Separuh Rusunawa Kraton Bocor
A
A
A
TEGAL - Warga yang tinggal di rusunawa Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal mengeluhkan kondisi rusunawa yang sering bocor di sejumlah bagian. Pengelola rusunawa berjanji segera melakukan perbaikan secara menyeluruh.
Salah satu warga penghuni rusunawa, Santoso, 35, mengatakan, kondisi langit-langit rusunawa kerap bocor meskipun tak sampai menimbulkan genangan air. “Air dari atas bocor dan merembes ke tembok,” ucapnya kemarin. Kondisi tersebut tak hanya terjadi di rumah yang ditempatinya. Penghuni lain juga mengadukan permasalahan yang sama.
Beberapa di antaranya sudah mengadukan hal itu ke pengelola agar bisa segera ditangani. “Dari pengelola katanya akan diperbaiki. Nanti bagian yang bocor ditambal,” ujar Santoso. Kepala UPTD Pengelola Rusunawa Kota Tegal Nurochman tak menampik adanya keluhan tersebut.
Menurut dia, sekitar 50% hunian yang ada di rusunawa memang kerap bocor. “Warga memang ada yang mengadukan ke kami. Beberapa juga minta izin untuk ditambal sendiri. Kami memberi izin bagi warga yang ingin memperbaiki sendiri. Namun, tetap kami awasi. Jangan sampai merusak bagian-bagian yang ada di rusunawa,” ucapnya kemarin.
Meski mengizinkan warga memperbaiki sendiri, Nurochman menegaskan bahwa pengelola juga akan melakukan perbaikan rusunawa secara menyeluruh. Tahun ini sudah dialokasikan anggaran untuk pemeliharan rusunawa dari APBD sebesar Rp60 juta. “Perbaikan tahun ini fokusnya untuk mengatasi yang bocor-bocor itu. Tapi untuk jaga-jaga, bangunan yang dihuni maupun yang belum dihuni akan diupayakan ditambal nanti, agar tidak bocor lagi,” jelasnya.
Selain untuk melakukan penambalan bagian rusunawa yang bocor, anggaran pemeliharaan itu juga untuk membenahi bagian rusunawa yang mengalami kerusakan seperti pengecatan tembok dan mengganti besibesi yang sudah keropos. “Kita harapkan tahun-tahun berikutnya anggaran pemeliharaan bisa meningkat karena semakin bertambahusia bangunanmaka masalahnya akan semakin kompleks,” ujar Nu roch man.
Menurut dia, perbaikan bagian rusunawa yang bocor baru bisa dilakukan tahun ini karena pada sebelumnya anggaran pemeliharaan digunakan untuk pembuatan tandon air bawah tanah dan teknologi reverse osmosis (RO) untuk ketersediaan air bagi penghuni. “Ini agar ke depan tidak sampai airnya macet atau rasanya asin,” ucapnya.
Saat ini dari total 198 unit rumah yang berada di Blok A dan Blok B masih tersisa sebanyak 70 unit yang belum dihuni. Unit rumah yang masih kosong tersebut akan ditempati oleh warga yang sudah mendaftar dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.
“Dari pendaftar cadangan saat pendaftaran tahap kedua ada 54 KK (kepala keluarga). Setiap hari juga ada warga yang mendaftar. Jadi yang masih kosong akan segera terisi,” papar Nurochman.
Farid Firdaus
Salah satu warga penghuni rusunawa, Santoso, 35, mengatakan, kondisi langit-langit rusunawa kerap bocor meskipun tak sampai menimbulkan genangan air. “Air dari atas bocor dan merembes ke tembok,” ucapnya kemarin. Kondisi tersebut tak hanya terjadi di rumah yang ditempatinya. Penghuni lain juga mengadukan permasalahan yang sama.
Beberapa di antaranya sudah mengadukan hal itu ke pengelola agar bisa segera ditangani. “Dari pengelola katanya akan diperbaiki. Nanti bagian yang bocor ditambal,” ujar Santoso. Kepala UPTD Pengelola Rusunawa Kota Tegal Nurochman tak menampik adanya keluhan tersebut.
Menurut dia, sekitar 50% hunian yang ada di rusunawa memang kerap bocor. “Warga memang ada yang mengadukan ke kami. Beberapa juga minta izin untuk ditambal sendiri. Kami memberi izin bagi warga yang ingin memperbaiki sendiri. Namun, tetap kami awasi. Jangan sampai merusak bagian-bagian yang ada di rusunawa,” ucapnya kemarin.
Meski mengizinkan warga memperbaiki sendiri, Nurochman menegaskan bahwa pengelola juga akan melakukan perbaikan rusunawa secara menyeluruh. Tahun ini sudah dialokasikan anggaran untuk pemeliharan rusunawa dari APBD sebesar Rp60 juta. “Perbaikan tahun ini fokusnya untuk mengatasi yang bocor-bocor itu. Tapi untuk jaga-jaga, bangunan yang dihuni maupun yang belum dihuni akan diupayakan ditambal nanti, agar tidak bocor lagi,” jelasnya.
Selain untuk melakukan penambalan bagian rusunawa yang bocor, anggaran pemeliharaan itu juga untuk membenahi bagian rusunawa yang mengalami kerusakan seperti pengecatan tembok dan mengganti besibesi yang sudah keropos. “Kita harapkan tahun-tahun berikutnya anggaran pemeliharaan bisa meningkat karena semakin bertambahusia bangunanmaka masalahnya akan semakin kompleks,” ujar Nu roch man.
Menurut dia, perbaikan bagian rusunawa yang bocor baru bisa dilakukan tahun ini karena pada sebelumnya anggaran pemeliharaan digunakan untuk pembuatan tandon air bawah tanah dan teknologi reverse osmosis (RO) untuk ketersediaan air bagi penghuni. “Ini agar ke depan tidak sampai airnya macet atau rasanya asin,” ucapnya.
Saat ini dari total 198 unit rumah yang berada di Blok A dan Blok B masih tersisa sebanyak 70 unit yang belum dihuni. Unit rumah yang masih kosong tersebut akan ditempati oleh warga yang sudah mendaftar dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.
“Dari pendaftar cadangan saat pendaftaran tahap kedua ada 54 KK (kepala keluarga). Setiap hari juga ada warga yang mendaftar. Jadi yang masih kosong akan segera terisi,” papar Nurochman.
Farid Firdaus
(ftr)