AirAsia Diduga Alami Kendala Teknis Akibat Turbulensi
A
A
A
SURABAYA - Pakar aerodinamika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Herman Sasongko menduga hilangnya pesawat AirAsia disebabkan persoalan teknis yang ada pada pesawat tersebut karena turbulensi.
Pesawat itu mengalami stealth akibat daya pendorong dan pengangkat pesawat tidak berjalan optimal.
"Makanya pesawat tidak mampu terbang dengan baik," ungkap Herman, Senin (29/12/2014).
Menurutnya, daya pendorong semacam itu terletak pada sayap atas pesawat. Herman menambahkan, kondisi semacam itu sebenarnya bisa diatasi.
Pasalnya, di dalam sebagian besar pesawat pada dasarnya terdapat piranti yang berfungsi mengatasi masalah itu.
Kendati demikian bisa saja piranti itu tidak bekerja dengan baik karena adanya turbulensi, dan angin samping atau side wind. Sehingga, hal itu membuat guncangan dan tekanan terhadap pesawat itu semakin kuat.
Analisa Herman menyebut, turbulensi semacam itu biasanya terjadi saat pesawat terbang di atas gunung. Ini yang mendasari Herman menduga kemungkinan besar pesawat mengalami masalah saat berada di atas gunung," paparnya.
Ini biasanya terjadi saat pesawat sudah dalam keadaan terbang stabil. "Artinya pesawat terbangnya sudah datar, tidak take off lagi," timpalnya.
Pesawat itu mengalami stealth akibat daya pendorong dan pengangkat pesawat tidak berjalan optimal.
"Makanya pesawat tidak mampu terbang dengan baik," ungkap Herman, Senin (29/12/2014).
Menurutnya, daya pendorong semacam itu terletak pada sayap atas pesawat. Herman menambahkan, kondisi semacam itu sebenarnya bisa diatasi.
Pasalnya, di dalam sebagian besar pesawat pada dasarnya terdapat piranti yang berfungsi mengatasi masalah itu.
Kendati demikian bisa saja piranti itu tidak bekerja dengan baik karena adanya turbulensi, dan angin samping atau side wind. Sehingga, hal itu membuat guncangan dan tekanan terhadap pesawat itu semakin kuat.
Analisa Herman menyebut, turbulensi semacam itu biasanya terjadi saat pesawat terbang di atas gunung. Ini yang mendasari Herman menduga kemungkinan besar pesawat mengalami masalah saat berada di atas gunung," paparnya.
Ini biasanya terjadi saat pesawat sudah dalam keadaan terbang stabil. "Artinya pesawat terbangnya sudah datar, tidak take off lagi," timpalnya.
(sms)