Cari Korban AirAsia, Basarnas Tetap Berharap Bantuan Nelayan

POLEWALI - Tim Badan Sar Nasional (Basarnas) terus melakukan penyisiran di Perairan Sulawesi Barat untuk mencari jenazah penumpang AirAsia QZ8501.

"Kita intensifkan pencarian dengan menyisir panjang Perairan Sulbar, baik dari Majene ke Mamuju, maupun dari Perairan Majene-Polewali," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar (Polman) Mansyur, Selasa (3/2/2015).

Menurutnya, di hari keenam proses pencarian, tim Basarnas dari berbagai daerah seperti Kaltim, Palu, dan Sulsel telah bergabung untuk membantu proses penyisiran sepanjang Perairan Sulsel, Sulbar, hingga Sulteng.

Untuk memaksimalkan proses penyisiran, tidak hanya menggunakan perahu karet, Basarnas telah mendatangkan dua rescue boat 207 dari Makassar dan rescue boat 215 dari Balikpapan, Kalimantan Timur.

Meski tim Basarnas telah mendatangkan berbagai kekuatan untuk melakukan pencarian di Perairan Sulbar, ia tetap berharap bantuan dari para nelayan di pesisir Sulbar.

Menurut Mansyur, tim akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian jenazah yang diduga korban pesawat nahas itu hingga beberapa hari ke depan. Karena itu, peran serta masyarakat sangat diharapkan.

Seperti diketahui, jumlah jenazah yang ditemukan di Perairan Sulawesi kini mencapai delapan orang. Enam dari Perairan Majene, Sulbar dan dua ditemukan di Perairan Kabupaten Pinrang, Sulsel.

Selain penemuan terhadap delapan jenazah, juga ditemukan sejumlah bagian dari badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, 28 Desember 2014.