Prasasti Brawijaya V Ditemukan?

Rabu, 10 Desember 2014 - 16:51 WIB
Prasasti Brawijaya V...
Prasasti Brawijaya V Ditemukan?
A A A
MOJOKERTO - Seorang warga Dusun Pandanwaduk, Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, Prayitno, 62, menyimpan prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit.

Diduga prasasti yang ditemukan sejak 20 tahun lalu itu menyimpan cerita tentang salah satu Raja Majapahit, Bhre Kertabumi atau Brawijaya V. Prasasti berupa batu dengan aksara Jawa itu hingga kemarin disimpan di rumah Prayitno. Sejak ditemukan sekitar 20 tahun lalu, misteri benda ini masih belum terkuak. Terutama, isi prasasti yang tidak bisa dimengerti penemunya. “Ditemukan bapak saya di tanah milik negara,” ungkap Prayitno kemarin.

Prasasti itu sudah tidak lagi utuh. Diduga, prasasti ini berukuran 50 x 50 cm. Sayangnya, sejak ditemukan, prasasti ini sudah dalam kondisi yang terbelah menjadi beberapa bagian. Namun, Prayitno masih menyimpan rapi benda yang dia yakini dibuat pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit itu. “Sejak awal memang sudah pecah menjadi beberapa bagian. Tulisan aksara Jawanya masih tegas,” tandasnya.

Bhre Kertabhumi disebutkan sebagai tokoh yang meninggal tahun 1400 Saka (1478 Masehi). Hal ini berdasarkan naskah kronik Cina dari kuil Sam Po Kong Semarang yang menyebut nama Kung-ta-bumi sebagai raja Majapahit terakhir. Nama Kung-ta-bu-mi ini diperkirakan sebagai ejaan Cina untuk Bhre Kertabhumi. Sementara, dalam Serat Kanda disebutkan bahwa Brawijaya adalah raja terakhir Majapahit yang dikalahkan Raden Patah pada tahun Sirna ilang KERTAning BUMI atau 1400 Saka.

Prayitno menuturkan, pertama kali ditemukan, prasasti ini masih tertanam di tanah. Dia menduga, itu merupakan batas wilayah Desa Pandankrajan yang memang sudah ada sejak jaman Majapahit. Itu diyakini karena ada tulisan Pandankrajan di prasasti itu. “Sejak ayah saya meninggal, ini lalu saya rawat. Saya simpan karena saya yakin ini merupakan benda kuno yang memiliki sejarah di tanah ini,” ujar bapak yang sehari-hari bekerja di sawah itu.

Temuan ayahnya itu, lanjut Prayitno, tidak pernah diketahui instansi pemerintah yang mengurusi benda purbakala, termasuk Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di Trowulan. Hanya, dia rela memberikan prasasti ini kepada negara jika memang diperlukan. “Karena saya tidak mengerti harus diserahkan ke mana. Tapi kalau diminta negara, saya ikhlas melepaskannya,” ujarnya.

Dia menceritakan, ada sejarah panjang Kerajaan Majapahit di wilayahnya. Secara turun-temurun ada cerita mengenai salah satu petinggi Kerajaan Majapahit yang pernah tinggal di desanya itu. Lantaran itu,dia dan warga lainnya tidak heran dengan penemuan prasasti ini. “Bhre Kertabumi pernah tinggal di tempat ini. Desa kami menjadi desa yang istimewa pada zaman Majapahit,” bebernya.

Dugaan itu diperkuat dengan adanya makam salah satu selir Bhre Kertabumi yang oleh warga setempat diberi nama Pandan Kuning. Keberadaan perempuan cantik itu diketahui sesepuh desa itu. Untuk mempertahankan sejarahnya, warga memakamkan jenazah putri Pandan Kuning di waduk dusun setempat. “Itu (makam) buktinya. Semua warga di sini mengetahui sejarah ini secara turun-temurun,” papar Prayitno.

Kepala BPCB Provinsi Jatim di Trowulan Aris Soviani mengatakan, pihaknya masih belum mendapatkan laporan soal prasasti yang disimpan puluhan tahun oleh warga itu. Namun, pihaknya akan memberikan apresiasi jika penyimpan benda bersejarah itu akan memberikan kepada negara. “Tentunya kami malah berterima kasih agar nanti bisa diteliti apa yang ada dalam prasasti itu,” ungkap Aris.

Karena belum mengetahui pasti isi prasasti tersebut, Aris masih belum bisa memastikan makna yang terkandung dalam prasasti. Ada kemungkinan jika memang prasasti ini dibuat pada zaman Kerajaan Majapahit.

“Karena wilayah Majapahit memang luas, bisa jadi itu (prasasti) dibuat pada masa kerajaan. Tetapi, kita tunggu hasil penelitiannya nanti jika benda itu sudah ada di tangan kami,” tukasnya.

Tritus Julan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)