Dari Image Negatif hingga Terapis Bersertifikat lewat Spa

Minggu, 25 Januari 2015 - 12:37 WIB
Dari Image Negatif hingga...
Dari Image Negatif hingga Terapis Bersertifikat lewat Spa
A A A
SPA atau solus per aqua yang berarti upaya kesehatan dengan memanfaatkan air telah dikenal bangsa Yunani sejak 377 SM.

Cara mandi orang Yunani ini diyakini menjadi dasar prosedur perawatan spa modern saat ini. Adapun peninggalannya, yakni bathtub dan baskom air untuk perawatan kaki.

Ritual mandi ini kemudian berkembang di Belgia. Di Kota Spa, di dekat Kota Liege merupakan tempat orang Romawi melakukan relaksasi dengan berendam seusai beraktivitas. Konon orang berendam akan sembuh dari gangguan kesehatan yang dialami. Ceria ini pun menyebar dan orang-orang Romawi membawa kebiasaan tersebut ke tempat asalnya.

Dari situlah cikal bakal spa terus berkembang dengan kemasan berbeda tanpa meninggalkan unsur air di dalamnya, atau menggantikannya dengan jakuzi , bathup , kolam buatan dan sebagainya. Dulu hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menikmati spa. Berbeda dengan saat ini, hampir semua orang bisa menikmatinya. Seiring dengan perkembangan zaman, spa pun dilirik menjadi bisnis menjanjikan dengan meramunya dengan berbagai terapi.

Bisnis atau usaha spa bak jamur di musim penghujan. Bahkan, sekarang telah tersedia berbagai kelas dan fasilitas. Tinggal memilih sesuai selera dan isi kantong. Sebab, para pengelola menetapkan harga tergantung paket atau treathment yang diambil. Namun, tidak semua orang paham dengan maksud dan makna spa. Mereka hanya tahu sauna, steam , pijat, lulur, dan sebagainya. Padahal, spa tidak hanya itu dan harus memenuhi beberapa unsur.

Di Kota Medan bisnis spa mulai berkembang sejak 2001 atau sekitar 14 tahun lalu. Hampir setiap kawasan di kota terbesar ketiga di Indonesia ini terdapat fasilitas spa yang menyediakan berbagai fasilitas dan paket tambahan, sepertiterapi hotstone (batu panas), korek kuping dengan minyak kelapa, pijat lutut, kusuk thai, siatsu, dan sebagainya. Dulunya, di Medan spa lebih dikenal dengan oukup. Ada yang bilang beda, padahal pengertiannya sama.

Oukup adalah spa tradisional dan hanya ada di Medan. Sebab, di luar Medan oukup sudah tidak dikenal. Oukup masuk kategori sauna basah atau menggunakan air dengan sistem rempah-rempah yang dimasak dan uapnya dimasukan. Sedangkan sauna kering dengan menggunakan batu bara yang disiram air. Oukup sendiri merupakan spa yang dinilai cukup baik. Sebab, menggunakan rempahrempah khusus orang karo.

Sayang, hal ini tidak terlalu digembar- gemborkan sehingga tidak dikenal luas di Indonesia. “Tidak semua daerah punya ciri khas. Sayang sekali, oukup ini hanya dikenal di Medan sehingga kalah dengan Jawa dan Bali,” Super s isior Ras Spa Siska Novita Dalimunthe yang ditemui KORAN SINDO MEDAN , Jumat lalu.

Wanita yang akrab disapa Ika ini mengungkapkan, seiring berjalannya waktu, sekarang ini sehat melalui air bisa dilakukan dengan bebagai cara seperti mandi melalui shower , bathup , jakuzi , berendam, sauna, steam , dan oukup. Selain itu, ditambah dengan pijat, lulur, s c r u b , dan lainnya. “Banyak yang tidak tahu, kalau spa itu harus memenuhi lima panca indera. Jadi, tidak sekadar pijat dan lulur,” ungkapnya.

Tidak bisa hanya sekadar menyediakan satu atau dua karena metode atau terapi itu tidak bisa dipisahkan karena satu kesatuan. Apabila kurang dari satunya, maka tidak bisa dikatakan tempat spa. Panca indra yang harus dipenuhi, yakni pertama , hidung. Setiap spa harus memunculkan aromaterapi sehingga membuat pengunjung menjadi segar akibat mencium aroma-aroma terapi. Pikiran pun menjadi segar. Kedua , terapi mata.

Cara dilakukan dengan mendesain atau mendekor tempat spa dengan nuansa yang indah-indah atau sedap dipandang mata. Dengan pandangan mata, melihat yang indah akan membuat orang senang. Ketiga lidah. Dengan cara meminum air sehat, seperti wedang jahe , air putih, dan sebagainya. Biasanya pengelola tempat spa memberikan air tersebut begitu tamu datang. Itulah yang disebut dengan welcome drink .

