75% Pengidap AIDS Tertular di Luar Karo
A
A
A
KARO - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Karo Jansen Perangin-angin mengatakan, 75% pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Karo karena tertular saat berada di daerah lain.
Jansen menjelaskan, tercatat ada 555 orang yang positif mengidap HIV/AIDS yang bersifat komulatif. Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Tanah Karo, bukan akibat penularan di wilayahnya. Sebab, 75% penderita HIV/AIDS adalah masyarakat karo yang sebelumnya berdomisili di luar Kabupaten Karo.
Terkait dengan tingginya kasus narkotika di Tanah Karo, dia mengatakan, tidak berdampak secara langsung terhadap penularan HIV/AIDS. “Sampai saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Karo belum ada menemukan penularan melalui jarum suntik, kecuali satu orang beberapa waktu lalu yang tertular melalui transfusi darah.
Jadi penularan HIV/AIDS secara langsung di Tanah Karo bisa saya simpulkan hampir tidak ada,” katanya saat menerima kunjungan kerja anggota Komisi III DPR Junimart Girsang di ruang rapat Kantor Bupati Karo, Jalan Jamin Ginting No 17, Kabanjahe, Rabu (4/3).
Kedatangan Junimart Girsang yang juga anggota Mahkamah Kehormatan DPR/MPR disambut Bupati Karo Terkelin Brahmana, Kapolres Karo AKBP Viktor Togi Tambunan, Kepala Kejaksaan Negeri Kabanjahe, Perwakilan DPRD Karo, serta sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.
Mendapat jawaban dari Dinas Kesehatan Junimart terlihat lebih lega karena selama ini ada ketakutan para wisatawan yang akan berkunjung ke Tanah Karo akibat kasus HIV/AIDS. Junimart juga mengatakan akan membahas lebih lanjut mengenai Kartu Sakti Jokowi yang sampai saat ini belum selesai.
“Tingginya pengidap HIV/- AIDS di Tanah Karo bukanlah rahasia umum lagi, bahkan sudah menjadi bahan pembicaraan di Komisi III DPR RI,” kata Junimart. Diketahui, pada 2014 Kabupaten Karo menduduki peringkat ke-10 di Indonesia dalam kasus HIV/AIDS. Sementara untuk Provinsi Sumatera Utara, Karo menduduki peringkat ke- 1 di antara kabupaten/kota lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Junimart yang merupakan politisi PDI Perjuangan ini memaparkan, sejumlah persoalan yang sering diterima dari daerah pemilihannya. Masalah yang sering dilaporkan kepadanya adalah tentang maraknya peredaran narkoba, judi, dan peningkatan kasus HIV/- AIDS.
“Mengenai kasus judi, bukan hanya di Karo. Di Simalungun dan Pakpak Bharat umumnya masyarakat menganggap judi adalah bagian dari adat. Itu bukanlah pembenaran. Tidak ada alasan, judi adalah judi. Kapolres Karo diminta agar lebih ekstra dalam menekan premanisme yang selama ini melakukan pungutan-pungutan liar. Sebab karena biasanya kehidupan premanisme tidak jauh dari narkoba dan penyakit-penyakit sosial masyarakat lainnya,” paparnya.
Bupati Karo, Terkelin Brahmana mengucapkan terima kasihnya atas kunjungan Junimart Girsang ke Kabupaten Karo. Dia berharap hasil pertemuan tersebut dapat menjadi bahan masukan dan rapat di DPR RI untuk kemajuan pembangunan kabupaten Karo ke depannya.
Riza pinem
Jansen menjelaskan, tercatat ada 555 orang yang positif mengidap HIV/AIDS yang bersifat komulatif. Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Tanah Karo, bukan akibat penularan di wilayahnya. Sebab, 75% penderita HIV/AIDS adalah masyarakat karo yang sebelumnya berdomisili di luar Kabupaten Karo.
Terkait dengan tingginya kasus narkotika di Tanah Karo, dia mengatakan, tidak berdampak secara langsung terhadap penularan HIV/AIDS. “Sampai saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Karo belum ada menemukan penularan melalui jarum suntik, kecuali satu orang beberapa waktu lalu yang tertular melalui transfusi darah.
Jadi penularan HIV/AIDS secara langsung di Tanah Karo bisa saya simpulkan hampir tidak ada,” katanya saat menerima kunjungan kerja anggota Komisi III DPR Junimart Girsang di ruang rapat Kantor Bupati Karo, Jalan Jamin Ginting No 17, Kabanjahe, Rabu (4/3).
Kedatangan Junimart Girsang yang juga anggota Mahkamah Kehormatan DPR/MPR disambut Bupati Karo Terkelin Brahmana, Kapolres Karo AKBP Viktor Togi Tambunan, Kepala Kejaksaan Negeri Kabanjahe, Perwakilan DPRD Karo, serta sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.
Mendapat jawaban dari Dinas Kesehatan Junimart terlihat lebih lega karena selama ini ada ketakutan para wisatawan yang akan berkunjung ke Tanah Karo akibat kasus HIV/AIDS. Junimart juga mengatakan akan membahas lebih lanjut mengenai Kartu Sakti Jokowi yang sampai saat ini belum selesai.
“Tingginya pengidap HIV/- AIDS di Tanah Karo bukanlah rahasia umum lagi, bahkan sudah menjadi bahan pembicaraan di Komisi III DPR RI,” kata Junimart. Diketahui, pada 2014 Kabupaten Karo menduduki peringkat ke-10 di Indonesia dalam kasus HIV/AIDS. Sementara untuk Provinsi Sumatera Utara, Karo menduduki peringkat ke- 1 di antara kabupaten/kota lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Junimart yang merupakan politisi PDI Perjuangan ini memaparkan, sejumlah persoalan yang sering diterima dari daerah pemilihannya. Masalah yang sering dilaporkan kepadanya adalah tentang maraknya peredaran narkoba, judi, dan peningkatan kasus HIV/- AIDS.
“Mengenai kasus judi, bukan hanya di Karo. Di Simalungun dan Pakpak Bharat umumnya masyarakat menganggap judi adalah bagian dari adat. Itu bukanlah pembenaran. Tidak ada alasan, judi adalah judi. Kapolres Karo diminta agar lebih ekstra dalam menekan premanisme yang selama ini melakukan pungutan-pungutan liar. Sebab karena biasanya kehidupan premanisme tidak jauh dari narkoba dan penyakit-penyakit sosial masyarakat lainnya,” paparnya.
Bupati Karo, Terkelin Brahmana mengucapkan terima kasihnya atas kunjungan Junimart Girsang ke Kabupaten Karo. Dia berharap hasil pertemuan tersebut dapat menjadi bahan masukan dan rapat di DPR RI untuk kemajuan pembangunan kabupaten Karo ke depannya.
Riza pinem
(ftr)