Longsor Lumpuhkan Jalinsum Taput
A
A
A
TARUTUNG - Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), tepatnya di Km 7,5 Tarutung, lumpuh total karena jalan sepanjang 50 meter tertimbun longsor dengan ketebalan mencapai dua meter.
Longsor mengakibatkan aktivitas lalu lintas di Narahar, Kelurahan Situmeang Habinsaran, itu tidak dapat berfungsi dengan baik. Ratusan kendaraan bermotor harus mengantre lama karena jalan tidak bisa dilintasi. Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput terkendala membersihkan jalan karena kondisi tanah bercampur air.
“Penyebabnya intensitas hujan yang tinggi, tepatnya pukul 11.00 WIB tadi, longsor ini langsung menutupi seluruh badan jalan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput, SDV Sihombing, Jumat (23/1) di lokasi kejadian.
SDV Sihombing mengatakan, dinding tebing Jalinsum yang terdiri atas bronjong dan material tanah terkikis akibat beratnya beban menyusul curah hujan tinggi. Apalagi dalam beberapa pekan terakhir, kawasan Taput dan sekitarnya terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
“Sebagai langkah tanggap penanggulangan, kami telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, yakni Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Taput, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian Resor (Polres) Taput, untuk segera menanggulangi longsor ini,” katanya.
Pemkab Taput telah menurunkan sejumlah personel dan alat berat membersihkan timbunan material longsor dari badan jalan. Mereka menargetkan jalan harus bisa dilintasi dalam waktu cepat karena merupakan satu-satunya jalur lintas negara, yang menghubungkan kawasan Taput dengan beberapa kabupaten tetangga lainnya. “Saat ini tiga unit ekskavator dan satu unit backhoe loader diturunkan untuk membersihkan ribuan kubik material longsor dari badan jalan,” katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Taput, Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Simamora mengatakan, pihak kepolisian telah menurunkan personel untuk pengamanan kendaraan yang mengantre menunggu pemulihan jalan. Pihaknya sejauh ini memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor di daerah yang ramai dengan kendaraan itu.
“Sebab, Jalinsum yang biasanya ramai dengan lalu lalang kendaraan yang melintas, saat kejadian sedang dalam keadaan lengang,” katanya.
Baringin Lumban Gaol
Longsor mengakibatkan aktivitas lalu lintas di Narahar, Kelurahan Situmeang Habinsaran, itu tidak dapat berfungsi dengan baik. Ratusan kendaraan bermotor harus mengantre lama karena jalan tidak bisa dilintasi. Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput terkendala membersihkan jalan karena kondisi tanah bercampur air.
“Penyebabnya intensitas hujan yang tinggi, tepatnya pukul 11.00 WIB tadi, longsor ini langsung menutupi seluruh badan jalan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput, SDV Sihombing, Jumat (23/1) di lokasi kejadian.
SDV Sihombing mengatakan, dinding tebing Jalinsum yang terdiri atas bronjong dan material tanah terkikis akibat beratnya beban menyusul curah hujan tinggi. Apalagi dalam beberapa pekan terakhir, kawasan Taput dan sekitarnya terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
“Sebagai langkah tanggap penanggulangan, kami telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, yakni Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Taput, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian Resor (Polres) Taput, untuk segera menanggulangi longsor ini,” katanya.
Pemkab Taput telah menurunkan sejumlah personel dan alat berat membersihkan timbunan material longsor dari badan jalan. Mereka menargetkan jalan harus bisa dilintasi dalam waktu cepat karena merupakan satu-satunya jalur lintas negara, yang menghubungkan kawasan Taput dengan beberapa kabupaten tetangga lainnya. “Saat ini tiga unit ekskavator dan satu unit backhoe loader diturunkan untuk membersihkan ribuan kubik material longsor dari badan jalan,” katanya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Taput, Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Simamora mengatakan, pihak kepolisian telah menurunkan personel untuk pengamanan kendaraan yang mengantre menunggu pemulihan jalan. Pihaknya sejauh ini memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor di daerah yang ramai dengan kendaraan itu.
“Sebab, Jalinsum yang biasanya ramai dengan lalu lalang kendaraan yang melintas, saat kejadian sedang dalam keadaan lengang,” katanya.
Baringin Lumban Gaol
(ftr)