Jual City Touch, Philips Bidik Pemkot Surabaya
A
A
A
SURABAYA - PT Philips Indonesia membidik Kota Surabaya untuk pasar produk terbaru mereka, lampu jalan berteknologi light-emitting diode (LED) .
Produk bernama City Touch ini bisa dikendalikan dari jarak jauh melalui Global System for Mobile (GSM). “Surabaya lagi kami kejar untuk memakai lampu LED model terbaru. Lampu ini memiliki tingkat keuntungan yang tinggi,” kata President Director PT Philips Indonesia, Suryo Suwignjo kepada wartawan, kemarin. Sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, kata Suryo, Surabaya memang menjadi bidikan utama Philips.
Sebab tingkat kebutuhan terhadap penerangan jalan di Surabaya jelas lebih banyak dibanding daerah lain. Kondisi itu merupakan peluang pasar yang sangat bagus untuk City Touch. Suryo mengatakan, City Touch punya kelebihan dibandingkan lampu-lampu merek lain, yaitu bisa diatur nyala dan mati dari jarak jauh. Selain itu, tingkat terang lampu pun bisa diatur. Begitu juga pemasangannya di tiang lampu.
Dalam satu tiang bisa dipasang tiga lampu, tapi hanya satu yang menyala. “Lampu ini bisa diatur jam 12 malam redup, jam 3 malam bisa di atur satu lampu bahkan sampai dimatikan,” ujar dia. Kelebihan lainnya lampu ini memungkinkan pemerintah mengatur pemakaian listrik sehingga pengeluaran biaya listrik bisa dikontrol. “Intinya, lampu ini mirip ATM, yang bisa dikontrol dari jarak jauh,” ujar Suryo.
Selain Pemkot Surabaya, Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Solo juga tertarik menggunakan City Touch. Saat ini sedang pengujian di kota-kota tersebut. Suryo berharap Surabaya bisa mengikuti Jakarta dan Solo karena banyak kelebihan yang ditawarkannya.
Arief Ardliyanto
Produk bernama City Touch ini bisa dikendalikan dari jarak jauh melalui Global System for Mobile (GSM). “Surabaya lagi kami kejar untuk memakai lampu LED model terbaru. Lampu ini memiliki tingkat keuntungan yang tinggi,” kata President Director PT Philips Indonesia, Suryo Suwignjo kepada wartawan, kemarin. Sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, kata Suryo, Surabaya memang menjadi bidikan utama Philips.
Sebab tingkat kebutuhan terhadap penerangan jalan di Surabaya jelas lebih banyak dibanding daerah lain. Kondisi itu merupakan peluang pasar yang sangat bagus untuk City Touch. Suryo mengatakan, City Touch punya kelebihan dibandingkan lampu-lampu merek lain, yaitu bisa diatur nyala dan mati dari jarak jauh. Selain itu, tingkat terang lampu pun bisa diatur. Begitu juga pemasangannya di tiang lampu.
Dalam satu tiang bisa dipasang tiga lampu, tapi hanya satu yang menyala. “Lampu ini bisa diatur jam 12 malam redup, jam 3 malam bisa di atur satu lampu bahkan sampai dimatikan,” ujar dia. Kelebihan lainnya lampu ini memungkinkan pemerintah mengatur pemakaian listrik sehingga pengeluaran biaya listrik bisa dikontrol. “Intinya, lampu ini mirip ATM, yang bisa dikontrol dari jarak jauh,” ujar Suryo.
Selain Pemkot Surabaya, Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Solo juga tertarik menggunakan City Touch. Saat ini sedang pengujian di kota-kota tersebut. Suryo berharap Surabaya bisa mengikuti Jakarta dan Solo karena banyak kelebihan yang ditawarkannya.
Arief Ardliyanto
(ftr)