Objek Wisata Sangkanhurip Dipadati Pengunjung
A
A
A
KUNINGAN - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Kuningan dipadati pengunjung dari berbagai daerah pada libur Tahun Baru, kemarin.
Salah satunya seperti terpantau di objek wisata Sangkanurip Alami, tampak ribuan pengunjung memadati tempat wisata yang menyuguhkan wahana kolam renang air dingin dan panas serta perosotan naga. Bergantian para pengunjung yang datang dari daerah tetangga seperti Cirebon, Indramayu dan Majalengka tersebut berenang di air dingin dan dilanjut berendam di air panas ketika sudah merasa kedinginan.
“Saya memilih berwisata ber sama keluarga di Sangkanurip karena bisa merasakan sejuknya air pegunungan sekaligus air panas alami yang mengandung belerang tinggi. Sambil saya juga bisa berendam sekaligus terapi kaki saya yang kena encok,” ujar Saeful warga Cangkring, Kota Cirebon.
Saeful membawa seluruh anggota keluarganya yang berjumlah tujuh orang untuk mengisi liburan Tahun Baru yang berbarengan dengan libur panjang sekolah. Liburan kali ini, kata dia, untuk memanjakan keluarganya setelah semalaman meramaikannya dengan melihat kembang api kemudian dilanjut dengan berenang. Lonjakan pengunjung juga tampak terjadi di objek wisata lain di Kuningan seperti Linggarjati, Cibulan, Paniis dan Darma.
Kondisi ini pun praktis menyebabkan peningkatan volume kendaraan yang melintasi Jalan Kuningan terurama di kawasan sekitar tempat wisata. Salah satunya di ruas jalan Cilimus yang menuju kawasan wisata Linggarjati dan Sangkanurip, kepadatan arus lalu lintas sudah tampak sejak pukul 10.00 WIB. Untuk antisipasi kemacetan, petugas pun terpaksa melakukan pengalihan arus dengan memasang tali pembatas di tengah jalan.
“Khusus untuk di jalur Cilimus tepatnya di persimpangan Bandorasa menuju objek wisata Linggarjati dan Sangkanurip dipasang tali pembatas di median jalan. Seluruh kendaraan dari arah barat dan timur dilarang menyeberang langsung, melainkan harus berbelok mengikuti arus hingga menemukan ruas jalan sepi untuk berbalik arah,” ujar Kanit Turjawali Ipda Sutarja saat mengatur lalu lintas di persimpangan Bandorasa.
Ke padatan arus lalu lintas tersebut, disebutkan Sutarja, disebabkan oleh lonjakan wisatawan dari luar Kuningan yang memanfaatkan libur Tahun Baru yang berbarengan dengan libur panjang sekolah.
Dia memprediksi, kondisi tersebut hanya akan berlangsung sehari saja dan pada libur Minggu besok diperkirakan akan kembali normal.
Mohamad Taufik
Salah satunya seperti terpantau di objek wisata Sangkanurip Alami, tampak ribuan pengunjung memadati tempat wisata yang menyuguhkan wahana kolam renang air dingin dan panas serta perosotan naga. Bergantian para pengunjung yang datang dari daerah tetangga seperti Cirebon, Indramayu dan Majalengka tersebut berenang di air dingin dan dilanjut berendam di air panas ketika sudah merasa kedinginan.
“Saya memilih berwisata ber sama keluarga di Sangkanurip karena bisa merasakan sejuknya air pegunungan sekaligus air panas alami yang mengandung belerang tinggi. Sambil saya juga bisa berendam sekaligus terapi kaki saya yang kena encok,” ujar Saeful warga Cangkring, Kota Cirebon.
Saeful membawa seluruh anggota keluarganya yang berjumlah tujuh orang untuk mengisi liburan Tahun Baru yang berbarengan dengan libur panjang sekolah. Liburan kali ini, kata dia, untuk memanjakan keluarganya setelah semalaman meramaikannya dengan melihat kembang api kemudian dilanjut dengan berenang. Lonjakan pengunjung juga tampak terjadi di objek wisata lain di Kuningan seperti Linggarjati, Cibulan, Paniis dan Darma.
Kondisi ini pun praktis menyebabkan peningkatan volume kendaraan yang melintasi Jalan Kuningan terurama di kawasan sekitar tempat wisata. Salah satunya di ruas jalan Cilimus yang menuju kawasan wisata Linggarjati dan Sangkanurip, kepadatan arus lalu lintas sudah tampak sejak pukul 10.00 WIB. Untuk antisipasi kemacetan, petugas pun terpaksa melakukan pengalihan arus dengan memasang tali pembatas di tengah jalan.
“Khusus untuk di jalur Cilimus tepatnya di persimpangan Bandorasa menuju objek wisata Linggarjati dan Sangkanurip dipasang tali pembatas di median jalan. Seluruh kendaraan dari arah barat dan timur dilarang menyeberang langsung, melainkan harus berbelok mengikuti arus hingga menemukan ruas jalan sepi untuk berbalik arah,” ujar Kanit Turjawali Ipda Sutarja saat mengatur lalu lintas di persimpangan Bandorasa.
Ke padatan arus lalu lintas tersebut, disebutkan Sutarja, disebabkan oleh lonjakan wisatawan dari luar Kuningan yang memanfaatkan libur Tahun Baru yang berbarengan dengan libur panjang sekolah.
Dia memprediksi, kondisi tersebut hanya akan berlangsung sehari saja dan pada libur Minggu besok diperkirakan akan kembali normal.
Mohamad Taufik
(ftr)