Irman: Bendungan Bajayu Multifungsi

Senin, 08 Desember 2014 - 12:11 WIB
Irman: Bendungan Bajayu Multifungsi
Irman: Bendungan Bajayu Multifungsi
A A A
TEBINGTINGGI - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menilai Bendungan Bergerak Batak Jawa Melayu (Bajayu) merupakan infrastruktur yang mempunyai peran multifungsi.

Menurut Irman, proyek bedungan seluas sekitar 64 hektare di batas antara Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) ini, bukan hanya mampu mengairi 7.558 hektare areal persawahan saja. Bila dikelola dengan baik, bendungan ini juga bisa dikembangkan sebagai objek wisata bahari.

“Lokasi yang sebesar ini layak menjadi objek wisata,” kata Irman Irman saat mengunjungi basecamp proyek Bajayu Sei Padang di Lingkungan III, Kelurahan Tambangan, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, Minggu, (7/12).

Ikut hadir anggota DPD RI asal Sumut, Parlindungan Purba dan Dedi Iskandar, serta Rahmatsyah selaku Kaukus DPD untuk Sumut Irman menambahkan, DPD sangat mendukung bila Proyek Bajayu yang pembangunannya menelan biaya Rp230 miliar secara multiyears dari APBN 2014–2017 itu, diusulkan pengembangannya untuk pemanfaatan lainnya.

“Jangan hanya irigasi, tapi menjadi pembangkit listrik hidromini seperti yang diusulkan Pak Umar, (Wali Kota Tebingtinggi ) ini coba diperhatikan. Juga bisa sebagai sumber air bersih,” kata tokoh asal Bukit Tinggi, Padang tersebut.

Demi kelancaran pengerjaan proyek itu, Irman berjanji, sepulang dari lawatan akan berkoordinasi dengan kementerian terkait. Bahkan, langsung kepada Presiden RI Joko Widodo. ”Pak Presiden ini orangnya sangat responsif. Terutama usulan-usulan strategis yang berasal dari bawah,” katanya.

Sebelumnya, rombongan DPD RI disambut langsung Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan bersama sejumlah unsur Muspida dan jajaran SKPD Kota Tebingtinggi. Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan menyematkan sehelai ulos kepada Ketua DPD RI Irman Usman, sebagai simbol kebesaran sekaligus salah satu ciri khas Sumatera Utara.

Mewakili rombongan, Parlindungan Purba menyampaikan tujuan kedatangan mereka juga untuk meminta masukan seputar rancangan program pembangunan di daerah terkait masa reses. Termasuk meminta penjelasan seputar rencana pembangunan Bendungan Bergerak Bajayu. Usai dialog di kediaman Wali Kota, rombongan melanjutkan dengan melakukan peninjauan ke lokasi Bendungan Bergerak Bajayu.

Di lokasi, rombongan mendapat penjelasan sekaligus paparan secara teknis dari Badan Waduk dan Sungai (BWS) Sumut II. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan bahwa awal rencana pembangunan bendungan untuk mengatasi masalah banjir yang setiap tahun melanda Kota Tebingtinggi.

“Untuk mengatasi back water, maka dirancanglah bendungan bergerak ini. Selain untuk mengatasi banjir di Tebingtinggi, bendungan ini akan mengairi ribuan hektare sawah di Sergai,“ kata Umar.

Wali Kota menjelaskan, dari 7.558 hektare lahan persawahan diperkirakan mampu menghasilkan gabah 14 ton per hektare per tahun. “Bila harga gabah Rp4.000 per kilogram dan dikalikan 7.558 hektare, maka satu tahun cukup untuk membiayai proyek ini,” ucapnya.

Wali Kota Tebingtinggi menambahkan, satu hal terpenting adalah mengimbau dan menegosiasi semua pihak untuk berperan serta ikut menjaga kelestarian Sungai Padang, mulai dari hulu hingga hilir. Bila, debit air Sungai Padang sebesar 20 liter per detik, bisa digunakan untuk air minum regional dan membangun turbin hidromini.

Di tempat terpisah, Bupati Soekirman pun sangat mengapresiasi peningkatan kerja sama Tebing Tinggi dan Sergai, khususnya terkait proyek Bendungan Bajayu di Sei Padang yang digagas oleh DPD.

Bila terealisasi, Soekirman meyakini, proyek yang awalnya hanya untuk mengatasi banjir di Kota Tebingtinggi, juga mampu mengantisipasi kekeringan areal persawahan di Sergai. “Ini bisa menjadi ikon persahabatan masyarakat kedua daerah,” katanya.

Perayudi Syahputra/ Erdian Wirajaya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7900 seconds (0.1#10.140)