Terjun ke Musik Tidak Harus di Jakarta

SIDOARJO - Selama ini industri musik identik dengan Jakarta. Padahal industri musik bisa diproduksi di daerah.

”Selama ini kalau mau bermusik harus ke ibu kota. Padahal semua itu bisa dilakukan dari daerah,” ujar Furqon Amsya, praktisi musik saat menjadi pembicara dalam ”Seminar Musik 2 Produktivitas dalam Bidang Musik” yang digelar Ikatan Band Mahasiswa (IKABAMA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), beberapa waktu lalu.

Furqon menjelaskan, banyak penyanyi dan band dari daerah sukses meniti karier setelah di Jakarta. Meskipun sebenarnya semua itu bisa dilakukan dari daerah. Furqon Amsya atau lebih dikenal dengan Voe Amsya, bercerita kariernya bermusik sejak tahun 2001 sebagai pengajar musik privat dari rumah ke rumah.

Meski demikian, dia tetap belajar mengembangkan diri dengan mengikuti kursus-kursus musik di beberapa sekolah musik dan belajar privat ke beberapa guru gitar di Surabaya dan Sidoarjo. Pada 2003, memulai debut sebagai pemain musik di beberapa kafe, restoran, dan hotel di wilayah Surabaya dan Sidoarjo sampai pada 2004. Kemudian dia bermain di beberapa kafe, restoran, dan hotel di Jakarta.

Kenyang sebagai pemain musik dari kafe ke kafe, akhir 2007, Voe memutuskan balik ke kota kelahiran tercinta, Sidoarjo. Dia mendirikan usaha sekolah musik Talenta Music di Jalan Kartini 04, Sidoarjo, yang sekarang berubah nama menjadi Studio Talenta. Studio ini juga menjadi studio rekaman.

Furqon menegaskan, pemusik dan anak band tetap bisa berkarya meskipun tidak ke Jakarta. ”Saya yakin kalau kualitas bermusik kita bagus akan dicari. Apalagi sekarang banyak media sosial,” ujarnya.

Ketua panitia sekaligus Ketua Ikabama Umsida, Muhammad Pratama Putra mengatakan, tujuan dari seminar ini adalah membangun potensi dan bakat para musisi di Jawa Timur, khususnya di Sidoarjo.

Abdul Rouf