PKL Krian Ancam Kembali ke Jalanan
A
A
A
SIDOARJO - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang kini menempati Pasar Krian Baru (PKB) mengancam akan kembali berjualan di jalan.
Pasalnya, status kepemilikan kios di pasar itu belum jelas. Awalnya, PKL yang berjualan di Jalan Basuki Rahmat Krian itu ditawari pemkab untuk berjualan di PKB. Kinisudah berjalan empat bulan, mereka dilanda kebingungan.
Selain kondisi pasar masih sepi, mereka menempati los tanpa ada kejelasan. “Katanya, kami nanti akan dipindah ke eks Pasar Sapi Krian,” ujar Kuswandi, salah satu perwakilan PKL. Kuswandi menjelaskan, jika ruko dan stan di PBP ditempati pemiliknya, PKL akan tergusur.
Sejauh ini, belum ada kejelasan apakah mereka tetap akan berjualan di pasar itu atau dipindah. PKL minta kejelasan terkait statusnya. “Kalau PKL bisa selamanya berjualan di PKB harus ada kejelasan. Terus terang kami khawatir,” kata Kuswandi saat hearing dengan Komisi B DPRD Sidoarjo, Selasa (27/1).
Karena itu, jika dalam waktu sepekan belum ada kejelasan terkait status PKL PKB, mereka akan kembali berjualan di jalan. “Dinas Pasar harus mempunyai solusi terkait kondisi kami,” kata pedagang lainnya.
Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Khayan mengatakan keluhan PKL itu ada benarnya. Ketika mereka disuruh pindah ke PKB tidak ada tindak lanjut dari dinas terkait. Politikus asal Gerindra ini mencontohkan, masih ada PKL yang berjualan di jalan. “Harusnya ada penataan PKL, baik yang ada di PKB maupun kini masih berjualan di jalan,” ucapnya.
Demikian pula dikatakan Sekretaris Komisi B Sujalil yang mengaku penataan PKL di Krian masih amburadul. “Kalau sekarang PKL disuruh masuk ke PKB harus ada tindak lanjutnya. Tidak dibiarkan seperti sekarang,” ujarnya.
Sayangnya, Kepala Dinas Pasar Dian Wahyuni tidak hadir dalam hearing dan diwakilkan kepada Kasi Pengembangan Pasar M.Nawari. Namun, Nawari tidak bisa mengambil keputusan terkait masalah itu.
Sekedar diketahui, Pasar Krian Baru dibangun sejak tahun 2008 lalu. Namun, setelah diresmikan ternyata kondisinya sepi karena pedagang enggan berjualan. Selain lokasinya kurang strategis, masih banyak pedagang memilih berjualan di Pasar Krian Lama.
Akhirnya, pemkab berinisiatif merelokasi PKL yang berjualan di Jalan Basuki Rahmat ke pasar itu. Namun, setelah berlangsung empat bulan, sebanyak 210 PKL terkesan ditelantarkan tanpa ada terobosan. Bahkan, kondisi pasar semakin sepi.
Abdul Rouf
Pasalnya, status kepemilikan kios di pasar itu belum jelas. Awalnya, PKL yang berjualan di Jalan Basuki Rahmat Krian itu ditawari pemkab untuk berjualan di PKB. Kinisudah berjalan empat bulan, mereka dilanda kebingungan.
Selain kondisi pasar masih sepi, mereka menempati los tanpa ada kejelasan. “Katanya, kami nanti akan dipindah ke eks Pasar Sapi Krian,” ujar Kuswandi, salah satu perwakilan PKL. Kuswandi menjelaskan, jika ruko dan stan di PBP ditempati pemiliknya, PKL akan tergusur.
Sejauh ini, belum ada kejelasan apakah mereka tetap akan berjualan di pasar itu atau dipindah. PKL minta kejelasan terkait statusnya. “Kalau PKL bisa selamanya berjualan di PKB harus ada kejelasan. Terus terang kami khawatir,” kata Kuswandi saat hearing dengan Komisi B DPRD Sidoarjo, Selasa (27/1).
Karena itu, jika dalam waktu sepekan belum ada kejelasan terkait status PKL PKB, mereka akan kembali berjualan di jalan. “Dinas Pasar harus mempunyai solusi terkait kondisi kami,” kata pedagang lainnya.
Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Khayan mengatakan keluhan PKL itu ada benarnya. Ketika mereka disuruh pindah ke PKB tidak ada tindak lanjut dari dinas terkait. Politikus asal Gerindra ini mencontohkan, masih ada PKL yang berjualan di jalan. “Harusnya ada penataan PKL, baik yang ada di PKB maupun kini masih berjualan di jalan,” ucapnya.
Demikian pula dikatakan Sekretaris Komisi B Sujalil yang mengaku penataan PKL di Krian masih amburadul. “Kalau sekarang PKL disuruh masuk ke PKB harus ada tindak lanjutnya. Tidak dibiarkan seperti sekarang,” ujarnya.
Sayangnya, Kepala Dinas Pasar Dian Wahyuni tidak hadir dalam hearing dan diwakilkan kepada Kasi Pengembangan Pasar M.Nawari. Namun, Nawari tidak bisa mengambil keputusan terkait masalah itu.
Sekedar diketahui, Pasar Krian Baru dibangun sejak tahun 2008 lalu. Namun, setelah diresmikan ternyata kondisinya sepi karena pedagang enggan berjualan. Selain lokasinya kurang strategis, masih banyak pedagang memilih berjualan di Pasar Krian Lama.
Akhirnya, pemkab berinisiatif merelokasi PKL yang berjualan di Jalan Basuki Rahmat ke pasar itu. Namun, setelah berlangsung empat bulan, sebanyak 210 PKL terkesan ditelantarkan tanpa ada terobosan. Bahkan, kondisi pasar semakin sepi.
Abdul Rouf
(ftr)