Retakan Tanah Resahkan Warga Neglasari

Kamis, 25 Desember 2014 - 10:57 WIB
Retakan Tanah Resahkan...
Retakan Tanah Resahkan Warga Neglasari
A A A
TASIKMALAYA - Sedikitnya 19 KK yang terdiri dari 53 jiwa warga Kampung Neglasari, Desa Melatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, resah setelah mengetahui tanah di permukimannya retak dengan kedalaman 10 sentimeter hingga 40 sentimeter dengan luas sekitar 10 hektare.

Mereka khawatir retakan tanah semakin parah dan kemudian membuat perkampungannya ambles serta menghancurkan rumah mereka. Terlebih setelah Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin meminta agar warga segera mengosongkan rumah mereka terutama saat terjadi guyuran hujan deras dalam jangka waktu yang lama.

Pasalnya, retakan tanah di khawatirkan semakin hari semakin bertambah. Sehingga akan berakibat longsor di saat warga lengah. “Saya sendiri telah mengecek kesana dan memang retakan tanahnya cukup besar dan tinggi, untuk itu kami meminta kepada aparatur desa setempat agar memantaunya karena dikhawatirkan akan menimbulkan bencana lebih besar. Kemudian secara langsung kepada warga saya meminta agar waspada dan segera meninggalkan rumah jika hujan deras terus menerus terjadi dalam jangka waktu lama,” ungkap Kundang.

Bukan hanya di kampung tersebut saja, BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga telah melayangkan surat keseluruh desa dan kecamatan agar mengimbau warganya untuk senantiasa waspada menghadapi musim hujan saat ini.

Dikhawatirkan bencana tanpa peringatan bakal terjadi, terutama di kawasan-kawasan rawan bencana seperti longsor dan gerakan tanah yang paling sering terjadi seperti di Salawu, Bojong gambir, Taraju, Puspahiang, Sodonghilir, Gunungtanjung, Cikatomas, Salopa, Cineam, Cisayong, Rajapolah, dan sebagainya.

Retakan tanah di Kampung Neglasari sendiri diketahui sejak sepekan silam dan telah dilaporkan kepada BPBD, Dinas Sosial, serta Bupati Tasikmalaya, diharapkan pemerintah melakukan penelitian terhadap kampung tersebut dan memang dinyatakan sudah tidak layak ditempati maka warga siap untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. Namun tentunya warga berharap ada bantuan dari pemerintah, termasuk menentukan tempat relokasinya yang tidak akan mengulang kejadian serupa.

“Jelas kami khawatir karena retakan tanah itu ditakutkan bakal mengancam keselamatan kami semua,” ujar Aslim,47, warga setempat.

Nanang Kuswara
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5710 seconds (0.1#10.140)