7,5 Ton Beras Ludes dalam Dua Jam
A
A
A
MALANG - Operasi pasar di depan Pasar Besar Malang (PBM) Kota Malang diserbu warga. Sebanyak 7,5 ton beras yang disediakan Bulog pun ludes hanya dalam dua jam. Antrean panjang sudah terlihat di lokasi sejak pukul 07.00 WIB.
Warga rela berjemur di bawah terik matahari demi memperoleh beras murah. Dalam operasi pasar tersebut beras dikemas dalam ukuran 5 kilogram (kg) dijual seharga Rp7.300/kg. ”Saya rencananya belanja sayuran di pasar. Saat lewat depan pasar, ternyata ada antrean operasi pasar. Akhirnya saya ikut antre dulu,” ujar Sunarti, 47, warga Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Sunarti antusias ikut antre karena harga beras di pasaran ”ugal-ugalan”. Beras medium di tingkatpengecerharganya sudah mencapai Rp10.500-Rp11.500- /kg. ”Kalau ada yang murah begini mendingan membeli di operasi pasar sehingga uang lainnya bisa digunakan untuk belanja sayuran,” kata ibu tiga anak ini. Operasi pasar ini juga didatangi warga dari Kecamatan Kedungkandang.
Salah satunya Salamah, 40. Pedagang sayuran inirelamengantreuntukmembeli 10 kg beras. ”Lumayan, harganya cuman Rp73.000. Kalau di pengecer biasa harganya bisa Rp110.- 000 untuk 10 kg,” ucapnya. Beras menjadi kebutuhan utama untuk makan keluarganya. Dalam sehari, dibutuhkan beras sebanyak 1,5 kg untuk memenuhi kebutuhan tujuh anggota keluarganya.
Saat harga beras mengalami kenaikan, Sunarti mengaku terpaksa mengurangi biaya pembelian laukpauk dan dialihkan untuk membeli beras. Kepala Bulog Sub Divre Malang Arsyad menyatakan untuk kegiatan operasi pasar khusus beras ini disediakan beras jenis medium dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga di pasaran.
Tujuannya, untuk menekan harga beras di pasaran yang saat ini untuk jenis medium sudah mencapai harga Rp10.500/kg. Mereka menyediakan 30 ton beras jenis medium khusus untuk kegiatan operasi pasar ini. ”Kami ingin masyarakat tidak panik dan kesulitan akibat kenaikan harga beras. Operasi pasar ini akan terus dilaksanakan hingga harga beras kembali normal.
Persediaan beras yang kami miliki sangat mencukupi un-tuk kegiatan operasi pasar,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Tri Widyani menyatakan ke-giatan operasi pasar ini dilaksanakan di sejumlah pasar tradisional. Selain di PBM, kegiatan ini juga akan dilaksanakan di Pasar Merjosari, Pasar Bunul, Pasar Sukun, dan Pasar Kebalen.
Operasi pasar khusus beras ini ditujukan langsung kepada masyarakat konsumen. Dengan adanya operasi pasar ini, diharapkan bisa menekan ulah spekulan yang akan memanfaatkan keuntungan dari kondisi yang ada saat ini. Salah satunya dengan melakukan penimbunan beras. ”Kami terus melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi beras di Kota Malang. Berbagai gudang beras sudah kami sidak dan akan terus kami awasi,” ucapnya.
Yuswantoro
Warga rela berjemur di bawah terik matahari demi memperoleh beras murah. Dalam operasi pasar tersebut beras dikemas dalam ukuran 5 kilogram (kg) dijual seharga Rp7.300/kg. ”Saya rencananya belanja sayuran di pasar. Saat lewat depan pasar, ternyata ada antrean operasi pasar. Akhirnya saya ikut antre dulu,” ujar Sunarti, 47, warga Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Sunarti antusias ikut antre karena harga beras di pasaran ”ugal-ugalan”. Beras medium di tingkatpengecerharganya sudah mencapai Rp10.500-Rp11.500- /kg. ”Kalau ada yang murah begini mendingan membeli di operasi pasar sehingga uang lainnya bisa digunakan untuk belanja sayuran,” kata ibu tiga anak ini. Operasi pasar ini juga didatangi warga dari Kecamatan Kedungkandang.
Salah satunya Salamah, 40. Pedagang sayuran inirelamengantreuntukmembeli 10 kg beras. ”Lumayan, harganya cuman Rp73.000. Kalau di pengecer biasa harganya bisa Rp110.- 000 untuk 10 kg,” ucapnya. Beras menjadi kebutuhan utama untuk makan keluarganya. Dalam sehari, dibutuhkan beras sebanyak 1,5 kg untuk memenuhi kebutuhan tujuh anggota keluarganya.
Saat harga beras mengalami kenaikan, Sunarti mengaku terpaksa mengurangi biaya pembelian laukpauk dan dialihkan untuk membeli beras. Kepala Bulog Sub Divre Malang Arsyad menyatakan untuk kegiatan operasi pasar khusus beras ini disediakan beras jenis medium dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga di pasaran.
Tujuannya, untuk menekan harga beras di pasaran yang saat ini untuk jenis medium sudah mencapai harga Rp10.500/kg. Mereka menyediakan 30 ton beras jenis medium khusus untuk kegiatan operasi pasar ini. ”Kami ingin masyarakat tidak panik dan kesulitan akibat kenaikan harga beras. Operasi pasar ini akan terus dilaksanakan hingga harga beras kembali normal.
Persediaan beras yang kami miliki sangat mencukupi un-tuk kegiatan operasi pasar,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Tri Widyani menyatakan ke-giatan operasi pasar ini dilaksanakan di sejumlah pasar tradisional. Selain di PBM, kegiatan ini juga akan dilaksanakan di Pasar Merjosari, Pasar Bunul, Pasar Sukun, dan Pasar Kebalen.
Operasi pasar khusus beras ini ditujukan langsung kepada masyarakat konsumen. Dengan adanya operasi pasar ini, diharapkan bisa menekan ulah spekulan yang akan memanfaatkan keuntungan dari kondisi yang ada saat ini. Salah satunya dengan melakukan penimbunan beras. ”Kami terus melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi beras di Kota Malang. Berbagai gudang beras sudah kami sidak dan akan terus kami awasi,” ucapnya.
Yuswantoro
(bhr)