Refund Tiket Lion Air Tidak 100%
A
A
A
DELISERDANG - Penumpang maskapai Air Lion di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) meradang karena tiket mereka tidak dikembalikan (refund) secara penuh.
Selain tidak mendapat penggantian tiket 100%, tiga penerbangan di bandara pengganti Polonia ini pun dibatalkan dan lima penerbangan lainnya delay, Hotman, 42, penumpang asal Medan Sunggal yang hendak ke Jakarta menggunakan Lion Air nomor penerbangan JT 395, memutuskan melakukan refund tiket.
Keputusan tersebut diambil pria yang berprofesi sebagai dokter umum ini karena keberangkatan ke Jakarta pukul 11.00 WIB dibatalkan. Meskipun penerbangan ke Jakarta direncanakan kembali pada pukul 14.00 WIB, Hotman lebih memilih mengembalikan tiket. Sebab, akibat keterlambatan tiba di Jakarta, orang yang menjemput di Bandara Soekarno-Hatta untuk membawa ke Cianjur sudah kembali. Padahal perjalanan Jakarta-Cianjur memakan waktu sekitar 2,5 jam.
Namun saat refund di gerai tiket Lion Air, dia kembali dibuat kecewa oleh maskapai Lion Air. Sebab maskapai yang berlogo kepala singa ini tidak bersedia mengembalikan tiket 100%. Dari harga tiket yang dibeli Rp890.000 hanya dikembalikan sebesar Rp765.000.
“Kalau refund di sini hanya Rp765.000 karena saya membeli tiket di travel PT Wesly Tour dan Travel di Jalan Sei Batang Hari dua hari lalu. Kalau mau dibayar penuh harus refund di travel, tapi harus menunggu 2 minggu lagi baru dibayar,” ungkap Hotman, Sabtu (21/2). Hotman sempat meminta agar dialihkan ke penerbangan lain di hari berikutnya, tetapi pihak maskapai tidak bersedia. Karena tidak ada pilihan lain, sedangkan jadwal penerbangan tidak jelas, akhirnya dia pun memilih refund di gerai tiket Lion Air meskipun tidak dikembalikan secara penuh.
“Kecewalah akibat delay ini. Selain rugi biaya transpor taksi dari Medan ke bandara Rp150.000, saya juga mengalami kerugian akibat pasien saya kecewa.” “Biasanya jika melayani pasien di klinik, saya dapat Rp500.000,” imbuhnya. Calon penumpang Lion Air lainnya, Muhammad Nasri, 41, warga Rantauprapat, juga merasakan kekecewaan serupa. Dia dijadwalkan terbang ke Jakarta dengan maskapai Lion Air nomor penerbangan JT 207.
Pegawai negeri sipil (PNS) Kesbang Linmas Pemkab Labuhanbatu itu mengungkapkan, sesuai jadwal dia seharusnya terbang pukul 08.40 WIB. Namun sampai pukul 10.30 WIB, penumpang tidak juga diberangkatkan ke Jakarta. Bahkan sekitar pukul 10.00 WIB, sempat terjadi keributan antara penumpang dan petugas maskapai akibat tidak ada kejelasan jadwal penerbangan. Padahal Muhammad Nasri ke Jakarta untuk menjemput istrinya yang menjalani pengobatan alternatif sejak 2 bulan terakhir. Dia berharap bisa secepatnya sampai di Jakarta dengan memilih penerbangan pagi.
“Aku sampai berangkat subuh dari Rantauprapat dengan kereta api. Namun sampai di sini aku jadi kecewa. Padahal aku harus menjemput istriku di Jakarta yang sedang berobat karena sakit stroke,” ujarnya. Sepanjang Sabtu (21/2), sedikitnya ada 3 penerbangan maskapai Lion Air di Bandara KNIA dibatalkan. Adapun penerbangan yang tertunda (delay) ada 5 penerbangan lagi. Akibatnya, ratusan calon penumpang telantar dan kecewa.
