Lapak Liar Dipindah ke Kios Permanen
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Pemkab Gunungkidul serius menata destinasi wisata pantai yang terus bermunculan.
Salah satu nya adalah pantai eksotik dengan pemandangan sunset yang cukup indah, yakni Pantai Nguyahan di Desa Kanigoro, Sapto-sari. Direncanakan, Maret mendatang penataan kawasan pantai yang ada di sebelah barat Pantai Ngobaran ini akan selesai sehingga tidak ada lagi lapak-lapak liar.
”Kawasan ini cukup indah dan memang direncanakan lapak-lapak sementara ini akan dipindah ke kios-kios yang telah dibangun,” kata Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskannya, melalui dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan pola khusus yaitu Master Plan Percepatan Perluasan dan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI) berhasil di bangun sebuah jalur jalan menuju pantai tersebut. Selain itu juga dibangun kios-kios berjualan pedagang sehingga keindahan pantai akan terjaga untuk menambah betah wisatawan berada di pantai tersebut.
“Kami optimistis, objek wisata ini akan ramai dikunjungi wisatawan, karena memang eksotismenya luar biasa. Sebuah pantai yang berada di tengah perbukitan,” katanya. Immawan memberikan apresiasi kepada pemerintah Desa Kanigoro yang memiliki gagasan besar untuk mengembangkan pariwisata.
Kedepan, program pemberdayaan warga di Pantai Nguyahan harus didampingi sehingga warga tidak hanya fokus ber jualan. “Namun juga perlu seni desain bangunan sehingga menambah indah pantai,” beber Ketua DPW PAN DIY ini.
Sementara itu, Kepala Desa Ka nigoro, Santoso mengungkapkan, penataan Pantai Nguyahan menjadikan ikon andalan baru wisata pantai di Gunung kidul. Dengan menggunakan dan MP3KI senilai Rp920.910.000 penataan terus dikembangkan di pantai tersebut.
“Untuk lapak memang hanya sementara, tadinya sudah bersih, namun karena bangunan belum jadi, mereka meminta sementara berjualan. Nanti akan segera dipindahkan ke kios permanen semua,” ucapnya.
Saat ini terdapat 35 kios yang dibangun dari dana tersebut. Semuanya akan diberikan kepada pedagang rintisan di pantai tersebut. “Namun karena perkembangan jumlah pedagang menjadi 45, lainnya kami sediakan lahan kas desa. Silakan membangun sendiri,” beber dia.
Ketika disinggung persoalan sampah, Santoso mengaku akan membangun tempat sampah di wilayah tersebut sebagai tampungan akhir sementara. “Kami akan coba pantai ini bersih dan nyaman. Agar sampah tidak menimbulkan bau, akan diambil menggunakan mobil sampah setiap seminggu sekali,” tandasnya.
Suharjono
Salah satu nya adalah pantai eksotik dengan pemandangan sunset yang cukup indah, yakni Pantai Nguyahan di Desa Kanigoro, Sapto-sari. Direncanakan, Maret mendatang penataan kawasan pantai yang ada di sebelah barat Pantai Ngobaran ini akan selesai sehingga tidak ada lagi lapak-lapak liar.
”Kawasan ini cukup indah dan memang direncanakan lapak-lapak sementara ini akan dipindah ke kios-kios yang telah dibangun,” kata Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskannya, melalui dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan pola khusus yaitu Master Plan Percepatan Perluasan dan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI) berhasil di bangun sebuah jalur jalan menuju pantai tersebut. Selain itu juga dibangun kios-kios berjualan pedagang sehingga keindahan pantai akan terjaga untuk menambah betah wisatawan berada di pantai tersebut.
“Kami optimistis, objek wisata ini akan ramai dikunjungi wisatawan, karena memang eksotismenya luar biasa. Sebuah pantai yang berada di tengah perbukitan,” katanya. Immawan memberikan apresiasi kepada pemerintah Desa Kanigoro yang memiliki gagasan besar untuk mengembangkan pariwisata.
Kedepan, program pemberdayaan warga di Pantai Nguyahan harus didampingi sehingga warga tidak hanya fokus ber jualan. “Namun juga perlu seni desain bangunan sehingga menambah indah pantai,” beber Ketua DPW PAN DIY ini.
Sementara itu, Kepala Desa Ka nigoro, Santoso mengungkapkan, penataan Pantai Nguyahan menjadikan ikon andalan baru wisata pantai di Gunung kidul. Dengan menggunakan dan MP3KI senilai Rp920.910.000 penataan terus dikembangkan di pantai tersebut.
“Untuk lapak memang hanya sementara, tadinya sudah bersih, namun karena bangunan belum jadi, mereka meminta sementara berjualan. Nanti akan segera dipindahkan ke kios permanen semua,” ucapnya.
Saat ini terdapat 35 kios yang dibangun dari dana tersebut. Semuanya akan diberikan kepada pedagang rintisan di pantai tersebut. “Namun karena perkembangan jumlah pedagang menjadi 45, lainnya kami sediakan lahan kas desa. Silakan membangun sendiri,” beber dia.
Ketika disinggung persoalan sampah, Santoso mengaku akan membangun tempat sampah di wilayah tersebut sebagai tampungan akhir sementara. “Kami akan coba pantai ini bersih dan nyaman. Agar sampah tidak menimbulkan bau, akan diambil menggunakan mobil sampah setiap seminggu sekali,” tandasnya.
Suharjono
(ftr)