Ketel Pabrik Tahu Meledak

Senin, 05 Januari 2015 - 11:18 WIB
Ketel Pabrik Tahu Meledak
Ketel Pabrik Tahu Meledak
A A A
MADIUN - Sebanyak tiga pekerja pabrik tahu Rinjani terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah ketel uap di pabrik tersebut meledak. Selain melukai tiga pekerja, ledakan ketel juga merusak enam rumah di sekitarnya.

Ketiga pekerja pabrik tahu Rinjani yang beralamat di Jalan Cempaka, RT 5/RW 2 Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, harus dilarikan ke RS dr Soedono, kemarin. Ketiga pekerja yang jadi korban adalah Agus, warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun dengan luka bakar hingga 60%; Bambang, warga Kabupaten Nganjuk dengan luka bakar 25%; dan Sumarsono, warga Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, dengan luka bakar 35%.

Ketiga korban kini masih menjalani perawatan intensif. Selain itu, bangunan pabrik porak-poranda dan tahu yang sudah diproduksi pun beterbangan di sekitar lokasi pabrik. Ketel rusak dan sempat terlempar keluar bangunan. Kerasnya ledakan membuat enam rumah lain di dekat pabrik turut mengalami kerusakan akibat lontaran material bangunan pabrik dan getaran yang ditimbulkan.

Termasuk rumah milik Mahfudi, pemilik pabrik tahu tersebut. “Suara ledakan keras terdengar jelas hingga radius 200 meter. Warga langsung mencari sumber ledakan, ternyata berasal dari pabrik tahu itu. Setelah tahu ada korban, warga ikut memberikan pertolongan dengan melarikan para korban ke RS,” ujar Bagyo warga setempat.

Pemilik pabrik, Mahfudi, mengatakan, ketel tersebut biasa beroperasi sejak pukul 18.00–03.00 WIB. Korban adalah operator khusus ketel atau yang sudah terbiasa menangani ketel tersebut.

“Penyebabnya keran tidak dibuka sehingga tekanan dalam ketel semakin tinggi. Sebenarnya tadi pagi sudah saya buka. Mungkin ada pekerja yang menutupnya lagi tapi kemudian lupa membuka keran lainnya. Seandainya dibuka, meski dibakar dan dipanasi dalam waktu lama, tak akan meledak,” ungkap Mahfudi.

Polisi yang menyelidiki kejadian ini menyatakan, ledakan terjadi akibat kesalahan prosedur dalam pembukaan kran ketel. Kapolres Madiun, AKBP Denny Setya Nugraha, mengatakan, sesuai keterangan pemilik pabrik dan hasil pengecekan ketel, terdapat kelalaian yang dilakukan operator untuk pengoperasian kran ketel, sehingga mengakibatkan beban panas ketel meningkat dengan cepat. “Keterangan pemilik, ledakan terjadi akibat terjadi kesalahan dalam penyetelan ketel,” ucap AKBP Denny.

Meski sudah mendapat keterangan dari pemilik pabrik, tambahnya, petugas masih mendalami kejadian itu. “Untuk jumlah kerugian belum dapat ditaksir, karena masih dalam pendataan petugas lapangan. Untuk sementara lokasi pabrik dipasangi garis polisi dan tidak dioperasikan dulu,” ujar AKBP Denny.

Menanggapi hal ini, Mahfudi menyatakan pasrah bila pabrik tahu miliknya untuk sementara waktu tidak boleh beroperasi hingga penyelidikan selesai. “Saya hanya bisa pasrah atas kejadian ini,” ucapnya.

Dili Eyato
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0834 seconds (0.1#10.140)