Sawah Mulai Diserang Sundep
A
A
A
PONOROGO - Areal persawahan di Ponorogo mulai terserang hama pengerek batang alias sundep.
Meski belum sampai pada tahap mengkhawatirkan, petani mulai meng-antisipasi agar hama yang menggerogoti batang dan daun padi ini tidak semakin meluas. Seperti yang dilakukan sekelompok petani di Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Ponorogo kemarin. Bersama-sama, mereka melakukan penyemprotan tanaman padi yang masih berusia sekitar satu bulan dengan obat antihama sundep.
“Penyemprotan dilakukan agar tidak semakin menjadi-jadi. Kami tidak ingin rugi karena tanaman rusak,” ujar salah satu petani, Usman. Penyemprotan secara massal atau bersama-sama ini dimaksudkan untuk memberantas hama secara tuntas. Bila tidak bersamaan, hama dikhawatirkan bermigrasi atau berpindah ke tanaman lain yang belum disemprot. “Kalau jumlahnya masih sedikit yang terserang. Tapi tetap bisa membuat kami gagal panen loh ,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Babadan Joesoef Soegiarto menilai penyemprotan massal yang dilakukan para petani sudah sesuai dengan ketentuan. “Sudah benar. Sundepnya langsung hilang dan tidak kembali atau hanya terbang berputar-putar di sekitar sawah itu,” ujarnya.
Dili Eyato
Meski belum sampai pada tahap mengkhawatirkan, petani mulai meng-antisipasi agar hama yang menggerogoti batang dan daun padi ini tidak semakin meluas. Seperti yang dilakukan sekelompok petani di Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Ponorogo kemarin. Bersama-sama, mereka melakukan penyemprotan tanaman padi yang masih berusia sekitar satu bulan dengan obat antihama sundep.
“Penyemprotan dilakukan agar tidak semakin menjadi-jadi. Kami tidak ingin rugi karena tanaman rusak,” ujar salah satu petani, Usman. Penyemprotan secara massal atau bersama-sama ini dimaksudkan untuk memberantas hama secara tuntas. Bila tidak bersamaan, hama dikhawatirkan bermigrasi atau berpindah ke tanaman lain yang belum disemprot. “Kalau jumlahnya masih sedikit yang terserang. Tapi tetap bisa membuat kami gagal panen loh ,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Babadan Joesoef Soegiarto menilai penyemprotan massal yang dilakukan para petani sudah sesuai dengan ketentuan. “Sudah benar. Sundepnya langsung hilang dan tidak kembali atau hanya terbang berputar-putar di sekitar sawah itu,” ujarnya.
Dili Eyato
(ftr)