Banyak Korban Miras Oplosan, Kapolri Tegur Kapolda Jabar
A
A
A
GARUT - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochamad Iriawan mengaku ditegur Kapolri Jenderal Pol Sutarman terkait banyaknya korban tewas akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan di Garut dan Sumedang.
Hal tersebut disampaikan Iriawan saat memberi sambutan dalam apel Deklarasi Anti Miras dan Narkoba, di Polres Garut, Senin (8/12/2014).
“Berulang kali saya ditelepon Bapak Kapolri, beliau menanyakan mengapa ini (korban miras oplosan) bisa terjadi?. Kita harus mengevaluasi ini, supaya jangan terjadi lagi,” katanya.
Menurut Iriawan, peristiwa tersebut harusnya menjadi tamparan bagi seluruh anggota polri, khususnya yang bertugas di Polres Garut dan Polres Sumedang. Untuk itu, Iriawan meminta, seluruh stake holder yang mengikuti apel deklarasi, bisa bersama-sama menginstropeksi kerja satuannya.
“Pangkat dan jabatan kita di sini sudah tinggi, tapi kenapa di kota santri ini, bisa ada 17 orang mati sia-sia karena miras? Apa ga malu? Mari kita semua unsur TNI, Pemkab, untuk intropeksi, karena ada yang salah,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut atas banyaknya korban meninggal dunia akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan, Iriawan menginstruksikan, supaya seluruh Polres/ta jajaran menggelar deklarasi Anti Miras dan Narkoba.
“Supaya hal ini jangan terjadi lagi, mari kita berkomitmen bersama. Maka sudah saya instruksikan agar seluruh polres di jajaran Polda Jabar menggelar deklarasi anti miras dan narkoba,” tegasnya.
Apel Deklarasi Anti Miras dan Narkoba di Polres Garut, dilanjutkan dengan pemusnahan barang bukti sitaan, berupa ratusan botol minuman keras ilegal dan puluhan jeriken tuak atau ciu.
Hal tersebut disampaikan Iriawan saat memberi sambutan dalam apel Deklarasi Anti Miras dan Narkoba, di Polres Garut, Senin (8/12/2014).
“Berulang kali saya ditelepon Bapak Kapolri, beliau menanyakan mengapa ini (korban miras oplosan) bisa terjadi?. Kita harus mengevaluasi ini, supaya jangan terjadi lagi,” katanya.
Menurut Iriawan, peristiwa tersebut harusnya menjadi tamparan bagi seluruh anggota polri, khususnya yang bertugas di Polres Garut dan Polres Sumedang. Untuk itu, Iriawan meminta, seluruh stake holder yang mengikuti apel deklarasi, bisa bersama-sama menginstropeksi kerja satuannya.
“Pangkat dan jabatan kita di sini sudah tinggi, tapi kenapa di kota santri ini, bisa ada 17 orang mati sia-sia karena miras? Apa ga malu? Mari kita semua unsur TNI, Pemkab, untuk intropeksi, karena ada yang salah,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut atas banyaknya korban meninggal dunia akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan, Iriawan menginstruksikan, supaya seluruh Polres/ta jajaran menggelar deklarasi Anti Miras dan Narkoba.
“Supaya hal ini jangan terjadi lagi, mari kita berkomitmen bersama. Maka sudah saya instruksikan agar seluruh polres di jajaran Polda Jabar menggelar deklarasi anti miras dan narkoba,” tegasnya.
Apel Deklarasi Anti Miras dan Narkoba di Polres Garut, dilanjutkan dengan pemusnahan barang bukti sitaan, berupa ratusan botol minuman keras ilegal dan puluhan jeriken tuak atau ciu.
(sms)