Dampak Penemuan Korban AirAsia, Warga Sulbar Enggan Makan Ikan
A
A
A
MAJENE - Penemuan lima jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di wilayah Perairan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat warga Majene berpuasa makan ikan.
Masyarakat setempat tidak tega mengonsumsi ikan yang diduga memakan korban AirAsia yang belum ditemukan.
"Kita menghindari saja dulu sementara waktu makan ikan. Nanti kalau sudah aman baru bisa konsumsi lagi," ujar Fatimah, salah seorang warga di Kelurahan Somba, Kecamatan Sendana, Sulbar, kemarin.
Menurut Fatimah, langkah yang sama juga dilakukan warga pada saat tragedi pesawat Adam Air pada 2007. Sebulan lebih, warga tidak mengonsumsi ikan.
Dia tidak tahu hingga kapan mereka tidak akan memakan ikan laut pascaditemukannya beberapa korban AirAsia QZ8501, meski letak jatuhnya pesawat tersebut cukup jauh dari Perairan Majene.
Keputusan untuk tidak memakan ikan sementara waktu juga dilakukan warga Polewali.
Bahkan, meski harga ikan di Pasar Baru Polewali turun, dari Rp20 ribu per tiga ekor menjadi Rp10 ribu per tiga ekor, warga tetap tak berminat.
"Mungkin penjual turunkan harga karena kurang laku. Tapi, untuk sementara ini kami puasa dulu konsumsi ikan," ujar Risma, salah satu warga di Polewali.
Salah seorang pedagang ikan di Pasar Baru, Mustamin, mengakui dagangan ikan dalam beberapa hari terakhir kurang laku. Dia juga kurang mengerti kenapa minat masyarakat membeli ikan tiba-tiba berkurang.
Akibatnya, omzet penjualan ikan pun menurun. Jika di hari biasa ia bisa meraup hingga Rp700 ribu, kini hanya bisa mendapatkan hingga Rp300 ribu per hari.
Masyarakat setempat tidak tega mengonsumsi ikan yang diduga memakan korban AirAsia yang belum ditemukan.
"Kita menghindari saja dulu sementara waktu makan ikan. Nanti kalau sudah aman baru bisa konsumsi lagi," ujar Fatimah, salah seorang warga di Kelurahan Somba, Kecamatan Sendana, Sulbar, kemarin.
Menurut Fatimah, langkah yang sama juga dilakukan warga pada saat tragedi pesawat Adam Air pada 2007. Sebulan lebih, warga tidak mengonsumsi ikan.
Dia tidak tahu hingga kapan mereka tidak akan memakan ikan laut pascaditemukannya beberapa korban AirAsia QZ8501, meski letak jatuhnya pesawat tersebut cukup jauh dari Perairan Majene.
Keputusan untuk tidak memakan ikan sementara waktu juga dilakukan warga Polewali.
Bahkan, meski harga ikan di Pasar Baru Polewali turun, dari Rp20 ribu per tiga ekor menjadi Rp10 ribu per tiga ekor, warga tetap tak berminat.
"Mungkin penjual turunkan harga karena kurang laku. Tapi, untuk sementara ini kami puasa dulu konsumsi ikan," ujar Risma, salah satu warga di Polewali.
Salah seorang pedagang ikan di Pasar Baru, Mustamin, mengakui dagangan ikan dalam beberapa hari terakhir kurang laku. Dia juga kurang mengerti kenapa minat masyarakat membeli ikan tiba-tiba berkurang.
Akibatnya, omzet penjualan ikan pun menurun. Jika di hari biasa ia bisa meraup hingga Rp700 ribu, kini hanya bisa mendapatkan hingga Rp300 ribu per hari.
(zik)