Gerak Cepat Suzuki Dongkrak Penjualan
A
A
A
SURABAYA - Secara nasional penjualan mobil sepanjang 2015 diprediksi melambat. Kondisi ini dipicu melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan infrastruktur jalan yang belum memadai di berbagai daerah di Indonesia.
Untuk pertumbuhan penjualan mobil di Jawa Timur (Jatim) pada 2015 diprediksi juga akan melambat. Meski demikian, Suzuki tak patah arang. Kehadiran varian baru mobil Low Cost Green Car (LCGC) Karimun Wagon GS dipastikan bisa mendongkrak penjualan. Varian ini bersifat khusus, karena produksi yang dikeluarkan tidak banyak alias limited edition .
Di Jatim, diperkirakan jumlah peredaran hanya sekitar 260 unit. Varian ini dikenalkan pada publik Surabaya dalam acara Jalan-Jalan Karimun Wagon R bersama media se-Surabaya. Produk LCGC keluaran baru ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan pada 2015, karena produk lain diprediksi akan stagnan atau bahkan merosot.
”LCGC ini saya perkirakan pada 2015 naik sekitar 5%, dari 15% ke 20%. Kenaikan ini saya rasa cukup bagus,” kata Direktur PT United Motors Center (UMC), salah satu dealer utama Suzuki di Jatim, Prabowo Liengangsaputra di sela-sela acara Media Gathering, kemarin.
Prabowo mengatakan, tahun ini (2014) diprediksi pertumbuhan lebih baik dari tahun depan (2015). Karena, market yang ada tidak akan tumbuh dengan baik. Hal ini dipicu gejolak perekonomian yang ada di Amerika Serikat (AS). Menurut dia, jika memang ada pertumbuhan diprediksi bisa naik 5% sangat baik.
Meski demikian, Prabowo menegaskan, pihaknya akan melihat perkembangan penjualan pada kuartal I. Jika penjualan mencapai 1,2 juta, kinerja baik akan terlihat. Namun, jika penjualan hanya sekitar 70- 80.000, maka kinerja buruk akan menanti. Sikap pesimistis dalam pertumbuhan 2015 karena infrastruktur yang belum terbangun secara menyeluruh.
Selain itu, kondisi inflasi dan kurs dolar mempengaruhi penjualan. ”Kalau ada yang bilang pertumbuhan sampai 15%, itu prediksi yang ngawur,” ujar dia. Menurut Prabowo, jika kondisi buruk ini terus berlanjut, pihaknya akan melakukan berbagai upaya, seperti efisiensi cosh , penghematan listrik, renovasi, dan pengurangan biaya untuk marketing .
”Kami akan berusaha dulu, kita lihat perkembangannya,” katanya. Area Sales Manager PT United Motors Center (UMC) Dealer Utama Mobil Wilayah Jawa Timur, Aloysius Irmawan menambahkan, UMC tidak berani menambah target penjualan mobil pada 2015 secara besar-besaran.
Menurut dia, penambahan target hanya sebanyak 400 unit dari 2014. ”Dari 2.300 unit mobil LCGC, target 2015 sebanyak 2.700 unit. Jadi hanya naik 400 unit saja,” katanya. Dari target ini, market yang ada tidak berbeda dengan tahun ini (2014). Market seanyak 20.000 unit.
Kondisi ini diketahui dengan perubahan sikap pembeli yang mengedepankan selektif dan berhati-hati dalam membeli mobil. Irmawan mengatakan, pada September hingga Oktober 2014, penjualan yang dimiliki mobil-mobil mengalami penurunan, tidak terkecuali Suzuki.
Fakta itu dipicu dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah. Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, wilayah yang memiliki kenaikan penjualan hanya mobil dengan plat (P) dengan kenaikan 12,2% dari 10,9% pada September-Oktober dari bulan sebelumnya dan plat (AG) 7,2% menjadi 8,8%.
Sedangkan untuk plat (L), ada penurunan penjualan dari 9,8% menjadi 9,5%, plat (W) turun dari 15% menjadi 13,7%, plat (N) 9,6% menjadi 9,2%, plat (AE) turun dari 10,7% menjadi 9,1%, dan plat (M) turun dari 14,9% menjadi 13,6%. Dengan penurunan ini, Suzuki memutuskan untuk melakukan gerakan cepat supaya pasar tidak kehilangan kepercayaan.
Keberadaan varian baru merupakan salah satu cara untuk mendongkrak penjualan. ”Bonus akhir tahun berupa undian, hadiah langsung, dan cashback diharapkan mampu menjaga pembeli,” papar Irmawan.
