Waspada, Puncak Gunung Slamet Masih Berbahaya
A
A
A
PEMALANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Slamet dari siaga menjadi waspada. Meski demikian, kondisi gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa itu masih tetap berbahaya.
Petugas pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi mengatakan, kondisi bebatuan dan pasir yang ada di kawasan puncak Gunung Slamet rawan longsor jika diinjak.
"Selain itu, kawasan di sekitar puncak gunung juga masih dipenuhi gas belerang. Kondisinya masih sangat berbahaya," kata Sukedi, kepada wartawan, Selasa (6/1/2015).
Lantaran masih berbahaya, jalur pendakian ke gunung yang membentang di Kabupaten Tegal, Pemalang, Banyumas, Purbalingga, dan Brebes, itu hingga kini masih ditutup. "Kawasan berbahaya berada di radius dua kilometer dari puncak," imbuhnya.
Sementara itu, Humas SAR Tegal-Slawi (Galawi) Rescue Arif Rahman mengatakan, jalur pendakian ke Gunung Slamet baru akan dibuka jika status sudah diturunkan menjadi normal.
"Anggota SAR gabungan akan tetap bersiaga secara bergantian di jalur pendakian Guci, Kabupaten Tegal, untuk mengantisipasi adanya pendaki yang nekat naik ke puncak. Kondisi di puncak gunung masih berbahaya untuk pendakian," katanya.
Diberitakan sebelumnya, status Gunung Slamet diturunkan ke level waspada, pada Senin 5 Januari 2014. Penurunan dilakukan PVMBG, karena aktivitas gunung setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terus menurun.
Petugas pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sukedi mengatakan, kondisi bebatuan dan pasir yang ada di kawasan puncak Gunung Slamet rawan longsor jika diinjak.
"Selain itu, kawasan di sekitar puncak gunung juga masih dipenuhi gas belerang. Kondisinya masih sangat berbahaya," kata Sukedi, kepada wartawan, Selasa (6/1/2015).
Lantaran masih berbahaya, jalur pendakian ke gunung yang membentang di Kabupaten Tegal, Pemalang, Banyumas, Purbalingga, dan Brebes, itu hingga kini masih ditutup. "Kawasan berbahaya berada di radius dua kilometer dari puncak," imbuhnya.
Sementara itu, Humas SAR Tegal-Slawi (Galawi) Rescue Arif Rahman mengatakan, jalur pendakian ke Gunung Slamet baru akan dibuka jika status sudah diturunkan menjadi normal.
"Anggota SAR gabungan akan tetap bersiaga secara bergantian di jalur pendakian Guci, Kabupaten Tegal, untuk mengantisipasi adanya pendaki yang nekat naik ke puncak. Kondisi di puncak gunung masih berbahaya untuk pendakian," katanya.
Diberitakan sebelumnya, status Gunung Slamet diturunkan ke level waspada, pada Senin 5 Januari 2014. Penurunan dilakukan PVMBG, karena aktivitas gunung setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terus menurun.
(san)