Bangunan SD di Pasuruan Ambruk, UAS Terganggu
A
A
A
PASURUAN - Sebuah bangunan sekolah di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, ambruk. Beruntung, peristiwa nahas ini tidak terjadi pada saat berlangsung proses belajar mengajar.
Ambruknya atap tiga ruang kelas SDN 2 Gempol ini, terjadi setelah diguyur hujan deras pada Minggu (7/12/2014). Selain itu, ambruknya bangunan ini disebabkan konstruksi kayu atap bangunan yang lapuk dimakan usia.
Akibat ambruknya bangunan tersebut, pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) yang diikuti siswa di SDN setempat itu menjadi terganggu. Agar tetap dapat mengikuti ujian, pihak sekolah memberlakukan sistem bergiliran penggunaan ruang kelas.
Ketiga ruangan yang ambruk itu yaitu ruang kelas 4, 5, dan 6. Ketiga ruangan ini sudah tidak dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar sejak beberapa bulan lalu. Namun, belum sempat diperbaiki, atap ruang kelas ini keburu ambruk.
Kepala SDN 2 Gempol Abdul Khalim mengatakan, selama ini pihaknya sudah mengajukan anggaran rehab sekolah pada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan. Untuk mengantisipasi kejadian terburuk, pihaknya sudah mengosongkan ruang kelas sejak beberapa waktu lalu.
"Ruang kelas itu sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kami juga sudah mengajukan anggaran rehab bangunan, tapi belum terealisasi," kata Abdul Khalim, Senin (8/12/2014).
Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Pasuruan Iswahyudi mengungkapkan, atas kejadian ini pihaknya akan memprioritaskan untuk segera merehab bangunan sekolah yang ambruk. Pihaknya berharap agar proses belajar mengajar masih dapat berlangsung meski menggunakan gedung secara bergantian.
"Kami akan mengoordinasikan agar bangunan yang ambruk segera direhab. Kami bersyukur kejadian ini tidak terjadi pada saat proses belajar mengajar," kata Iswahyudi.
Ambruknya atap tiga ruang kelas SDN 2 Gempol ini, terjadi setelah diguyur hujan deras pada Minggu (7/12/2014). Selain itu, ambruknya bangunan ini disebabkan konstruksi kayu atap bangunan yang lapuk dimakan usia.
Akibat ambruknya bangunan tersebut, pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) yang diikuti siswa di SDN setempat itu menjadi terganggu. Agar tetap dapat mengikuti ujian, pihak sekolah memberlakukan sistem bergiliran penggunaan ruang kelas.
Ketiga ruangan yang ambruk itu yaitu ruang kelas 4, 5, dan 6. Ketiga ruangan ini sudah tidak dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar sejak beberapa bulan lalu. Namun, belum sempat diperbaiki, atap ruang kelas ini keburu ambruk.
Kepala SDN 2 Gempol Abdul Khalim mengatakan, selama ini pihaknya sudah mengajukan anggaran rehab sekolah pada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan. Untuk mengantisipasi kejadian terburuk, pihaknya sudah mengosongkan ruang kelas sejak beberapa waktu lalu.
"Ruang kelas itu sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kami juga sudah mengajukan anggaran rehab bangunan, tapi belum terealisasi," kata Abdul Khalim, Senin (8/12/2014).
Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Pasuruan Iswahyudi mengungkapkan, atas kejadian ini pihaknya akan memprioritaskan untuk segera merehab bangunan sekolah yang ambruk. Pihaknya berharap agar proses belajar mengajar masih dapat berlangsung meski menggunakan gedung secara bergantian.
"Kami akan mengoordinasikan agar bangunan yang ambruk segera direhab. Kami bersyukur kejadian ini tidak terjadi pada saat proses belajar mengajar," kata Iswahyudi.
(zik)