Di Island C gerai check-in Lion Air terlihat antrean penumpang yang hendak check-in . Adapun di Gate 8, terlihat para penumpang Lion Air duduk lesu. Mereka berharap dapat diterbangkan dan secepatnya sampai tiba dengan selamat ke tujuan. Mengenai refund tiket yang tidak penuh, Chief Ticketing Lion Air di KNIA, Robi, mengatakan sebenarnya pihaknya akan membayar sesuai dengan harga tiket milik penumpang.
“Tiket milik Hotman itu kelas X - Ray, kalaubelidimaskapaiRp788.200, jadi kalau refund selisihnya hanya Rp15.000,” tuturnya. Mengenai perbedaan harga tiket yang dibeli langsung di maskapai dan melalui travel, Robi enggan menjelaskan secara detail. “Memang ada perbedaan kalau beli langsung di maskapai dibandingkan dengan beli di travel. Tapi berapa harga ke travel itu rahasialah,” katanya.
Data dari petugas bagian informasi, sedikitnya ada 5 penerbangan Lion Air yang delay, di antaranya nomor penerbangan JT 960 tujuan Bandung dengan jadwal pukul 09.00 WIB harus delay 4 jam. Adapun penerbangan nomor JT 395 tujuan Jakarta dengan jadwal pukul 11.00 WIB harus delay 3,5 jam. Kemudian penebangan nomor JT 140 tujuan Pekanbaru dengan jadwal pukul 12.40 harus delay 4 jam.
Penerbangan nomor JT 201 tujuan Jakarta dengan jadwal pukul 12.50 WIB delay 3 jam 50 menit. Penerbangan nomor JT 902 tujuan Bandung dengan jadwal pukul 13.15 WIB delay 45 menit. Sementara itu, Airport Duty Manager KNIA, Jasirin, mengatakan sedikitnya ada 3 penerbangan Lion Air di KNIA yang dibatalkan. Pesawat yang dibatalkan keberangkatannya adalah penerbangan nomor JT 303 tujuan Jakarta dengan jadwal pukul 11.50 WIB, penerbangan nomor JT 131 tujuan Padang dengan jadwal pukul 13.00 WIB, dan penerbangan nomor JT 198 tujuan Banda Aceh dengan jadwal pukul 11.10 WIB.
Dia menjelaskan, penerbangan Lion Air di Bandara KNIA hingga sore mulai normal. “Penerbangan yang delay sudah berangkat,” katanya. Dia pun menjelaskan para penumpang tujuan Surabaya sempat terpancing emosi sehingga terjadi adu mulut dengan petugas maskapai Lion Air. “Para penumpang Lion Air tujuan Surabaya yang transit di Batam sempat adu mulut dengan petugas maskapai hingga pukul meja, tetapi tidak berlangsung lama, hanya sekira 3 menit saja tidak sampai 10 menit,” paparnya.
Mengenai penundaan dan pembatalan penerbangan Lion Air, lanjut Jasirin, pihak maskapai beralasan ada kendala operasional. Untuk mengatasi permasalahan kacau balaunya penerbangan Lion Air di bandara ini, petugas PT AP II sebagai pengelola bandara akan bekerja sama dengan stakeholder terkait. Walau sejumlah jadwal penerbangan terganggu akibat delay berkepanjangan, Lion Air tetap saja menjual tiket pesawatnya melalui sistem online yang dapat diakses oleh para pemilik travel agent .
Pemilik Three Divi Tour and Travel Firdaus Nasution mengungkapkan, sesuai dengan perintah Kemenhub, sampai pukul 00.00 WIB dini hari, sistem penjualan tiket Lion Air tutup total. Setelah itu, penjualan tiketnya kembali normal.
“Seperti hari ini, di sistem, penjualan tiketnya sudah dibuka dan available hingga besok, Senin (22/2). Bahkan ada tiga flight tujuan Medan-Jakarta sudah sold out . Harga tiket terendah tujuan Medan-Jakarta Rp1.083.000,” paparnya.
