Pemda Harus Urus Danau Toba

Senin, 23 Februari 2015 - 10:54 WIB
Pemda Harus Urus Danau Toba
Pemda Harus Urus Danau Toba
A A A
DOLOKSANGGUL - Pemerintah daerah (pemda) di kawasan Danau Toba diminta jangan egois tetapi sebaliknya bersinergi menjaga kawasan Danau Toba sebagai warisan dunia.

Bersinerginya pemda merupakan tolak ukur utama mempercepat Danau Toba sebagai bagian geopark dunia. Penggiat Geopark Kaldera Toba, RE Nainggolan, yang saat ini aktif dalam kegiatan perwujudan geopark dunia mengharapkan seluruh pemda memiliki satu visi untuk memperkuat pengembangan Danau Toba sebagai taman dunia.

Kesepahaman masing-masing pemerintah meliputi pembangunan dan penjagaan seluruh warisan leluhur di kawasan Danau Toba. “Baik meliputi kekayaan alam, budaya, maupun ekonomi kreatif masyarakat yang berkelanjutan,” katanya.

Mantan Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Sumut tersebut memaparkan, jika kawasan Danau Toba resmi menjadi anggota Global Geopark Network (GGN) UNESCO, akan terjadi kegiatan konservasi secara menyeluruh. Jadi, terjalin kembali harmoni kehidupan manusia dengan alam.

Selain itu, kawasan Danau Toba akan semakin dikenal dunia. Bahkan, menjadi tempat pengembangan berbagai ilmu alam, serta mampu mendongkrak perekonomian masyarakat dan perlindungan dunia terhadap alam dan ekosistem.

“Salah satu contohnya Geopark Langkawi yang sebelumnya hanya memiliki pengunjung 200.000 orang dalam satu tahun. Setelah menjadi bagian dari GGN, maka pengunjungnya di atas satu juta jiwa per tahun. Jadi, secara otomatis tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat,” katanya kepada KORAN SINDO MEDAN di Baktiraja Humbang Hasundutan (Humbahas), Sabtu (21/2).

Selain pembangunan, pemda di kawasan Danau Toba juga harus memaparkan kepada publik bahwa keberadaan Geopark Kaldera Toba tidak akan menghilangkan hak-hak masyarakat di sekitar Danau Toba. Khususnya dalam kepemilikan lahan yang sudah dikelola secara turun-temurun.

Menurut dia, saat ini masyarakat di kawasan Danau Toba juga merasa ketakutan hakhak mereka atas tanah di kawasan danau hilang apabila sudah menjadi bagian dari GGN. “Padahal, tidak ada yang hilang, bahkan akan berkembang. Selain itu, hak masyarakat juga akan dilindungi dunia,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Humbahas, Marganti Manullang, mengatakan, Humbahas saat ini secara maksimal telah membangun komunikasi yang baik dengan sejumlah kabupaten kota di sekitar danau toba.

Selain itu, secara khusus Humbahas juga telah melakukan pembangunan yang sistematis di kawasan Danau Toba Baktiraja. Lalu, Pemkab Humbahas juga telah mengajak masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pelestarian lingkungan hidup yang meliputi geodiversity, biodiversity, dan culturediversity.

“Secara khusus sosialisasi yang mampu membangun paradigma baru bagi masyarakat khususnya di Baktiraja. Jadi, ke depannya masyarakat siap dan mampu menjelaskan arti Geopark Kaldera Toba, serta manfaatnya bagi kemajuan kepariwisataan di kawasan Danau Toba,” ucapnya.

Baringi lumbangaol
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3317 seconds (0.1#10.140)