Wanggai Tunjukkan Kemajuan Signifikan
A
A
A
PALEMBANG - Meski di awal bergabung dengan Laskar Wong Kito performanya menurun, kini perlahan Patrich Steve Wanggai telah kembali ke top performanya. Hal tersebut disampaikan asisten pelatih Sriwijaya FC (SFC) Hartono Ruslan.
Menurutnya, performa Wanggai telah pulih. Pemain asal Papua itu pun berusaha keras merebut posisi inti di lini depan SFC diduetkan bersama Goran Ljubojevic. “Performanya memang telah pulih dan jauh lebih baik dari awal bergabung.
Di kompetisi nanti bukan tidak mungkin kita duetkan dia bersama Goran,” kata Hartono. Latihan keras yang dilakukan Wanggai bersama jajaran pelatih berhasil. Sebelumnya, pada beberapa uji coba yang dilakoni SFC, posisi Wanggai sempat tergeser oleh pemain Papua lainnya, Yohanis Nabar.
“Semakin hari, dia banyak sekali mengalami kemajuan bersama skuat. Wanggai juga menjadi harapan terbesar tim untuk menjadi mesin gol nantinya,” ujar pelatih berlisensi A AFC ini. Sebelumnya, saat baru bergabung, Wanggai dinilai jajaran pelatih belum mampu beradaptasi bersama tim.
Fisiknya pun terlihat loyo ketika laga perdana SFC kontra tim lokal Palembang Selection. Alhasil, Wanggai harus menghangatkan bangku cadangan di laga pramusim SFC, yakni Trofeo Persija (gelar juara bersama) dan Turnamen SCM Cup (runner up).
“Kami kira dia dulu itu mengalami kelebihan berat badan sehingga tampak kesulitan mengejar bola. Tetapi sekarang seiring kondisinya yang jauh lebih baik, dia bisa kita maksimalkan untuk mengarungi kompetisi,” pungkasnya.
Sebelum bergabung bersama SFC, di tahun 2014 Wanggai hijrah dari Persipura Jayapura ke T-Team FC (Malaysia). Kehadirannya kembali ke Indonesia, sengaja diproyeksi manajemen SFC untuk memberikan target juara bersama Laskar Wong Kito.
Muhammad moeslim
Menurutnya, performa Wanggai telah pulih. Pemain asal Papua itu pun berusaha keras merebut posisi inti di lini depan SFC diduetkan bersama Goran Ljubojevic. “Performanya memang telah pulih dan jauh lebih baik dari awal bergabung.
Di kompetisi nanti bukan tidak mungkin kita duetkan dia bersama Goran,” kata Hartono. Latihan keras yang dilakukan Wanggai bersama jajaran pelatih berhasil. Sebelumnya, pada beberapa uji coba yang dilakoni SFC, posisi Wanggai sempat tergeser oleh pemain Papua lainnya, Yohanis Nabar.
“Semakin hari, dia banyak sekali mengalami kemajuan bersama skuat. Wanggai juga menjadi harapan terbesar tim untuk menjadi mesin gol nantinya,” ujar pelatih berlisensi A AFC ini. Sebelumnya, saat baru bergabung, Wanggai dinilai jajaran pelatih belum mampu beradaptasi bersama tim.
Fisiknya pun terlihat loyo ketika laga perdana SFC kontra tim lokal Palembang Selection. Alhasil, Wanggai harus menghangatkan bangku cadangan di laga pramusim SFC, yakni Trofeo Persija (gelar juara bersama) dan Turnamen SCM Cup (runner up).
“Kami kira dia dulu itu mengalami kelebihan berat badan sehingga tampak kesulitan mengejar bola. Tetapi sekarang seiring kondisinya yang jauh lebih baik, dia bisa kita maksimalkan untuk mengarungi kompetisi,” pungkasnya.
Sebelum bergabung bersama SFC, di tahun 2014 Wanggai hijrah dari Persipura Jayapura ke T-Team FC (Malaysia). Kehadirannya kembali ke Indonesia, sengaja diproyeksi manajemen SFC untuk memberikan target juara bersama Laskar Wong Kito.
Muhammad moeslim
(bhr)