Batu Semar Jadi Prasasti Alun-alun Kota Bojonegoro
A
A
A
BOJONEGORO - Prasasti Alun-alun Kota Bojonegoro rencananya akan menggunakan batu alami berukuran besar yang diambil dari kawasan hutan yang ada di Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro.
Proses pengangkatan dan pemindahan batu dari hutan ke Alun-alun Kota Bojonegoro memakan waktu dua pekan. Menurut warga Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Dasi, 53, proses pengangkatan dan pemindahan batu alami dari daerah hutan cukup sulit. Proses pemindahan batu menggunakan peralatan berat.
Dasi mengatakan, orangorang sekitar menyebut batu alami itu dengan sebutan batu Semar. Alasannya, kondisi batu tersebut bentuknya hampir mirip dengan tokoh wayang Semar. Kecamatan Gondang merupakan wilayah Bojonegoro di sisi selatan.
Batu semar itu saat ini sudah berhasil dievakuasi dan diangkut menggunakan truk besar. Beberapa kali, lanjut Dasi, pekerja gagal mengangkat batu tersebut ke atas bak terbuka truk tronton. “Mungkin ada ritualnya dulu baru bisa diangkat,” katanya saat melihat proses evakuasi.
Sementara, Kapolsek Gondang AKP Subadri mengatakan, saat proses evakuasi dan pengangkutan batu tersebut membutuhkan pengawalan. Sebab jalan alternatif yang menuju ke arah Nganjuk tersebut kondisi jalannya sempit.
Batu tersebut akan digunakan untuk prasasti yang akan ditempatkan di Alun-alun Bojonegoro di sebelah timur atau di depan pintu gerbang kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. “Iya akan digunakan prasasti di Alun-alun Kota Bojonegoro,” katanya.
Muhammad Roqib
Proses pengangkatan dan pemindahan batu dari hutan ke Alun-alun Kota Bojonegoro memakan waktu dua pekan. Menurut warga Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Dasi, 53, proses pengangkatan dan pemindahan batu alami dari daerah hutan cukup sulit. Proses pemindahan batu menggunakan peralatan berat.
Dasi mengatakan, orangorang sekitar menyebut batu alami itu dengan sebutan batu Semar. Alasannya, kondisi batu tersebut bentuknya hampir mirip dengan tokoh wayang Semar. Kecamatan Gondang merupakan wilayah Bojonegoro di sisi selatan.
Batu semar itu saat ini sudah berhasil dievakuasi dan diangkut menggunakan truk besar. Beberapa kali, lanjut Dasi, pekerja gagal mengangkat batu tersebut ke atas bak terbuka truk tronton. “Mungkin ada ritualnya dulu baru bisa diangkat,” katanya saat melihat proses evakuasi.
Sementara, Kapolsek Gondang AKP Subadri mengatakan, saat proses evakuasi dan pengangkutan batu tersebut membutuhkan pengawalan. Sebab jalan alternatif yang menuju ke arah Nganjuk tersebut kondisi jalannya sempit.
Batu tersebut akan digunakan untuk prasasti yang akan ditempatkan di Alun-alun Bojonegoro di sebelah timur atau di depan pintu gerbang kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. “Iya akan digunakan prasasti di Alun-alun Kota Bojonegoro,” katanya.
Muhammad Roqib
(ftr)