Buang Bayi, Sepasang Selingkuhan Diamankan Polisi

Minggu, 11 Januari 2015 - 11:24 WIB
Buang Bayi, Sepasang...
Buang Bayi, Sepasang Selingkuhan Diamankan Polisi
A A A
BATANG - Warga Dukuh Sangubanyu, Desa Sangubanyu, Kecamatan Bawang, Kabu-paten Batang digegerkan dengan penemuan bayi yang diduga merupakan hasil hubungan gelap.

Bayi malang itu dibuang orang tuanya di sebuah lubang bekas sumur tak jauh dari sungai setempat dengan kedalaman 8 meter. Beruntung sang bayi luput dari maut, setelah keberadaannya diketahui oleh warga. Tangis bayi kali pertama diketahui oleh Sukini, 30, warga setempat. Sekitar pukul 05.30 WIB, Sukini menemukan ceceran darah saat akan buang hajat di sungai.

“Saya melihat ada ceceran darah di sungai. Saya runut tetesan darah itu ketemu di lubang bekas sumur. Jaraknya ya sekitar 50 meter dari sungai. Di situ terdengar suara tangisan bayi. Kemudian saya langsung bilang ke suami dan dilaporkan ke polisi,” katanya kemarin. Kapolsek Bawang AKP Crubus mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga terkait penemuan bayi sekitar pukul 08.30 WIB.

“Kemudian bayi tersebut dievakuasi tim gabungan TNI, Polri dan warga. Alhamdulillah bayi laki-laki itu selamat dan langsung di bawa ke Puskesmas Bawang untuk mendapatkan perawatan,” ucapnya.

Tidak lama setelah penemuan bayi tersebut, pihaknya berhasil menangkap pelaku pembuangan bayi. Pelaku diketahui berinisial ST, 24, dan pria yang diduga selingkuhannya berinisial MP. ST dan MP diamankan di Dukuh Pocoran saat bekerja membuat emping mlinjo. Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan.

“Pengungkapan pelakunya berdasar dari keteranganwargasekitarbahwaselama ini diketahui keduanya (ST dan MP) memiliki hubungan gelap. ST lama ditinggal suaminya, sedangkan MP sudah bercerai dengan istrinya,” papar Crubus. Sementara itu, Bidan Poned Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Bawang, Daryati mengungkapkan, bayi itu lahir normal dengan panjang bayi 46 cm dan berat 2,7 kg.

“Bayi langsung kami tangani dan bersihkan, kemudian kami masukkan inkubator agar hangat,” ucapnya. Dari keterangan ST, proses melahirkan dilakukan di sungai. Setelah itu, ST langsung membuangnya di bekas sumur dengan kedalaman 10 meter dan diameter 50 cm.

“Ngakunya ST melahirkan sekitar jam 04.00 WIB di sungai. Katanya, dia (ST) malu punya anak dari hubungan gelap itu,” ucapnya.

Prahayuda febrianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6785 seconds (0.1#10.140)