Snack Kedaluwarsa Banjiri Pasar

Rabu, 11 Februari 2015 - 15:08 WIB
Snack Kedaluwarsa Banjiri Pasar
Snack Kedaluwarsa Banjiri Pasar
A A A
MOJOKERTO - Masyarakat perlu waspada jika mengonsumsi berbagai jenis jajanan ringan (snack) pabrikan yang beredar di pasar tradisional. Bisa jadi snack itu sudah tak layak konsumsi. Dalam razia makanan yang dilakukan Polres Mojokerto di Pasar Raya Mojosari kemarin, petugas mendapati berbagai merek snack kedaluwarsa dan masih dijual bebas.

Saat petugas memeriksa di salah satu kios pasar, snack-snack itu dipajang di bagian muka. Kemasan snack ini tampak kusam dan tanpa dicantumkan tanggal kedaluwarsa (expired date). Dengan harga yang relatif murah, snacksnack tersebut masih ramai pembeli. Tak hanya di satu kios, jajanan ringan dijual oleh hampir seluruh pedagang pasar. Petugas yang hendak mengamankan barang berbahaya ini sempat terlihat kewalahan.

Sayangnya razia yang dipimpin Kapolres Mojokerto AKBP Budi Herdi Susianto, kemarin, tak menyasar semua kios jajanan ringan. Hanya, polisi meyakini jika semua kios jajanan ringan masih menjual snackkedaluwarsa dan tak mencantumkan ED yang berbahaya dikonsumsi. Snack bermasalah yang ditemukan petugas itu, biasanya menjadi jajanan siswa di sekolah. AKBP Budi Herdi Susianto mengatakan, razia ini digelar menyusul maraknya snack yang tak layak konsumsi.

Apalagi beredar kabar jika ada salah satu snack bermerek Banjir Duit yang diketahui berbahan sampah dan tak layak konsumsi. “Tapi di Pasar Raya Mojosari, masih belum kami temukan snackbermerek Banjir Duit. Tapi kami menemukan banyak snack merek lain yang kedaluwarsa dan tak mencantumkan ED,” kata Herdi.

Dikatakan, sejumlah snack bermasalah itu diamankan pihaknya untuk diuji laboratorium untuk mengetahui kandungan dan tingkat bahayanya. Selain itu menurut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto untuk tindak lanjut.

”Kami akan ajak Disperindag untuk melakukan razia yang sama. Ini agar masyarakat tak resah dengan beredarnya snack yang tak layak konsumsi dan dijual di pasaran,” ujarnya. Lebih jauh dikatakan, sementara ini pihaknya tak bisa menjerat pemilik toko yang kedapatan menjual snack kedaluwarsa dan tak berlabel ED.

Namun menurut dia, pihaknya bakal melakukan pengecekan terhadapdistributor maupun produsennya. “Kami masih belum bisa tentukan peran distributor atau produsennya. Kalau memang mereka sengaja menjual makanan yang tak layak, itu mungkin bisa kami tindak lanjuti,” katanya.

Sementara itu, HN, salah satu penjual terlihat kaget saat mengetahui ada razia makanan yang dilakukan polisi di stan miliknya. HN berdalih, dirinya tak akan menjual makanan yang kedaluwarsa dan tak mencantumkan ED. “Kalau yang kedaluwarsa tidak saya jual, hanya dipajang saja. Karena jenis snack-nya banyak, kami tak bisa cek satu per satu,” ucap HN.

Ia juga menampik mengabaikan kualitas yang ia jual. Soal kualitas, kata dia, itu bergantung dari produsen. Pihaknya hanya menerima sejumlah merek snack tersebut dari sales yang mendatanginya. “Saya tahunya dari sales. Saya tidak tahu itu layak atau tidak. Biasanya kalau sudah kedaluwarsa, bisa ditukarkan kembali dengan produk yang masih berlaku,” ujarnya. HN menyebut, rata-rata pemilik kios di pasar ini membeli snack dari sales dan distributor yang sama.

Dia meyakini jika pemilik kios lainnya juga menjual produk dan kualitas yang sama. ”Tidak hanya saya, semua penjual jajanan ringan di tokonya pasti ada snack kedaluwarsa atau yang tak mencantumkan ED. Karena memang distributor sama dan kami kewalahan mengecek satu per satu tanggal kedaluwarsanya,” tandasnya.

Tritus julan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6353 seconds (0.1#10.140)