Turis Asing Tenggelam di Hulu Sungai Mahakam
A
A
A
SAMARINDA - Speedboat yang ditumpangi 17 orang patah di hulu Sungai Mahakam, persisnya di perairan Riam Panjang, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim). Lima orang dinyatakan hilang, salah satunya adalah seorang berkewarganegaraan asing.
Menurut Kepala Adat Besar Long Apari Yohanes Ibo, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Minggu (18/1/2015), sekitar pukul 13.00 WITA. Speedboat yang ditumpangi 17 orang itu patah jadi dua karena derasnya arus sungai.
Speedboat ini hendak menuju Kecamatan Long Pahangai, dari Kecamatan Long Bagun, ibukota Kabupaten Mahakam Ulu. Kecamatan ini berdekatan dengan Kecamatan Long Apari, kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia yang beberapa waktu lalu mengancam bergabung dengan Malaysia.
"Speedboat itu bernama Noor Istiqomah, milik Wandi, dan dikendarai oleh Aren. Karena arus deras, kapal pecah menjadi dua. Penumpang yang hilang kemungkinan karena tidak bisa berenang," kata Yohanes Ibo, Senin (19/1/2015).
12 penumpang yang selamat, katanya, saat ini sudah dievakuasi. Ada yang kembali ke Kecamatan Long Bagun, ada pula yang meneruskan ke Long Pahangai. Sebagian korban juga ada yang diinapkan di PT Kemakmuran Berkah Timber, perusahaan pemegang HPH yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Dia menyebutkan, tiga dari lima korban hilang adalah anak kecil. Mereka adalah Tomi Lihang, putra dari Sileq Aran dan Yasinta Nyinaq Bayo, berusia sembilan tahun, asal Desa Liuq Muhang, Kecamatan Long Pahangai.
Marselinus Yosef Juk, putra Yulius Tingang dan Erfina Kamsiah, asal Desa Long Pahangai. Lalu, Aron Jerlando, putra Rafael Gase dan Yuliana Dirang, berusia 15 bulan, asal Desa Ujoh Bilang, Kecamatan Long Pahangai.
"Korban lainnya adalah turis asing berjenis kelamin perempuan dengan usia kira-kira 26-30 tahun. Dia hilang bersama guide asal Indonesia yang identitasnya belum diketahui," kata Yohanes.
Menurut Kepala Adat Besar Long Apari Yohanes Ibo, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Minggu (18/1/2015), sekitar pukul 13.00 WITA. Speedboat yang ditumpangi 17 orang itu patah jadi dua karena derasnya arus sungai.
Speedboat ini hendak menuju Kecamatan Long Pahangai, dari Kecamatan Long Bagun, ibukota Kabupaten Mahakam Ulu. Kecamatan ini berdekatan dengan Kecamatan Long Apari, kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia yang beberapa waktu lalu mengancam bergabung dengan Malaysia.
"Speedboat itu bernama Noor Istiqomah, milik Wandi, dan dikendarai oleh Aren. Karena arus deras, kapal pecah menjadi dua. Penumpang yang hilang kemungkinan karena tidak bisa berenang," kata Yohanes Ibo, Senin (19/1/2015).
12 penumpang yang selamat, katanya, saat ini sudah dievakuasi. Ada yang kembali ke Kecamatan Long Bagun, ada pula yang meneruskan ke Long Pahangai. Sebagian korban juga ada yang diinapkan di PT Kemakmuran Berkah Timber, perusahaan pemegang HPH yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Dia menyebutkan, tiga dari lima korban hilang adalah anak kecil. Mereka adalah Tomi Lihang, putra dari Sileq Aran dan Yasinta Nyinaq Bayo, berusia sembilan tahun, asal Desa Liuq Muhang, Kecamatan Long Pahangai.
Marselinus Yosef Juk, putra Yulius Tingang dan Erfina Kamsiah, asal Desa Long Pahangai. Lalu, Aron Jerlando, putra Rafael Gase dan Yuliana Dirang, berusia 15 bulan, asal Desa Ujoh Bilang, Kecamatan Long Pahangai.
"Korban lainnya adalah turis asing berjenis kelamin perempuan dengan usia kira-kira 26-30 tahun. Dia hilang bersama guide asal Indonesia yang identitasnya belum diketahui," kata Yohanes.
(zik)