IBC Pecahkan Rekor Replika Angklung Raksasa
A
A
A
CIMAHI - Indonesian Bamboo Community (IBC) tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat replika angklung raksasa di Indonesia.
Pemecahan rekor tersebut diraih pada acara Cimahi Festival (Cimafest) saat jelang malam pergantian tahun 2015 di Lapangan Parkir Cimahi Mall (Cimall) Jalan Gandawijaya, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Pioner komunitas IBC, Adang Muhiding mengatakan, pihaknya bersama rekan-rekan lainnya telah bekerja keras selama 3 minggu lamanya dalam pembuatan replika angklung terbesar ini.
Namun diakuinya, kerja keras dirinya bersama rekan-rekan lainnya terbayar sudah dengan raihan rekor tersebut. “Akhirnya kami senang bisa menutup pergantian tahun 2014 dengan momen manis,” ungkapnya kepada wartawan seusai pemecahan rekor.
Dia mengatakan, pada kali ke dua di tahun yang sama pada awal 2014, IBC telah meraih rekor melalui orkestra bambu terbesar pertama yang di selenggarakan di Indonesia. “Jadi terasa sangat lengkap, dibuka dengan rekor saat awal tahun, dan sekarang ditutup pula oleh rekor. Makanya, di 2015 nanti kami harus bisa terus berkarya lebih baik,” sambungnya.
IBC yang juga tampil mengisi acara Cimafest tersebut, kata Adang, baru kali ini tim inti IBC bisa berkumpul dan tampil kemb ali dalam satu panggung di sebuah acara. Hal ini menjadi kebanggaan karena mereka yang membuat sekaligus mereka juga yang memainkannya. Ke depannya, lanjut dia, selama ini IBC selalu memberikan kejutan dengan kreativitas yang terus mengalir.
Rencananya IBC pun akan membuat even nasional Bambu Festival terbesar yang launching-nya akan dimulai sejak Maret 2015. “Acaranya itu tanggal 4-6 September, tapi dari Maret itu sudah akan ada roadshow. Mudah-mudahan even tersebut bisa mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat,” katanya.
Disinggung harapan IBC kepada Pemkot Cimahi maupun Pemprov Jabar, dirinya menegaskan tidak terlalu berharap adanya bantuan yang diberikan dari pemerintah, untuk setiap event yang dibuat IBC. “Kalau kami dari dulu pun tidak terlalu ber harap dari pemerintah, kalau ada alhamdulillah, tapi kalau tidak ada kami jalan terus,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Atty Suharti memberikan ucapan selamat kepada IBC yang mampu membawa harum Kota Cimahi dengan pemecahan rekor angklung terbesar tersebut. “Semoga IBC bisa terus melahirkan kreasi-kreasi yang lebih baik dari ini. Intinya jangan pernah merasa puas dengan pencapaian yang sudah diraih,” tutur Atty.
Dirinya pun berharap, tidak hanya IBC, tapi seluruh pekerja seni/seniman di Kota Cimahi bisa terus berkreasi dan terus menghidupkan jiwa seni mereka dengan karya yang bisa membanggakan.
Nur Azis
Pemecahan rekor tersebut diraih pada acara Cimahi Festival (Cimafest) saat jelang malam pergantian tahun 2015 di Lapangan Parkir Cimahi Mall (Cimall) Jalan Gandawijaya, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Pioner komunitas IBC, Adang Muhiding mengatakan, pihaknya bersama rekan-rekan lainnya telah bekerja keras selama 3 minggu lamanya dalam pembuatan replika angklung terbesar ini.
Namun diakuinya, kerja keras dirinya bersama rekan-rekan lainnya terbayar sudah dengan raihan rekor tersebut. “Akhirnya kami senang bisa menutup pergantian tahun 2014 dengan momen manis,” ungkapnya kepada wartawan seusai pemecahan rekor.
Dia mengatakan, pada kali ke dua di tahun yang sama pada awal 2014, IBC telah meraih rekor melalui orkestra bambu terbesar pertama yang di selenggarakan di Indonesia. “Jadi terasa sangat lengkap, dibuka dengan rekor saat awal tahun, dan sekarang ditutup pula oleh rekor. Makanya, di 2015 nanti kami harus bisa terus berkarya lebih baik,” sambungnya.
IBC yang juga tampil mengisi acara Cimafest tersebut, kata Adang, baru kali ini tim inti IBC bisa berkumpul dan tampil kemb ali dalam satu panggung di sebuah acara. Hal ini menjadi kebanggaan karena mereka yang membuat sekaligus mereka juga yang memainkannya. Ke depannya, lanjut dia, selama ini IBC selalu memberikan kejutan dengan kreativitas yang terus mengalir.
Rencananya IBC pun akan membuat even nasional Bambu Festival terbesar yang launching-nya akan dimulai sejak Maret 2015. “Acaranya itu tanggal 4-6 September, tapi dari Maret itu sudah akan ada roadshow. Mudah-mudahan even tersebut bisa mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat,” katanya.
Disinggung harapan IBC kepada Pemkot Cimahi maupun Pemprov Jabar, dirinya menegaskan tidak terlalu berharap adanya bantuan yang diberikan dari pemerintah, untuk setiap event yang dibuat IBC. “Kalau kami dari dulu pun tidak terlalu ber harap dari pemerintah, kalau ada alhamdulillah, tapi kalau tidak ada kami jalan terus,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Atty Suharti memberikan ucapan selamat kepada IBC yang mampu membawa harum Kota Cimahi dengan pemecahan rekor angklung terbesar tersebut. “Semoga IBC bisa terus melahirkan kreasi-kreasi yang lebih baik dari ini. Intinya jangan pernah merasa puas dengan pencapaian yang sudah diraih,” tutur Atty.
Dirinya pun berharap, tidak hanya IBC, tapi seluruh pekerja seni/seniman di Kota Cimahi bisa terus berkreasi dan terus menghidupkan jiwa seni mereka dengan karya yang bisa membanggakan.
Nur Azis
(ftr)