Keempat , terapi kuping dengan menghidupkan musik yang bisa mengundang ketenangan. Tidak bisa musik sembarangan. Sebab, itu bagian terapi. Biasanya pengelola mengeluarkan musik dengan suara air, persawahan, burung dan sebagainya. Dengan begitu pengunjung benar- benar merasakan ketenangan. Kelima , barulah masuk terapi badan atau otot. Caranya dengan melakukan sauna dan pijat agar lebih rileks.

“Tujuan spa ini untuk menyehatkan jiwa raga. Jadi, semua unsur tersebut harus terpenuhi, tidak bisa tidak. Apabila kurang, maka itu bukan tempat spa,” ungkap wanita yang juga menjadi penguji terapis di Asosiasi Spa Kota Medan tersebut. Manfaat dari spa secara global, seperti yang diungkapkan di atas adalah menyehatkan jiwa dan raga.

Maka banyak ungkapan, orang sehabis spa seperti bayi yang baru lahir. Sebab, selama dua jam menjalani terapi spa, orang biasanya segar dan merasa benar-benar seperti baru lahir. Semua pikiran dan beban hidup hilang. Selain itu, kulit tampak segar karena spa menghidupkan sel kulit mati. Kulit yang kusam tampak segar.

“Spa tidak bisa memutihkan kulit, tapi mencerahkan kulit. Tidak ada efek samping dalam melakukan spa, malah banyak memberikan nilai positif. Makanya, dianjurkan dua minggu sekali atau minimal sekali seminggu,” pungkasnya. Sementara itu, Manager The City Hall Club Spa, Tyra Yulia Sari mengungkapkan, untuk memberikan relaksasi kepada konsumen, mereka menawarkan berbagai treatment, di antaranya heritage body ritual , hand and leg treatment , rites of massage dan face value .

“Seluruh treatment tersebut memiliki manfaat yang berbeda untuk kesegaran tubuh. Seperti heritage body ritual, berfungsi untuk membebaskan kulit berminyak dan membuat kulit menjadi lembut dan bersinar, menghilangkan kulit kasar dan membuat kulit segar, untuk melembutkan otot yang lelah dan menghilangkan sel kulit yang mati,” paparnya.

Begitu juga dengan treatment rites of massage atau ritual pijat. Tyra mengungkapkan, massage menjadi salah satu treatment wajib yang dimiliki pengelola spa. Pasalnya, treatment inilah yang dominan diinginkan oleh konsumen. Di The City Hall Club Spa memiliki empat varian massage, di antaranya the city hall luxury touch massage , deep tissue massage , aromatherapy massage dan traditional thai massage .

“The city hall luxury massage mengkombinasikan sejumlah teknik pijat di antaranya teknik pijat bali, swedia, thailand dan lainnya yang dipadukan dengan minyak kusuk spesial akan membuat tubuh anda menjadi segar,” imbuh dia. Tidak ketinggalan dengan treatment lainnya seperti foot massage , reflexology jiwa, body polish , neck and shoulder massage dan treatment wajah.

Semuanya bertujuan untuk merelaksasikan tubuh dan membuat tubuh anda menjadi bugar kembali. “Untuk memaksimalkan hasil spa, seluruh therapist di The City Hall Club Spa telah memiliki sertifikat. Sertifikat itu berlaku internasional,” pungkasnya. Sementara itu, Pemilik Miamiu Spa, Dina Fathia mengungkapkan, treatment spa dapat memperlancar peredaran darah dan membuat relaksasi. Selain itu, spa juga berfungsi untuk memperindah wajah.

“Walau tidak menyembuhkan penyakit secara langsung, namun beberapa treatment di spa seperti massage dapat memperlancar peredaran darah. Dengan demikian, spa juga sangat bermanfaat bagi kesehatan,” tandasnya. Di sisi lain, Dina Fathia menambahkan, spa juga sangat bermanfaat untuk kesehatan daerah kewanitaan (vagina).

“Kami memiliki treatment khusus yang bernama miss v occupresser dan miss vi spa . Fungsinya untuk membersihkan dan mengencangkan daerah kewanitaan. Untuk menjaga nilai positif spa, Miamiu spa hanya dikhususkan untuk wanita,” paparnya. Selain itu, untuk memasyarakat spa, Dina Fathia mengungkapkan, bahwa Miamiu Spa, Jalan Setia Budi Medan membanderol biaya spa dengan harga yang kompetitif, yakni mulai dari Rp45.000-300.000.

“Selain itu, kami juga memiliki harga khusus untuk mahasiswi. Kami sengaja membanderol biaya spa dengan harga yang kompetitif harga masyarakat tidak enggan menggunakan layanan spa yang selama ini dipandang negatif,” pungkasnya.

Reza shahab /dicky irawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)