Disinggung tentang adanya penumpang yang mengembalikan tiket alias refund , Firdaus Nasution menambahkan bahwa jumlah penumpang yang mengembalikan tiket tidak sebanyak pada satu hari sebelumnya. Hal itu dikarenakan pihaknya telah menginformasikan kepada pelanggannya bahwa jadwal penerbangan Lion Air berangsur normal. Walau demikian, menurut Firdaus sebagian penerbangan Lion Air masih delay , tetapi masih dalam batas normal, 2 jam.
“Tidak seperti kemarin, Jumat (20/2). Ada banyak penumpang yang datang kemari, lalu marah-marah karena penerbangannya delay lebih dari 3 jam. Kami sebagai travel agent hanya bisa menjelaskan tentang proses refund tiket tersebut. Selebihnya, kami tidak memiliki hak. Sayangnya, penumpang Lion Air tidak mau tahu dengan kondisi tersebut. Mereka hanya tahu membeli tiket dari kami dan memulangkannya juga ke kami,” jelasnya.
Firdaus Nasution menambahkan, proses refund tiket tidak semudah membalikkan telapak tangan. Prosesnya sangat lama, memakan waktu dua bulan lebih. Sebelum melakukan refund tiket ke travel agent , penumpang harus mendapatkan catatan dari gerai Lion Air yang menyatakan bahwa penumpang itu gagal berangkat. Setelah itu, catatan itu baru diberikan ke travel agent dan dilaporkan ke pihak maskapai.
“Barulah maskapai memprosesnya. Itu memakan waktu paling cepat dua bulan, bahkan sampai empat bulan,” paparnya. Untuk itu, penumpang pasti dirugikan dengan adanya delay penerbangan Lion Air tersebut. Menurut Firdaus Nasution, selain rugi waktu, penumpang juga dirugikan dari sisi biaya. Karena penumpang harus membeli tiket maskapai lain sembari menunggu refund diproses.
“Otomatis penumpang rugi banyak. Karena penumpang harus membeli tiket maskapai lain. Bisa saja harganya lebih mahal karena penumpang membeli tiket di hari H. Untuk itu, saya sangat menyayangkan kejadian ini. Saya berharap Lion Air membenahi sistemnya sehingga kejadian ini tidak terulang,” pungkasnya.
Dicky irawan/ m andi yusri
Selain tidak mendapat penggantian tiket 100%, tiga penerbangan di bandara pengganti Polonia ini pun dibatalkan dan lima penerbangan lainnya delay, Hotman, 42, penumpang asal Medan Sunggal yang hendak ke Jakarta menggunakan Lion Air nomor penerbangan JT 395, memutuskan melakukan refund tiket.
Keputusan tersebut diambil pria yang berprofesi sebagai dokter umum ini karena keberangkatan ke Jakarta pukul 11.00 WIB dibatalkan. Meskipun penerbangan ke Jakarta direncanakan kembali pada pukul 14.00 WIB, Hotman lebih memilih mengembalikan tiket. Sebab, akibat keterlambatan tiba di Jakarta, orang yang menjemput di Bandara Soekarno-Hatta untuk membawa ke Cianjur sudah kembali. Padahal perjalanan Jakarta-Cianjur memakan waktu sekitar 2,5 jam.
Namun saat refund di gerai tiket Lion Air, dia kembali dibuat kecewa oleh maskapai Lion Air. Sebab maskapai yang berlogo kepala singa ini tidak bersedia mengembalikan tiket 100%. Dari harga tiket yang dibeli Rp890.000 hanya dikembalikan sebesar Rp765.000.
“Kalau refund di sini hanya Rp765.000 karena saya membeli tiket di travel PT Wesly Tour dan Travel di Jalan Sei Batang Hari dua hari lalu. Kalau mau dibayar penuh harus refund di travel, tapi harus menunggu 2 minggu lagi baru dibayar,” ungkap Hotman, Sabtu (21/2). Hotman sempat meminta agar dialihkan ke penerbangan lain di hari berikutnya, tetapi pihak maskapai tidak bersedia. Karena tidak ada pilihan lain, sedangkan jadwal penerbangan tidak jelas, akhirnya dia pun memilih refund di gerai tiket Lion Air meskipun tidak dikembalikan secara penuh.
