Bantuan Lumbung Pangan Berkurang Rp100 Juta
A
A
A
TASIKMALAYA - Meskipun tidak ada alasan yang jelas, namun bantuan pembangunan lum bungan pangan bagi Pemkab Tasikmalaya 2015 berkurang Rp100 juta. Alokasi bantuan sebesar itu juga hanya untuk 43 kelompok saja.
Sementara bantuan tahun sebelumnya, Rp500 juta, untuk membangun lumbung pangan di 65 kelompok. Kepala Bidang Ketersedian dan Kerawanan Pangan pada Ba dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat Ali Sobari menjelaskan, Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan alokasi cukup besar dalam menjaga ketahanan pangan.
Setiap tahunnya Pemprov Jabar mengucurkan bantuan yang tidak sedikit, tahun 2012 lalu, 8 kelompok (desa), setahun kemudian naik menjadi 18 kelompok, dan pada 2014 kembali naik menjadi 65 kelompok. “Akan tetapi memang untuk 2015, Pemprov Jawa Barat mengurangi alokasi bantuan dan hanya untuk 43 kelompok (desa) saja. Anggaran yang dikucurkan pun hanya Rp 400 juta, dari Rp 500 juta di 2014.
Walau begitu, pemerintah diharapkan da pat mengoptimalkan kelanjutan pangan di masyarakat. Tidak hanya semangat pada pengusulan dan pencairan bantuan saja, tapi fokus untuk memantau dan membina kelompok tani,” ungkap Ali. Para petani di Kabupaten Tasikmalaya diharapkan bisa mem bangkitkan kembali fungsi lum bung pangan yang dulu selalu ada di setiap perkampungan.
Hal ini guna menjaga kestabilan ca dangan pangan mereka khusus nya menghindari kerawanan pangan saat memasuki musim paceklik. Dengan ketersedian pangan yang mencukupi, maka tentu petani dan masyarakat diKabupaten Tasikmalaya, bisa tangguh meski belum memasuki masa panen.
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzha nul Ulum menegaskan, percuma saja melaksanakan pembangunan di segala bidang bila ketersediaan pangan masyarakat tidak ada. Oleh karenanya ketersedian pangan perlu dipersiapkan terlebih dahulu, agar nanti pembangunan berjalan tidak timpang.
Dirinya sangat merespons ketika Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, ikut membantu masyarakat Kabupaten Tasikmalaya me miliki gudang lumbung pangan. Di 2014 saja, 65 kelompok tani mendapatkan bantuan berupa pembinaan dan penyedian gudang lumbung pangan.
Nanang kuswara
Sementara bantuan tahun sebelumnya, Rp500 juta, untuk membangun lumbung pangan di 65 kelompok. Kepala Bidang Ketersedian dan Kerawanan Pangan pada Ba dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat Ali Sobari menjelaskan, Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan alokasi cukup besar dalam menjaga ketahanan pangan.
Setiap tahunnya Pemprov Jabar mengucurkan bantuan yang tidak sedikit, tahun 2012 lalu, 8 kelompok (desa), setahun kemudian naik menjadi 18 kelompok, dan pada 2014 kembali naik menjadi 65 kelompok. “Akan tetapi memang untuk 2015, Pemprov Jawa Barat mengurangi alokasi bantuan dan hanya untuk 43 kelompok (desa) saja. Anggaran yang dikucurkan pun hanya Rp 400 juta, dari Rp 500 juta di 2014.
Walau begitu, pemerintah diharapkan da pat mengoptimalkan kelanjutan pangan di masyarakat. Tidak hanya semangat pada pengusulan dan pencairan bantuan saja, tapi fokus untuk memantau dan membina kelompok tani,” ungkap Ali. Para petani di Kabupaten Tasikmalaya diharapkan bisa mem bangkitkan kembali fungsi lum bung pangan yang dulu selalu ada di setiap perkampungan.
Hal ini guna menjaga kestabilan ca dangan pangan mereka khusus nya menghindari kerawanan pangan saat memasuki musim paceklik. Dengan ketersedian pangan yang mencukupi, maka tentu petani dan masyarakat diKabupaten Tasikmalaya, bisa tangguh meski belum memasuki masa panen.
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzha nul Ulum menegaskan, percuma saja melaksanakan pembangunan di segala bidang bila ketersediaan pangan masyarakat tidak ada. Oleh karenanya ketersedian pangan perlu dipersiapkan terlebih dahulu, agar nanti pembangunan berjalan tidak timpang.
Dirinya sangat merespons ketika Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, ikut membantu masyarakat Kabupaten Tasikmalaya me miliki gudang lumbung pangan. Di 2014 saja, 65 kelompok tani mendapatkan bantuan berupa pembinaan dan penyedian gudang lumbung pangan.
Nanang kuswara
(bbg)