Peracik Miras Oplosan di Sleman Ternyata Warga Bantul
A
A
A
SLEMAN - Peracik minuman keras (miras) oplosan yang menyuplai kepada Gunawan, (25) penjual asal Jogokerten, Trimulyo, Sleman merupakan warga Bantul. Peracik miras oplosan itu pun diketahui berinisial SS yang tak lain ibu angkat Gunawan.
Gunawan saat ditemui di Polres Sleman mengakui hal itu. Kerabatnya yang meracik dan menyuplai miras yakni ibu angkatnya, yang tinggal di Samas, Bantul.
"Saya hanya dikirimi (miras oplosan) dari ibu saya di Bantul, saya hanya menjual saja," ungkapnya, Rabu (17/12/2014).
Namun demikian, meski dari rumah tempat dia tinggal polisi sampai menemukan 25 botol plastik bekas tempat miras, Gunawan mengaku hanya menjual miras dalam partai kecil, dan khusus kepada orang yang dikenal. "Satu bulannya itu hanya dikirim 15 botol saja," kilahnya.
Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin mengingkapkan, keberadaan selaku peracik miras mematikan pun masih dalam penelusuran polisi.
Sebab, dari upaya penyisiran di lokasi yang disebutkan Gunawan, polisi belum berhasil menangkap. "Ini masih kita buru," tegasnya.
Sebagaimana diketahu pesta miras oplosan dilakan enam orang warga di Dusun Jogokerten, Trimulyo, Sleman pada Sabtu, 13 Desember 2014.
Pasca menenggak miras oplosan, tiga korban tewas yakni, Abdul Wahid (48), dan Triadi (32) yang tewas pada Senin 15 Desember 2014, kemudian Budi Santoso (30) tewas pada Selasa 16 Desember 2014.
Sedang, korban yang masih mendapatkan perawatan yakni Edot (28) yang dirawat di RS Bethesda Yogyakarta, dan Agus (23) yang dirawat di RS Cirebon karena baru mengeluhkan sakit saat perjalanan ke Jakarta. Satu warga yang berhasil selamat, yakni Yudha (20).
Gunawan saat ditemui di Polres Sleman mengakui hal itu. Kerabatnya yang meracik dan menyuplai miras yakni ibu angkatnya, yang tinggal di Samas, Bantul.
"Saya hanya dikirimi (miras oplosan) dari ibu saya di Bantul, saya hanya menjual saja," ungkapnya, Rabu (17/12/2014).
Namun demikian, meski dari rumah tempat dia tinggal polisi sampai menemukan 25 botol plastik bekas tempat miras, Gunawan mengaku hanya menjual miras dalam partai kecil, dan khusus kepada orang yang dikenal. "Satu bulannya itu hanya dikirim 15 botol saja," kilahnya.
Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin mengingkapkan, keberadaan selaku peracik miras mematikan pun masih dalam penelusuran polisi.
Sebab, dari upaya penyisiran di lokasi yang disebutkan Gunawan, polisi belum berhasil menangkap. "Ini masih kita buru," tegasnya.
Sebagaimana diketahu pesta miras oplosan dilakan enam orang warga di Dusun Jogokerten, Trimulyo, Sleman pada Sabtu, 13 Desember 2014.
Pasca menenggak miras oplosan, tiga korban tewas yakni, Abdul Wahid (48), dan Triadi (32) yang tewas pada Senin 15 Desember 2014, kemudian Budi Santoso (30) tewas pada Selasa 16 Desember 2014.
Sedang, korban yang masih mendapatkan perawatan yakni Edot (28) yang dirawat di RS Bethesda Yogyakarta, dan Agus (23) yang dirawat di RS Cirebon karena baru mengeluhkan sakit saat perjalanan ke Jakarta. Satu warga yang berhasil selamat, yakni Yudha (20).
(sms)