Dishub Pasang Palang Elektrik

Senin, 15 Desember 2014 - 14:07 WIB
Dishub Pasang Palang Elektrik
Dishub Pasang Palang Elektrik
A A A
BOJONEGORO - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro mulai memasang palang pintu elektrik di sejumlah titik perlintasan kereta api (KA). Pemasangan palang pintu itu menelan anggaran Rp1,3 miliar dari APBD Perubahan tahun 2014.

Rencananya ada sekitar 11 palang pintu perlintasan rel KA di sepanjang jalur ganda (double track) di wilayah Bojonegoro yang akan dibangun. Empat di antaranya berada di wilayah barat Bojonegoro, yaitu di Kecamatan Padangan, Kalitidu, Dander, dan Bojonegoro. Sementara tujuh lainnya ditempatkan di wilayah timur, yaitu Kecamatan Kapas, Sumberejo, dan Baureno.

Menurut Winarko, 40, warga Desa Beged, Kecamatan Gayam, pemasangan palang pintu elektrik di perlintasan KA Beged dilakukan sejak sepekan lalu. Namun, kata dia, saat ini palang pintu tersebut belum berfungsi lantaran masih menunggu pemasangan jaringan listrik, penyambungan kabel, dan pembangunan pos penjagaan. “Akhirnya, palang pintu otomatis itu dipasang di perlintasan rel KA Beged,” ujarnya.

Winarko mengatakan, setiap hari mulai pagi hingga malam perlintasan itu selalu dipadati pengguna jalan, termasuk pelajar dan pekerja proyek migas Banyuurip Blok Cepu. Selama ini warga sekitar sering khawatir saat melintas di jalur tersebut. Sebab setiap hari, kereta api penumpang dan barang yang melintas cukup padat, yakni sekitar 50-60 kereta api per hari. “Setiap 15 menit ada kereta api yang melintas,” ujarnya.

Menurut Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Tobo, Sartono, pemasangan palang pintu rel kereta api itu atas inisiatif Dishub Kabupaten Bojonegoro. “Jadi secara keseluruhan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sekalipun nanti petugas penjagaan di lapangan dibantu dari PT KAI,” katanya.

Menurut Kepala Dishub Kabupaten Bojonegoro, Iskandar, selain membangun palang pintu di perlintasan kereta api, yang jadi kendala adalah penjaga pos. Sebab penjaga tersebut harus memiliki kemampuan. Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak desa untuk menyiapkan kader yang bisa mengikuti pelatihan menjadi penjaga pos KA.

“Kami membangun dan menyiapkan tenaga jaga. Jangan sampai ada palang pintu, tapi ternyata yang jaga belum punya kemampuan. Ini menjadi masalah juga. Maka kerja sama dengan lurah dan desa warga sekitar untuk mengadakan pelatihan yang bersinergi dengan PT KAI,” katanya.

Muhammad Roqib
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3876 seconds (0.1#10.140)