Rusuh Suporter Nodai Final Piala Gubernur

Senin, 12 Januari 2015 - 12:05 WIB
Rusuh Suporter Nodai...
Rusuh Suporter Nodai Final Piala Gubernur
A A A
KEDIRI - Mimpi Indonesia memiliki suporter sepak bola yang lebih dewasa masih jauh dari kenyataan. Insiden kerusuhan masih terjadi dalam babak final Piala Gubernur Jawa Timur di Stadion Brawijaya, Kediri, petang kemarin.

Di depan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo, suporter Persik Kediri dan Persegres yang sedang berhadapan adu lempar. Akibatnya, tiga orang mendapat perawatan karena kepalanya bocor terkena lemparan. Sementara puluhan orang lain luka ringan dan pingsan, setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk Persik Kediri.

Kerusuhan pecah ketika Persik Kediri berhasil mencetak gol pada menit 78 melalui tendangan Ugiek Sugiarto sekaligus penentu kemenangan. Ribuan Ultrasmania julukan suporter Persegres yang memadati tribun utara tak bisa menerima kenyataan. Setelah saling ejek, entah siapa yang memulai kedua belah pihak saling lempar. Untungnya, kerusuhan bisa diredam aparat keamanan setelah terjadi selama 15 menit.

Sebenarnya kerusuhan tak perlu terjadi jika kedua suporter mampu menahan diri menyaksikan pertandingan yang berlangsung dramatis. Dalam laga tersebut, Persik Kediri membuktikan sesumbarnya merebut Piala Gubernur Jawa Timur 2015 alias gelar kelima.

Berstatus tuan rumah di Stadion Brawijaya, Kediri, Persik sempat tertinggal pada babak pertama oleh gol sayap Persegres M Kamri menit 19. Persik bangkit pada babak kedua dan mencetak dua gol melalui Agung Suprayogi pada menit 69 dan Ugiek Sugianto pada menit 78. Meski begitu, sejatinya Persik tidak tampil dalam performa terbaiknya pada sore itu.

Pada paruh pertama, tuan rumah yang didukung belasan ribu Persikmania beruntung hanya kecolongan satu gol karena Persegres lebih berkualitas. Kolaborasi dua pemain asing Persegres, Shohei Matsunaga dan striker anyar Marko Djurovic, memusingkan lini belakang Macan Putih. Belum lagi kecepatan sayap yang diperagakan M Kamri.

Secara umum Persik layak kalah pada babak pertama. Namun, pada babak kedua justru Persik mencatat progres positif. Ketika level performa Persegres stagnan dan tak efektif dalam pemanfaatan peluang, Persik menemukan momentum bangkit dan membalikkan keadaan. Gol Agung Suprayogi menit 69 menjadi titik balik perjuangan Macan Putih.

Walaupun mutu permainan sebenarnya tidak melonjak drastis, namun efektivitas penyelesaian peluang layak diapresiasi. Terutama munculnya gol kedua lewat Ugiek Sugianto. Gol kedua ini resmi membunuh perlawanan Persegres yang tensinya terus menurun pada paruh kedua. Kendati Persik cenderung bertahan pada akhir laga, anak-anak Gresik tak mampu lagi memberikan ancaman berarti.

Agung Suprayogi layak mendapat kredit tersendiri di Piala Gubernur 2015 ini. Pemain berposisi striker itu menciptakan gol krusial dalam dua laga. Dua golnya lawan Persela Lamongan ikut menentukan langkah ke final.

Sementara gol ke gawang Persegres di pertandingan final membangkitkan asa dan semangat Macan Putih. Agung menjadi pemain cukup konsisten di Brawijaya sejauh ini, sementara pemain lainnya masih cenderung labil.

Pelatih Persegres Liestiadi mengakui timnya kurang efektif pada laga tersebut. Menurut dia, timnya sudah bermain bagus dengan koordinasi yang baik di lapangan. Secara permainan, dia menyatakan tidak kecewa dengan apa yang ditampilkan anak asuhnya. “Seharusnya, kami bisa unggul minimal dua gol sebelum Persik membalas. Ini akan menjadi bahan evaluasi. Masih ada kesempatan mematangkan tim lagi. Selamat untuk Persik Kediri,” kata dia.

Sementara kubu Persik tersenyum lebar karena target juara di turnamen ini tercapai walau dengan perjuangan berat. Agus Yuwono, Pelatih Persik Kediri, memuji tekad dan perjuangan timnya selama 90 menit.

“Kami sempat tertekan dan tertinggal lebih dulu. Dalam situasi itu dibutuhkan ketenangan dan semangat untuk bangkit. Saya sedikit mengubah komposisi dan tim akhirnya bisa mengubah keadaan di babak kedua. Kami pantas mendapatkan juara,” ujar Agus Yuwono. Dia tak menampik dukungan penuh Persikmania menjadi faktor krusial menentukan hasil akhir laga final.

“Persikmania sudah pasti menjadi salah satu pendorong tim untuk memenangi pertandingan. Seluruh elemen tim berterima kasih pada Persikmania,” kata Agus.

Rachmad Tomy/ Kukuh Setyawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0889 seconds (0.1#10.140)