Jatim Dapat Jatah Rp8,8 Miliar/Tahun
A
A
A
SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) menyalurkan dana hibah ke tujuh provinsi di Indonesia. Dana untuk kepentingan sosial mencapai Rp12 miliar.
Direktur SDM dan Umum Pelindo III Toto Heli Yanto mengatakan, jumlah dana hibah tersebut lebih besar dari tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp9,4 miliar, sedangkan tahun ini (2014) sebesar Rp12 miliar. Peningkatan jumlah dana hibah karena ada peningkatan kerja perusahaan atau 2% dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
“Jumlah dana hibah terus naik, setiap tahun terjadi perbedaan jumlah dana hibah yang kita salurkan. Itu semua tergantung kinerja perusahaan,” katanya. Menurut dia, setiap pengajuan bantuan hibah dari masyarakat tidak semuanya mendapat persetujuan dari perusahaan. Pelindo III selaku pemilik dana akan melakukan verifikasi terhadap setiap pengajuan yang diajukan dan akan melakukan peninjauan (survei ) langsung ke lokasi.
Semua itu dilakukan untuk memastikan setiap pengajuan bantuan memang benar adanya sekaligus menentukan jumlah bantuan yang akan diberikan. “Tidak semua pengajuan akan kami berikan bantuan, itu semua tergantung hasil verifikasi dan survei yang kami lakukan. Kami berusaha seobjektif mungkin dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, yang pasti kalau memang harus kita bantu kenapa tidak,” ujar dia.
Secara rinci, dana hibah bina lingkungan Pelindo III yang disalurkan di tujuh provinsi terdiri dari Jawa Timur sebesar Rp8,8 miliar, Jawa Tengah Rp591 juta, Bali Rp202 juta, Kalimantan Tengah Rp870 juta, Kalimantan Selatan Rp108 juta, Nusa Tenggara Barat Rp171 juta, Nusa Tenggara Timur Rp162 juta, dan wilayah lainnya Rp1 miliar.
Sekretaris Perusahaan Pelindo III Yon Irawan mengatakan, perseroan tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk uang, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dibutuhkan masyarakat, salah satunya kursi roda bagi para difabel.
Selama tujuh tahun terakhir (2008-2014), Pelindo III telah menyalurkan dana bina lingkungan dengan nilai sekitar Rp69,3 miliar. Dana itu diperuntukkan bagi korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan ketahanan pangan.
Pelindo akan lebih jeli dalam menetapkan pihak penerima hibah, karena Pelindo sebagai BUMN tidak ingin ada salah sasaran dalam mencairkan dana hibah. Sebab, pengeluaran yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan ke pemerintah.
Arief Ardliyanto
Direktur SDM dan Umum Pelindo III Toto Heli Yanto mengatakan, jumlah dana hibah tersebut lebih besar dari tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp9,4 miliar, sedangkan tahun ini (2014) sebesar Rp12 miliar. Peningkatan jumlah dana hibah karena ada peningkatan kerja perusahaan atau 2% dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
“Jumlah dana hibah terus naik, setiap tahun terjadi perbedaan jumlah dana hibah yang kita salurkan. Itu semua tergantung kinerja perusahaan,” katanya. Menurut dia, setiap pengajuan bantuan hibah dari masyarakat tidak semuanya mendapat persetujuan dari perusahaan. Pelindo III selaku pemilik dana akan melakukan verifikasi terhadap setiap pengajuan yang diajukan dan akan melakukan peninjauan (survei ) langsung ke lokasi.
Semua itu dilakukan untuk memastikan setiap pengajuan bantuan memang benar adanya sekaligus menentukan jumlah bantuan yang akan diberikan. “Tidak semua pengajuan akan kami berikan bantuan, itu semua tergantung hasil verifikasi dan survei yang kami lakukan. Kami berusaha seobjektif mungkin dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, yang pasti kalau memang harus kita bantu kenapa tidak,” ujar dia.
Secara rinci, dana hibah bina lingkungan Pelindo III yang disalurkan di tujuh provinsi terdiri dari Jawa Timur sebesar Rp8,8 miliar, Jawa Tengah Rp591 juta, Bali Rp202 juta, Kalimantan Tengah Rp870 juta, Kalimantan Selatan Rp108 juta, Nusa Tenggara Barat Rp171 juta, Nusa Tenggara Timur Rp162 juta, dan wilayah lainnya Rp1 miliar.
Sekretaris Perusahaan Pelindo III Yon Irawan mengatakan, perseroan tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk uang, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dibutuhkan masyarakat, salah satunya kursi roda bagi para difabel.
Selama tujuh tahun terakhir (2008-2014), Pelindo III telah menyalurkan dana bina lingkungan dengan nilai sekitar Rp69,3 miliar. Dana itu diperuntukkan bagi korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan ketahanan pangan.
Pelindo akan lebih jeli dalam menetapkan pihak penerima hibah, karena Pelindo sebagai BUMN tidak ingin ada salah sasaran dalam mencairkan dana hibah. Sebab, pengeluaran yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan ke pemerintah.
Arief Ardliyanto
(ftr)