1,8 Juta TKI Dipulangkan 2015

Kamis, 25 Desember 2014 - 13:23 WIB
1,8 Juta TKI Dipulangkan 2015
1,8 Juta TKI Dipulangkan 2015
A A A
SURABAYA - Pemerintah menargetkan 1,8 juta tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah di luar negeri bisa dipulangkan pada 2015. Saat ini mereka masih tertahan di negara tujuan dengan berbagai persoalan dari administrasi hingga tindak kriminal.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pemerintahan Jokowi berupaya keras memulangkan para TKI bermasalah karena mereka adalah warga negara Indonesia. Dia menargetkan proses pemulangan yang dilakukan bertahap tuntas pada akhir 2015.

“Pemulangannya bertahap mulai pekan ini hingga tahun depan. Saya baru menyambut kedatangan 494 TKI. Nanti sore juga ada, mereka akan diangkut menggunakan pesawat Hercules,” ujarnya kepada wartawan seusai Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera di Kantor DPD PDIP Jatim, Surabaya, kemarin.

Khofifah menjelaskan, TKI bermasalah bukan hanya mereka yang berangkat ilegal alias tanpa dokumen resmi. Tak sedikit pula TKI bekerja legal namun tersandung kasus di negara tujuan sehingga terpaksa dipulangkan. Mereka yang pulang akan didata dan diserahkan kepada pemerintah daerah.

Khofifah memastikan pemerintah akan membantu proses pemulihan para TKI ini setelah kembali dari Malaysia. “Mereka bisa diarahkan agar tidak lagi menjadi TKI ilegal. Mereka juga bisa didampingi untuk belajar keterampilan dan membuka usaha mandiri sehingga tak perlu menjadi TKI di luar negeri,” kata Khofifah.

Khofifah kemarin juga menyambut kedatangan 130 TKI asal Jawa Timur di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya. Mereka terdiri atas 76 laki-laki, 53 wanita, dan 1 bayi, dijemput dari Malaysia menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU setelah sebelumnya transit di Jakarta. Tangis para TKI ini pun pecah begitu mereka menginjakkan kaki di Bandara Juanda.

Air mata haru bercampur senyum gembira tumpah begitu mata mereka melihat lagi Tanah Air yang lama dirindukan. “Alhamdulillah bisa pulang. Saya tidak bisa membayangkan bila telantar di sana,” kata Dewi, tenaga kerja wanita asal Kabupaten Bangkalan, kemarin.

Dewi mengaku kapok bekerja di Malaysia dan tak tergoda lagi dengan mimpi hidup sukses di Malaysia seperti cerita teman dan para tetangganya. Sebab masalah dan tantangan para TKI di Malaysia ternyata besar, terlebih bila prosedur yang mereka lalui tidak benar.

Tidak hanya itu, perlakuan kasar juga seriang dialami Dewi selama bekerja di Malaysia. Belum lagi gaji yang kerap diberikan tak sesuai dengan janji awal. “Pada awal-awal bekerja, saya bahkan tidak digaji. Saya bingung, tapi tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Jawa Timur Edi Purwinarto menjelaskan, ke-130 TKI Jawa Timur di Malaysia yang dipulangkan pada gelombang pertama kemarin berasal dari 22 kabupaten/- kota. Namun terbanyak berasal dari wilayah Madura. Mereka umumnya tidak memiliki dokumen resmi. Mereka berangkat ke Malaysia menggunakan paspor kunjungan. “Karena tidak punya izin, mereka ditangkap dan bahkan dipenjara,” ungkap Edi.

Tahun ini, kata Edi, jumlah TKI yang dipulangkan lebih besar dibanding tahun 2013. Tahun lalu, ada 6.035 TKI asal Jawa Timur dipulangkan, sementara tahun ini 7.334 orang. “Para TKI ini adalah korban calo. Mereka tidak tahu bekerja dimana,” tutur Edi.

Untuk menekan pemberangkatan TKI ilegal, Edi mengatakan, Pemprov Jatim terus memberi pemahaman kepada masyarakat tentang tata cara menjadi TKI yang benar. Pemprov juga menggandeng otoritas Bandara Juanda untuk memproteksi TKI ilegal yang akan berangkat ke luar negeri.

Ihya’ Ulumuddin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9674 seconds (0.1#10.140)