“Kecewalah akibat delay ini. Selain rugi biaya transpor taksi dari Medan ke bandara Rp150.000, saya juga mengalami kerugian akibat pasien saya kecewa.” “Biasanya jika melayani pasien di klinik, saya dapat Rp500.000,” imbuhnya. Calon penumpang Lion Air lainnya, Muhammad Nasri, 41, warga Rantauprapat, juga merasakan kekecewaan serupa. Dia dijadwalkan terbang ke Jakarta dengan maskapai Lion Air nomor penerbangan JT 207.
Pegawai negeri sipil (PNS) Kesbang Linmas Pemkab Labuhanbatu itu mengungkapkan, sesuai jadwal dia seharusnya terbang pukul 08.40 WIB. Namun sampai pukul 10.30 WIB, penumpang tidak juga diberangkatkan ke Jakarta. Bahkan sekitar pukul 10.00 WIB, sempat terjadi keributan antara penumpang dan petugas maskapai akibat tidak ada kejelasan jadwal penerbangan. Padahal Muhammad Nasri ke Jakarta untuk menjemput istrinya yang menjalani pengobatan alternatif sejak 2 bulan terakhir. Dia berharap bisa secepatnya sampai di Jakarta dengan memilih penerbangan pagi.
“Aku sampai berangkat subuh dari Rantauprapat dengan kereta api. Namun sampai di sini aku jadi kecewa. Padahal aku harus menjemput istriku di Jakarta yang sedang berobat karena sakit stroke,” ujarnya. Sepanjang Sabtu (21/2), sedikitnya ada 3 penerbangan maskapai Lion Air di Bandara KNIA dibatalkan. Adapun penerbangan yang tertunda (delay) ada 5 penerbangan lagi. Akibatnya, ratusan calon penumpang telantar dan kecewa.
Di Island C gerai check-in Lion Air terlihat antrean penumpang yang hendak check-in . Adapun di Gate 8, terlihat para penumpang Lion Air duduk lesu. Mereka berharap dapat diterbangkan dan secepatnya sampai tiba dengan selamat ke tujuan. Mengenai refund tiket yang tidak penuh, Chief Ticketing Lion Air di KNIA, Robi, mengatakan sebenarnya pihaknya akan membayar sesuai dengan harga tiket milik penumpang.
“Tiket milik Hotman itu kelas X - Ray, kalaubelidimaskapaiRp788.200, jadi kalau refund selisihnya hanya Rp15.000,” tuturnya. Mengenai perbedaan harga tiket yang dibeli langsung di maskapai dan melalui travel, Robi enggan menjelaskan secara detail. “Memang ada perbedaan kalau beli langsung di maskapai dibandingkan dengan beli di travel. Tapi berapa harga ke travel itu rahasialah,” katanya.
Data dari petugas bagian informasi, sedikitnya ada 5 penerbangan Lion Air yang delay, di antaranya nomor penerbangan JT 960 tujuan Bandung dengan jadwal pukul 09.00 WIB harus delay 4 jam. Adapun penerbangan nomor JT 395 tujuan Jakarta dengan jadwal pukul 11.00 WIB harus delay 3,5 jam. Kemudian penebangan nomor JT 140 tujuan Pekanbaru dengan jadwal pukul 12.40 harus delay 4 jam.
Penerbangan nomor JT 201 tujuan Jakarta dengan jadwal pukul 12.50 WIB delay 3 jam 50 menit. Penerbangan nomor JT 902 tujuan Bandung dengan jadwal pukul 13.15 WIB delay 45 menit. Sementara itu, Airport Duty Manager KNIA, Jasirin, mengatakan sedikitnya ada 3 penerbangan Lion Air di KNIA yang dibatalkan. Pesawat yang dibatalkan keberangkatannya adalah penerbangan nomor JT 303 tujuan Jakarta dengan jadwal pukul 11.50 WIB, penerbangan nomor JT 131 tujuan Padang dengan jadwal pukul 13.00 WIB, dan penerbangan nomor JT 198 tujuan Banda Aceh dengan jadwal pukul 11.10 WIB.