Arief Ardliyanto
Untuk pertumbuhan penjualan mobil di Jawa Timur (Jatim) pada 2015 diprediksi juga akan melambat. Meski demikian, Suzuki tak patah arang. Kehadiran varian baru mobil Low Cost Green Car (LCGC) Karimun Wagon GS dipastikan bisa mendongkrak penjualan. Varian ini bersifat khusus, karena produksi yang dikeluarkan tidak banyak alias limited edition .
Di Jatim, diperkirakan jumlah peredaran hanya sekitar 260 unit. Varian ini dikenalkan pada publik Surabaya dalam acara Jalan-Jalan Karimun Wagon R bersama media se-Surabaya. Produk LCGC keluaran baru ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan pada 2015, karena produk lain diprediksi akan stagnan atau bahkan merosot.
”LCGC ini saya perkirakan pada 2015 naik sekitar 5%, dari 15% ke 20%. Kenaikan ini saya rasa cukup bagus,” kata Direktur PT United Motors Center (UMC), salah satu dealer utama Suzuki di Jatim, Prabowo Liengangsaputra di sela-sela acara Media Gathering, kemarin.
Prabowo mengatakan, tahun ini (2014) diprediksi pertumbuhan lebih baik dari tahun depan (2015). Karena, market yang ada tidak akan tumbuh dengan baik. Hal ini dipicu gejolak perekonomian yang ada di Amerika Serikat (AS). Menurut dia, jika memang ada pertumbuhan diprediksi bisa naik 5% sangat baik.
Meski demikian, Prabowo menegaskan, pihaknya akan melihat perkembangan penjualan pada kuartal I. Jika penjualan mencapai 1,2 juta, kinerja baik akan terlihat. Namun, jika penjualan hanya sekitar 70- 80.000, maka kinerja buruk akan menanti. Sikap pesimistis dalam pertumbuhan 2015 karena infrastruktur yang belum terbangun secara menyeluruh.
Selain itu, kondisi inflasi dan kurs dolar mempengaruhi penjualan. ”Kalau ada yang bilang pertumbuhan sampai 15%, itu prediksi yang ngawur,” ujar dia. Menurut Prabowo, jika kondisi buruk ini terus berlanjut, pihaknya akan melakukan berbagai upaya, seperti efisiensi cosh , penghematan listrik, renovasi, dan pengurangan biaya untuk marketing .
”Kami akan berusaha dulu, kita lihat perkembangannya,” katanya. Area Sales Manager PT United Motors Center (UMC) Dealer Utama Mobil Wilayah Jawa Timur, Aloysius Irmawan menambahkan, UMC tidak berani menambah target penjualan mobil pada 2015 secara besar-besaran.
Menurut dia, penambahan target hanya sebanyak 400 unit dari 2014. ”Dari 2.300 unit mobil LCGC, target 2015 sebanyak 2.700 unit. Jadi hanya naik 400 unit saja,” katanya. Dari target ini, market yang ada tidak berbeda dengan tahun ini (2014). Market seanyak 20.000 unit.
Kondisi ini diketahui dengan perubahan sikap pembeli yang mengedepankan selektif dan berhati-hati dalam membeli mobil. Irmawan mengatakan, pada September hingga Oktober 2014, penjualan yang dimiliki mobil-mobil mengalami penurunan, tidak terkecuali Suzuki.
Fakta itu dipicu dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah. Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, wilayah yang memiliki kenaikan penjualan hanya mobil dengan plat (P) dengan kenaikan 12,2% dari 10,9% pada September-Oktober dari bulan sebelumnya dan plat (AG) 7,2% menjadi 8,8%.
Sedangkan untuk plat (L), ada penurunan penjualan dari 9,8% menjadi 9,5%, plat (W) turun dari 15% menjadi 13,7%, plat (N) 9,6% menjadi 9,2%, plat (AE) turun dari 10,7% menjadi 9,1%, dan plat (M) turun dari 14,9% menjadi 13,6%. Dengan penurunan ini, Suzuki memutuskan untuk melakukan gerakan cepat supaya pasar tidak kehilangan kepercayaan.
Keberadaan varian baru merupakan salah satu cara untuk mendongkrak penjualan. ”Bonus akhir tahun berupa undian, hadiah langsung, dan cashback diharapkan mampu menjaga pembeli,” papar Irmawan.
Arief Ardliyanto
(ftr)