Stabilkan Sembako, Bulog Operasi Pasar
Stabilkan Sembako, Bulog Operasi Pasar
A
A
A
MALANG - Menjelang kenaikan Natal dan Tahun Baru 2015, harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Malang terus naik.
Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional VII Malang terus melakukan operasi pasar di sepuluh pasar yang ada di Malang Raya, termasuk Kabupaten Pasuruan. Kepala Sub Bulog Divisi Regional VII Malang, Arsyad mengatakan, operasi yang dilakukan hanya sekadar menekan harga pasar.
Bulog, menggandeng beberapa outlet yang menyediakan sembako kemudian dijual dengan harga sedikit murah. “Tujuannya membantu konsumen. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujarnya, Jumat (12/12) kemarin. Dia mencontohkan, jika minyak goreng dijual di pasaran dengan harga Rp8.000 per liter, Bulog menjualnya dengan harga Rp7.500.
Sementara penjualan sembako dengan membanting harga di bawah standar akan dilakukan melalui operasi pasar murah (OPM) yang direncanakan berlangsung selama 10 hari, mulai 18 Desember 2014. Sulitnya mengontrol harga di pasaran diakui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar, Helijanti Koentari mengatakan, salah satu cara mengawasi harga barang hanya melalui OPM. Jelang Natal dan Tahun Baru, permintaan terhadap sembako terus meningkat.
“Kami telah berkoordinasi dengan Bulog dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Timur untuk operasi pasar,” katanya. Kenaikan harga sembako hampir dua kali lipat sebelumnya.
Yosef Naiobe
Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional VII Malang terus melakukan operasi pasar di sepuluh pasar yang ada di Malang Raya, termasuk Kabupaten Pasuruan. Kepala Sub Bulog Divisi Regional VII Malang, Arsyad mengatakan, operasi yang dilakukan hanya sekadar menekan harga pasar.
Bulog, menggandeng beberapa outlet yang menyediakan sembako kemudian dijual dengan harga sedikit murah. “Tujuannya membantu konsumen. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujarnya, Jumat (12/12) kemarin. Dia mencontohkan, jika minyak goreng dijual di pasaran dengan harga Rp8.000 per liter, Bulog menjualnya dengan harga Rp7.500.
Sementara penjualan sembako dengan membanting harga di bawah standar akan dilakukan melalui operasi pasar murah (OPM) yang direncanakan berlangsung selama 10 hari, mulai 18 Desember 2014. Sulitnya mengontrol harga di pasaran diakui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar, Helijanti Koentari mengatakan, salah satu cara mengawasi harga barang hanya melalui OPM. Jelang Natal dan Tahun Baru, permintaan terhadap sembako terus meningkat.
“Kami telah berkoordinasi dengan Bulog dan Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Timur untuk operasi pasar,” katanya. Kenaikan harga sembako hampir dua kali lipat sebelumnya.
Yosef Naiobe
(ftr)
Explore More