Stok Elpiji 3 Kg Dipastikan Aman

Sabtu, 10 Januari 2015 - 11:16 WIB
Stok Elpiji 3 Kg Dipastikan Aman
Stok Elpiji 3 Kg Dipastikan Aman
A A A
BANDUNG - Pasokan elpiji kemasan 3 kilogram (kg) di tiga provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten dalam kondisi aman pasca penyesuaian harga elpiji 12kg.

Sebagai langkah antisipasi peningkatan kebutuhan elpiji 3 kg, PT Pertamina (Persero) Pemasaran Jawa Barat menambah pasokan elpiji 3 kg di beberapa wilayah seperti Bandung Raya, Sumedang, dan Cianjur.

“Sehari setelah penyesuaian harga elpiji 12 kg, Pertamina menambah pasokan stok elpiji 3 kg di Bandung Raya dan Sumedang sebanyak 100% dari alokasi harian, yaitu masing-masing 224.000 dan 60.000 tabung,” ungkap Asisten Manager External Relations Marketing Operation Regional III PT Pertamina (Persero) Milla Suciani dalam keterangan resminya yang diterima KORAN SINDO, kemarin.

Dia melanjutkan, untuk wilayah Cianjur, Pertamina telah menambah pasokan pada 3 Januari 2014 lalu sebanyak 45.720 tabung dan akan kembali menambah pasokan pada 10-12 Januari 2015 hingga 94.000 tabung atau 200% dari alokasi harian.

Selain menambah pasokan elpiji 3 kg, Pertamina juga melakukan upaya untuk mencegah pengguna elpiji 12 kg beralih meng gunakan elpiji 3 kg antara lain dengan mengeluarkan imbauan kepada agen/pangkalan untuk tidak melayani pelanggan atau pengecer baru dan mengutamakan pembeli kalangan rumah tangga.

“Kami terus memonitor peredaran tabung di masyarakat melalui sistem monitoring SIMOL3K. Sistem ini memantau perjalanan di stribusi elpiji 3 kg sehingga mencegah terjadinya penyelewengan pendistribusian elpiji,” tuturnya.

Pertamina kembali menginatkan bahwa distribusi elpiji 3 kg sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26/2009 Tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas bahwa elpiji tertentu (elpiji 3 kg) di peruntukkan bagi rumah tangga dengan belanja bulanan maksimal Rp1,5 juta dan pelaku usaha mikro, yakni usaha dengan modal kurang dari Rp50 juta dan omset kurang dari Rp300 juta per tahun.

“Untuk kalangan yang tidak berhak menggunakan elpiji 3 kg, Pertamina menyediakan produk elpiji non subsidi, yakni kemasan 50 kg, Bright Gas kemasan 12 kg, maupun Ease Gas kemasan 9 kg dan 14 kg,” katanya. . Pertamina juga mengajak masyarakat membantu mengawasi distribusi elpiji 3 kg agar digunakan oleh yang berhak.

Apabila ada indikasi penyelewengan elpiji 3 kg, masyarakat dapat menyampaikan laporan kekepolisian setempat, pemda (pemerintah daerah), Himpunan Wiraswasta Nasional Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) atau Pertamina melalui contact center Pertamina di nomor 500-000 (diawali kode daerah setempat).

Sebelumnya diberitakan, elpiji 3 kg sulit didapatkan di sejumlah wilayah di Jabar dalam beberapa pekan terakhir. Kelangkaan ini mengakibatkan tingginya harga jual elpiji 3 kg ditingkat pengecer, hingga sekitar Rp21.000/tabung.

“Saya sangat sulit mendapatkan elpiji 3 kg. Kadang-kadang ada di pasaran, tetapi tak jarang juga saya harus berkeliling dulu untuk mendapatkannya, harganya juga naik. Biasanya Rp17.000-Rp 18.000/tabung, sekarang bisa Rp20.000/tabung bahkan lebih,” kata salah seorang warga Banjaran, Nurul, 40, baru-baru ini.

Di wilayah Lembang pun demikian, elpiji tabung melon tersebut sulit didapat yang membuat warga harus berkeliling mendapatkannya. Hal tersebut di ungkapkan salah seorang warga Lembang Imas Suadah, 27. “Sebelum harga elpiji 12 kg naik, tidak seperti ini (langka). Memang kadang agak susah juga, tapi enggak kayak sekarang. Di pengecer satu gak ada, di pengecer lain pun tetap sama. Harganya juga sekarang naik jadi Rp21.000,” ungkapnya.

Salah seorang pengecer elpiji 3 kg di Lembang Yanti Ramayanti pun mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan konsumennya. “Sejak harga elpiji 12 kg naik, pasokan elpiji 3 kg yang saya peroleh dikurangi di bawah kebutuhan pasar, padahal permintaan naik,” katanya.

Seperti diketahui, PT Pertamina memutuskan menyesuaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg sebesar Rp1.500 per kg terhitung sejak 3 Januari 2015 lalu.

Fauzan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.4335 seconds (0.1#10.140)
pixels