Dia menjelaskan, penerbangan Lion Air di Bandara KNIA hingga sore mulai normal. “Penerbangan yang delay sudah berangkat,” katanya. Dia pun menjelaskan para penumpang tujuan Surabaya sempat terpancing emosi sehingga terjadi adu mulut dengan petugas maskapai Lion Air. “Para penumpang Lion Air tujuan Surabaya yang transit di Batam sempat adu mulut dengan petugas maskapai hingga pukul meja, tetapi tidak berlangsung lama, hanya sekira 3 menit saja tidak sampai 10 menit,” paparnya.
Mengenai penundaan dan pembatalan penerbangan Lion Air, lanjut Jasirin, pihak maskapai beralasan ada kendala operasional. Untuk mengatasi permasalahan kacau balaunya penerbangan Lion Air di bandara ini, petugas PT AP II sebagai pengelola bandara akan bekerja sama dengan stakeholder terkait. Walau sejumlah jadwal penerbangan terganggu akibat delay berkepanjangan, Lion Air tetap saja menjual tiket pesawatnya melalui sistem online yang dapat diakses oleh para pemilik travel agent .
Pemilik Three Divi Tour and Travel Firdaus Nasution mengungkapkan, sesuai dengan perintah Kemenhub, sampai pukul 00.00 WIB dini hari, sistem penjualan tiket Lion Air tutup total. Setelah itu, penjualan tiketnya kembali normal.
“Seperti hari ini, di sistem, penjualan tiketnya sudah dibuka dan available hingga besok, Senin (22/2). Bahkan ada tiga flight tujuan Medan-Jakarta sudah sold out . Harga tiket terendah tujuan Medan-Jakarta Rp1.083.000,” paparnya.
Disinggung tentang adanya penumpang yang mengembalikan tiket alias refund , Firdaus Nasution menambahkan bahwa jumlah penumpang yang mengembalikan tiket tidak sebanyak pada satu hari sebelumnya. Hal itu dikarenakan pihaknya telah menginformasikan kepada pelanggannya bahwa jadwal penerbangan Lion Air berangsur normal. Walau demikian, menurut Firdaus sebagian penerbangan Lion Air masih delay , tetapi masih dalam batas normal, 2 jam.
“Tidak seperti kemarin, Jumat (20/2). Ada banyak penumpang yang datang kemari, lalu marah-marah karena penerbangannya delay lebih dari 3 jam. Kami sebagai travel agent hanya bisa menjelaskan tentang proses refund tiket tersebut. Selebihnya, kami tidak memiliki hak. Sayangnya, penumpang Lion Air tidak mau tahu dengan kondisi tersebut. Mereka hanya tahu membeli tiket dari kami dan memulangkannya juga ke kami,” jelasnya.
Firdaus Nasution menambahkan, proses refund tiket tidak semudah membalikkan telapak tangan. Prosesnya sangat lama, memakan waktu dua bulan lebih. Sebelum melakukan refund tiket ke travel agent , penumpang harus mendapatkan catatan dari gerai Lion Air yang menyatakan bahwa penumpang itu gagal berangkat. Setelah itu, catatan itu baru diberikan ke travel agent dan dilaporkan ke pihak maskapai.
“Barulah maskapai memprosesnya. Itu memakan waktu paling cepat dua bulan, bahkan sampai empat bulan,” paparnya. Untuk itu, penumpang pasti dirugikan dengan adanya delay penerbangan Lion Air tersebut. Menurut Firdaus Nasution, selain rugi waktu, penumpang juga dirugikan dari sisi biaya. Karena penumpang harus membeli tiket maskapai lain sembari menunggu refund diproses.
“Otomatis penumpang rugi banyak. Karena penumpang harus membeli tiket maskapai lain. Bisa saja harganya lebih mahal karena penumpang membeli tiket di hari H. Untuk itu, saya sangat menyayangkan kejadian ini. Saya berharap Lion Air membenahi sistemnya sehingga kejadian ini tidak terulang,” pungkasnya.
Dicky irawan/ m andi yusri
(ars)