menambahkan akan menyediakan perahu karet ini sampai warga tidak membutuhkannya lagi. Karena, satu-satunya akses terdekat dengan jalan raya adalah jalur antara kampung Kadu Luhur dan Pajagan yang saat ini jembatannya terputus.
Eneng (26), warga Kampung Kadu Luhur, Desa Pajagan, mengatakan, untuk bisa beraktivitas, warga harus menggunakan perahu karet. Karena, jalan satu-satunya yang paling dekat dengan jalan raya adalah jembatan tersebut.
"Kalau muter jauh, bisa sampai dua jam, ditambah jalannya juga hancur, apalagi kalau hujan gini pasti becek."
Menurut Kepala BPBD Lebak Kaprawi, BPBD telah menyediakan dua perahu karet guna membantu masyarakat menyeberangi sungai.
"Kita siapkan dua perahu karet untuk penyeberangan, tapi untuk sekarang baru satu yang digunakan, satunya standby," kata Kaprawi di lokasi jembatan putus di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Rabu (11/3/2015).
Ia juga mengatakan, pihaknya juga sudah menempatkan personel dan mendirikan posko di pinggir Sungai Ciberang sejak hari pertama kejadian putusnya jembatan.
"Sejak kemaren sudah ada, soalnya Ibu Bupati (Iti Octavia) kemarin langsung mantau dan merintahkan langsung mengerahkan perahu," ujarnya.
Ia menambahkan akan menyediakan perahu karet ini sampai warga tidak membutuhkannya lagi. Karena, satu-satunya akses terdekat dengan jalan raya adalah jalur antara kampung Kadu Luhur dan Pajagan yang saat ini jembatannya terputus.
Eneng (26), warga Kampung Kadu Luhur, Desa Pajagan, mengatakan, untuk bisa beraktivitas, warga harus menggunakan perahu karet. Karena, jalan satu-satunya yang paling dekat dengan jalan raya adalah jembatan tersebut.
"Kalau muter jauh, bisa sampai dua jam, ditambah jalannya juga hancur, apalagi kalau hujan gini pasti becek."
(zik)
