Yogyakarta Awali Olimpiade SMA
A
A
A
YOGYAKARTA - Yogyakarta mendapat kehormatan sebagai tempat pertama penyelenggaraan olimpiade IPA, IPS, dan Bahasa untuk tingkat se ko lah menengah atas (SMA). Olimpiade yang akan digelar di lima kota ini diikuti 800 lebih peserta dari berbagai SMA di DIY.
Selain Yogyakarta, olimpiade hasil kerja sama PT Tulip Cipta Kreasi, PT ASABA, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini juga akan diselenggarakan di DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. “Tahun ini di lima kota dulu dengan Yogyakarta sebagai tempat pertama olimpiade. Harapannya ini menjadi pionir sehingga ke depan bisa digelar di 10 kota besar dan ending -nya nanti bisa menjadi kegiatan nasional,” kata Dirut PT Tulip Cipta Kreasi Yohana E Hardjadinata selaku penyelenggara, kemarin.
Yohana mengatakan olimpiade biasanya digelar per mata pe lajaran, tapi olimpiade kali ini digelar berdasarkan rom bong an belajar, yakni IPA, IPS, dan Bahasa. Olimpiade bertujuan untuk mendapatkan siswa yang memiliki kompetensi yang baik. Olimpiade ini juga menjadi tolok ukur kualitas belajar siswa.
Dari hasil yang diperoleh akan diketahui seberapa jauh tingkat serapan materi oleh siswa sehingga diketahui kualitas belajar dan mengajar di se ko lah tersebut “Kami juga menyiapkan pengayaan dan penggodokan untuk sekolah dengan nilai rendah. Ini untuk mengantisipasi program belajar mengajar ditahun berikutnya. Sehingga yang tadinya punya nilai rendah, bisa lebih baik ditahun berikutnya,” kata Yohana Materi yang diberikan sudah melalui pengayaan.
Materi itu juga sudah melalui analisis sta tis tik untuk melihat kelayakan dan validitas soal yang diberikan. Dia menjamin soal sudah baku karena sudah disiapkan sejak Oktober 2014. Rossa dari PT ASABA menegaskan, pihaknya mendukung penuh kegiatan ini. Dia berharap melalui olimpiade ini siswa siswi terbantu untuk meningkatkan kom petensinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan olimpiade ini merupakan program bagus untuk menyiapkan sum ber daya manusia (SDM) agar memiliki kecakapan dan ke mampuan lain. Apalagi olimpiade ini tidak sama dengan olimpiade lain.
“Soal pada olimpiade dibuat untuk membangun kreativitas dan inovasi sehingga kurikulum apa pun tidak masalah. Ini upaya yang bagus, dan kami dari Disdik mendukung penuh. Dengan pola ini, kami juga berharap anak-anak memiliki wawasan lebih dari sekadar yang diterima di sekolah, dan dari yang sekarang diterima untuk persiapan UN,” tandasnya. Olimpiade akan mengambil 150 peserta terbaik dari masing-masing kategori. Nanti ke-150 ini diundi untuk diambil enam besar dari masing-masing kategori.
Sodik
Selain Yogyakarta, olimpiade hasil kerja sama PT Tulip Cipta Kreasi, PT ASABA, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini juga akan diselenggarakan di DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. “Tahun ini di lima kota dulu dengan Yogyakarta sebagai tempat pertama olimpiade. Harapannya ini menjadi pionir sehingga ke depan bisa digelar di 10 kota besar dan ending -nya nanti bisa menjadi kegiatan nasional,” kata Dirut PT Tulip Cipta Kreasi Yohana E Hardjadinata selaku penyelenggara, kemarin.
Yohana mengatakan olimpiade biasanya digelar per mata pe lajaran, tapi olimpiade kali ini digelar berdasarkan rom bong an belajar, yakni IPA, IPS, dan Bahasa. Olimpiade bertujuan untuk mendapatkan siswa yang memiliki kompetensi yang baik. Olimpiade ini juga menjadi tolok ukur kualitas belajar siswa.
Dari hasil yang diperoleh akan diketahui seberapa jauh tingkat serapan materi oleh siswa sehingga diketahui kualitas belajar dan mengajar di se ko lah tersebut “Kami juga menyiapkan pengayaan dan penggodokan untuk sekolah dengan nilai rendah. Ini untuk mengantisipasi program belajar mengajar ditahun berikutnya. Sehingga yang tadinya punya nilai rendah, bisa lebih baik ditahun berikutnya,” kata Yohana Materi yang diberikan sudah melalui pengayaan.
Materi itu juga sudah melalui analisis sta tis tik untuk melihat kelayakan dan validitas soal yang diberikan. Dia menjamin soal sudah baku karena sudah disiapkan sejak Oktober 2014. Rossa dari PT ASABA menegaskan, pihaknya mendukung penuh kegiatan ini. Dia berharap melalui olimpiade ini siswa siswi terbantu untuk meningkatkan kom petensinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan olimpiade ini merupakan program bagus untuk menyiapkan sum ber daya manusia (SDM) agar memiliki kecakapan dan ke mampuan lain. Apalagi olimpiade ini tidak sama dengan olimpiade lain.
“Soal pada olimpiade dibuat untuk membangun kreativitas dan inovasi sehingga kurikulum apa pun tidak masalah. Ini upaya yang bagus, dan kami dari Disdik mendukung penuh. Dengan pola ini, kami juga berharap anak-anak memiliki wawasan lebih dari sekadar yang diterima di sekolah, dan dari yang sekarang diterima untuk persiapan UN,” tandasnya. Olimpiade akan mengambil 150 peserta terbaik dari masing-masing kategori. Nanti ke-150 ini diundi untuk diambil enam besar dari masing-masing kategori.
Sodik
(bbg)